Part 3

214 19 2
                                    

* oke giliran bangunin dedek * ucap shani dalam hati.

Lanjut

Shani langsung menuju ke tirai terlebih dahulu setelah itu shani menuju ke kasur adiknya.

Shani langsung naik ke atas kasur sang adik ( ya Gita ini kalo dibangunin harus menggunakan kelembutan guys harus di peluk cium baru mau bangun gemasshhh ), ia langsung memposisikan dirinya agar lebih leluasa ketika memeluk Gita yang sedang tertidur dengan nyaman.

Dipeluklah Gita dari depan oleh shani dan ia mencium pipi Gita dengan lembut dan Gita pun langsung membuka matanya sedikit untuk melihat siapa yang membangun kannya.

" eugghhhh Cici good morning " ucap Gita sambil mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan kepalanya di leher Shani
" morning dedek " balas Shani sambil tersenyum dan membelai kepala Gita, karna Gita kembali menutup matanya.

Shani membiarkan Gita telelap lagi meski hanya 5 menit karna Shani rindu akan Gita yang seperti ini, yang selalu memeluk kakak - kakaknya itu.. ( sweet banget deh adek kakak ini )

Setelah 5 menit Shani melonggarkan pelukannya agar sang adik bangun dari tidurnya.

" dedek ayok bangun udah 5 menit ini " ucap Shani sambil mengelus pipi sang adik.

" iya Cici " ucap Gita sambil membuka matanya.

" siap - siap ya sayang habis itu turun ke bawah untuk sarapan " kata shani yang sudah sama - sama duduk meski dengan gita yang masih memeluk shani.

" iya ci, siapp " ucap Gita sambil hormat tak lupa mencium kedua pipi Cicinya itu.

Sang Cici pun langsung berdiri dan keluar dari kamar sang adik tak lupa ia menutup pintu kamar adiknya.

Setelah itu Shani menuju kamarnya sendiri untuk bersiap - siap menuju ke kantornya juga, ia langsung masuk ke kamar.

Skippp

• dimeja makan

Setelah semuanya siap mereka turun, mereka tengah duduk di meja makan.

Mereka masih menunggu si bungsu yang belum turun, karna Gita kalo mandi lama jadi sang kakak dengan sabar menunggu adik tersayang mereka.

Setelah itu terdengar langkah kaki yang berlari dari arah tangga ya itu Gita yang berlari tanpa menghiraukan apapun, dan mendapat kan gelengan kepala dari para kakaknya karna jarang - jarang Gita menunjuk kan sikap anak kecilnya di hadapan mereka.

Sesampainya Gita di meja makan iya terlebih dahulu mencium kakak kedua dan ketigannya, itu sudah kebiasaan mereka ya.

Setelah mencium kakaknya ia langsung duduk di dekat Ci shani, ia yang melihat udang balado favoritnya matanya langsung berbinar.

" aaaahhh Cici 🥺 udang balado favorit dedek " kata Gita dengan muka gemassnya

Sang kakak pun hanya bisa tersenyum sambil mengelus lembut rambut Gita

" yaudah yuk sarapan dulu dek, Cici yang suapin dedek ya " ucap Shani

" okeeeyy Ciciii " balas gita dengan memeluk Cicinya sebentar.

Setelah sarapan para kakak nya pun berpamitan pada Gita untuk berangkat bekerja, sedangkan Gita ia izin untuk pergi ke suatu tempat.

" dedek Cici berangkat ke kantor dulu ya, jangan nakal dan gaboleh terlalu lama keluar rumah juga " ucap Shani sambil memeluk dan mencium Gita

" siap 45 Cici caniiii " kata Gita dengan gaya hormat dan senyuman manis dari Gita.

Shani pun berangkat dengan Gita yang tak lupa mencium tangan Cicinya itu.

" okee sekarang giliran Ci gre, dedek gemeshhhnya Cige.. Cige tinggal dulu ya jangan bandel oke, tapi Cici janji ga lama kerjanya karna sekarang udah ada dedek di rumah " ucap Gracia yang sudah memeluk sambil menepelkan pipinya dengan pipi Gita.
Gita pun hanya bisa pasrah akan ulah Cicinya itu.

Gracia pun pergi dengan ritual yang sama dengan Shani salim, cium dan peluk ( berlaku untuk semua keluarga ya, ketika keluar atau datang kerumah ) .

" oke kak mpen berangkat ya Gitong sayang, inget gaboleh apa?? " tanya Feni kepada Gita sambil merangkul adiknya itu

" gaboleh keluar terlalu lama dan gaboleh nakal " kata Gita malas sambil memutar bola matanya

Feni pun hanya terkekeh akan jawaban Gita itu.

Feni pun langsung pergi setelah puas memeluk dan mencium Gita tak lupa iya juga meng acak lembut rambut Gita
Hingga membuat sang empu kesal

" iiiiihhh Kak mpeeeeennnn " teriak Gita dengan muka kesalnya

Sedangkan feni hanya berlari kecil sambil mengakat 2 jarinya ✌.

Setelah semua kakaknya pergi, kini waktunya Gita untuk bersiap keluar dari rumah menggunakan mobil sport nya yang sudah di modif sedemikian rupa.

Ia yang sudah lama tak berkeliling Jakarta pun dengan santai mengemudi mobilnya sesekali melihat ke kiri dan ke kanan untuk mengobati rasa rindu itu.

Skiiipp

Kini Gita pun telah sampai di sebuah markas yang berada di tengah hutan, tidak ada yang tau jika di tengah hutan itu terdapat sebuah markas yang sangat mewah dan elegan.

Ya itu adalah markas yang memang sengaja di bangun oleh kedua orang tua Gita untuk menampung semua anak buah yang di kendalikan oleh Gita.

Tak ada yang tau bahwa Gita menjadi pemimpin dari sebuah gangster yang paling di segani di Indonesia itu.
Karna keberadaannya di tutupi sedemikian rupa agar tidak ada yang tau bahwa ia juga anak dari keluarga Danendra.

Yaa Gita hanya memakai nama Argita Putri D ketika sekolah atau keluar rumah, tidak ada yang tau jika keluarga Danendra memiliki anak bungsu yang sudah beranjak dewasa itu.

Yang media tau Keluarga Danendra hanya memeliki 3 orang anak saja.
Informasi tentang Gita di tutup se rapat mungkin dari dunia, itu adalah permintaan dari opa dan omanya Gita.

Agar mereka tidak mencelakai Gita, ya meskipun Gita sendiri sudah tau kejam nya dunia perbisnisan itu.

Tapi Gita berjanji akan selalu menjaga  kakak - kakaknya dari para musuh ayah dan opanya itu.




Okee segini dulu ya guyys







Maaf kalo ga nyambung dan banyak typo

Jangan lupa vote and comment

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang