Part 16

175 15 2
                                    

Ceklekk.....

Lanjutt



Dibukalah pintu kamar sang adik oleh Feni, tapi Gita tak ada di kamarnya
Feni memanggil sang adik

" dedekk " panggil feni

" di balkon kak mpen " jawab Gita

" ohh kirain kak mpen dedek kemana " ucap Feni sambil menuju ke balkon

Feni langsung merentang kan tangannya dan Gita langsung memeluk sang kakak erat

" uhhh wangi banget sih dek " kata Feni yang menciun pucuk kepala Gita

" kak mpen baru pulang? " tanya Gita sambil melihat kedua tangan sang kakak yang ternyata tidak membawa apa yang dia pikirkan

" iya dek, pas nyampe langsung bersih - bersih sama sholat dulu baru deh kesini " kata Feni yang tak menyadari jika Gita tengah mencari sesuatu

Gita di buat murung oleh sang kakak, ia kecewa karna sang kakak tidak membawa hal yang ia janjikan tadi pagi
Feni pun bingung lantaran wajah sang adik yang tiba - tiba langsung berubah kesal kepada dirinya

Ia juga tak paham dimana letak kesalahannya

" dedek kenapa kok tiba - tiba kusut gitu aih mukanya? " tanya Feni

" aahhhhh kak mpen lupa ya sama yang tadi pagi "

" emang apa dek? " jelas Feni bingung

" taukkk ahhhh, kak mpen mah gitu " kata Gita yang menghentakkan kakinya di depan sang kakak

" lohhh emang apa sayang, coba kasi tau kak mpen, biar kak mpen ga bingung dek " kata Feni dengan memegang bahu sang adik

" ituuu lego " kata Gita dengan wajah kesalnya

" owalahhhhh ayok ikut kak mpen " ajak Feni sambil menggandeng tangan sang adik menuju ke kamarnya

Sesampai nya dikamar Feni, Gita langsung menduduk kan badannya di sofa kamar itu

Feni membawa kantong mainan yang lumayan besar dan ia berikan pada sang adik

" ini legonya yang dedek mau " kata Feni sambil menyodorkan kantong mainan kepada Gita

" aaaaaaaa makasi kak mpenn, dedek suka banget " kata Gita yang langsung berdiri dan memeluk sang kakak

" hati - hati dedek, itu tangan belum sembuh ihhhh udah main di ayun - ayun gitu, kak mpen ngilu tau liatnya " kata Feni pasalnya Gita memeluk sang kakak tanpa menghiraukan tangannya yang masih di perban itu

" ahhh nggak sakit ini mah " kata Gita sambil memutar tangannya

" dedek ihhhh " kata Feni menghentikan aksi Gita yang ingin menganggkat tangannya kembali

" hehehe iya maaf maaf " ucap Gjta cenge ngesan

" makasih kak mpen muachh... Muachhh... Muachhh.... Muachhh" kata Gita dengan banyak ciuman

" sama - sama sayangnya kak mpen " kata Feni memeluk sang adik

" yaudah istirahat Gih " suruh Feni

" aahhh dedek ga bisa tidur kak mpen, tadi pagi tidurnya kelamaan mana banggunya pas udah sore banget lagi " kata Gita dengan wajah memelas

" uluh uluhhh kasian dedek nya kak mpen ini " kata Feni sambil mencubit dagu Gita pelan

" mmmm boleh di rakit sekarang nggak legonya? " tanya Gita sambil menatap Feni penuh mohon

" boleh dedek, gih ke kamar rakit aja tapi jangan sampe lupa waktu ya " ucap Feni mengingatkan sang adik

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang