Part 20

142 12 1
                                    

Tiba - tibaa









Lanjut
















Tiba - tiba sang cici menggerakkan tangannya pertanda ia akan sadar, Gita langsung berdiri menantikan cicinya membuka mata.

Ia pandangi sang cici dengan tatapan teduhnya, ia sesekali membelai tangan sang cici.

" eughhhh..... Esssttt " lenguh Shani di sertai ringisan kecil

" ciciii " panggil Gita lembut
Shani membuka matanya menetralkan pandangannya dah hal pertama yang ia lihat adalah senyuman dan dan tatapan teduh dari sang adik

Shani langsung menarik Gita kedalam pelukannya, Gita dibuat terkejut oleh cicinya karna ia dalam posisi tak siap
Jadinya badannya menindih badan cicinya

Gita langsung menahan badannya menggunakan tangannya agar sang cici tidak merasakan sakit, tapi ia merasakan pelukan yang berbeda dari sang cici

Pasalnya pelukan itu seolah pelukan yang akan takut sesuatu, Gita langsung paham jika cicinya masih shock dengan apa yang terjadi padanya

Gita langsung menaruh kepalanya pada dada sang cici dengan Shani yang masih memeluk Gita dengan badan yang sedikit bergetar

" ciciii,,,,, tenang ada dedek disini, percaya sama dedek " kata Gita mendongak kan kepalanya dan mencoba menenangkan Shani

" cici aman disini percaya sama dedek  " kata Gita dengan kembali menaruh kepalanya di dada sang cici

Shani dibuat yakin dengan ucapan Gita, dia seakan menaruh semua tentangnya pada Gita

" dedek " panggil Shani masih dengan memeluk Gita

" iya ci dedek disini, di dekapan hangat cici, di atas badan cici dan jangan takut ci, dimana pun cici berada dedek akan selalu bersama cici " kata Gita lembut

" cici takut dek, mereka siapa? " tanya Shani yang ingat akan kejadian yang menimpa dirinya

" itumah kata polisi salah sasaran ci " kilah Gita

" tadi cici nelpon, pas dedek angkat ternyata orang yang nolong cici yang ngomong, dedek langsung minta share lock dong terus nggak lupa dedek panggil polisi habis itu udah deh polisi yang nanganin masalahnya " bohong Gita agar cicinya tak takut

" tadi polisinya kesini pas cici lagi di tangani sama dokter, jadi dedek yang ngomong, katanya itu mau nangkep orang tapi salah sasaran jadinya kenanya ke cici deh, jadi cici jangan takut ya " kata Gita yang bangun dan langsung menatap lembut pada Shani

Shani langsung mengangguk kan badannya

" kalo di rasa cici masih takut nanti tidurnya dedek temenin deh ci " tawar Gita dengan muka dibuat se gemash mungkin

" aahhh dedek so sweet banget sihhh "  ucap Shani yang mencubit pelan pipi Gita

" awshhh ihhh cici mah gitu kalo gemesh " Gita berpura - pura kesal

Shani di buat tertawa oleh tingakah sang adik

" yaudah dedek panggil dokter dulu ya ci, biar cici bisa cepet pulang juga " kata Gita dan dibalas anggukan oleh Shani

Setelah itu dokter pun memasuki ruangan Shani dan mengecek keadaan Shani

" pasien sudah boleh pulang, tapi ingat pasien harus istirahat karna masih ada bekas sakit di bagian punggung yang terkena pukulan itu " kata dokter memperingati Shani

" iya terimakasi dokter " kata Shani

" baik kalo begitu saya permisi " pamit sang dokter dan langsung keluar dari ruangan Shani

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang