Part 19

76 7 1
                                    

Tiba - tiba 

Krekk.. Krekkk







Lanjut




Bunyi tulang patah menggemma, kini Gita seperti orang yang kerasukan ia tak banyak bicara tapi langsung menghajar semua yang ada di hadapan nya.

" siap yang menyuruh kalian? " tanya Gita dengan memukuli wajah musuhnya

" saya tidak tau " orang itu tak mau mengaku

Gita langsung tertawa hambar

" hehh oke jika anda tak ingin membuka mulut, maka lebih baik anda pergi untuk selama lamanya " kata Gita dengan langsung mematahkan leher sang musuh dan langsung melemparkan jasadnya ke depan teman - temannya itu.

Mereka di buat kaget akan aksi sadis itu, mereka terkejut karna baru pertama kali menghadapi sisi kejam dari seseorang, bahkan kejamnya bos nya sendiri tak ada apa - apanya dibanding kejamnya orang yang ada di hadapan mereka

" jawab siapa yang menyuruh kalian " tanya Gita sekali lagi dengan tangan satunya yang sedang mencengkram leher musuhnya

" saya tidak tau, saya hanya orang suruhan yang di bayar " orang itu benar - benar tak tau siapa dalang di balik semua kekacauan ini

Ia hanya mengikuti perintah atasannya dan ia tak tau siapa orang lain di baliknya

Gita langsung melepaskan cengkraman tangan nya dan langsung menuju ke satu mobil yang tak jauh dari tempatnya bertarung

Setelah tiba di samping mobil, Gita langsung menarik pintu depan mobil dan langsung mencengkram baju seseorang yang ada di mobil tersebut

Orang yang di dalam mobil di buat terkejut akan aksi Gita, karna kaca yang di pakai di mobilnya adalah kaca yang tak tembus pandang

Tapi kenapa orang di depannya itu tau jika ada orang di mobil itu

" anda pengecut hanya menunggu di dalam mobil tanpa turun tangan langsung tuan " kata Gita sarkas

" anda terlalu lemah jika harus dijadikan leader oleh mereka " kata Gita menunjuk para anak buah yang di bawa orang itu

" saya tanya sekali lagi, siapa yang menyuruh anda " kata Gita halus tapi mampu membuat orang tersebut bergidik ngeri

" sa-saya tidak tau " kata orang itu yang melihat ke sembarang arah, ia tak bisa melihat mata merah milik Gita.
Seakan mata itu akan menelannya hidup - hidup.

" baiklah jika anda tidak ingin memberitahukan siapa yang menjadi dalang di balik semua ini- "

" maka mati adalah pilihan terbaiknya " kata Gita dengan suara rendahnya

Orang itu hanya menggelengkan kepalanya, ia se akan tak bisa bergerak, dan sekarang ia merutuki kebodohan nya sendiri,

Pasalnya ia tak di beri tahu jika ada seseorang yang sekuat itu untuk menjaga seorang wanita yang ia targetkan.
Jika saja ia tau ia memilih tak akan pernah mengusik hidup wanita tadi

Tapi nasi sudah menjadi bubur, ia sekarang hanya bisa pasrah saja

" selamat jalan tuan krekk... Krekkk... Krekkk " Gita langsung mematahkan tangan kaki dan juga kepala lelaki itu tanpa berkedip sedikit pun.

Setelah itu Gita langsung berbalik dan menajamkan matanya pada satu arah pepohonan yang besar lalu ia berkata

" bersihkan sekarang Bas " kata Gita dingin

" siap nona " kata bastian tegas

Gita langsung pergi menuju ke RS dimana sang cici di bawa, selama perjalanan ke rumah sakit pikiran Gita kembali di hantui rasa takut ia takut ada luka dalam pada cici nya.

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang