Part 4

87 5 1
                                    

Tapi Gita berjanji akan selalu menjaga  kakak - kakaknya dari para musuh ayah dan opanya itu.

Lanjut

Setelah itu Gita pun turun dari mobil itu, dengan ia yang langsung menuju ke  ruangan pribadinya.

Gita langsung menyuruh anak buahnya untuk berkumpul, karna ada hal yang ingin di bicarakan.

Ketika semua anak buah Gita sudah berkumpul, ia langsung berdiri dari duduknya menuju ke depan mendekati mereka dengan wajah datar dan dingin.

Anak buahnya yang melihat Gita pun takut akan aura yang di pancarkan Gita, ada aura tegas, dingin, kejam, berwibawa( pokok auara - aura pemimpin yang wawww gitu lo )
Mereka langsung menunduk tanpa ada yang berani melihat Gita.

Sedangkan Gita?? Ya di dia hanya menetap datar anak buahnya, setelah beberapa menit menatap anak buahnya Gita langsung membuka suaranya

" selamat pagi semuanya " ucap gita

" pagi nona " balas mereka

" oke tanpa basa basi, saya ingin mengatakan jika mulai sekarang semua pengamanan harus di perketat apalagi untuk penjagaan untuk kakak - kakak saya " jeda sebntar

" karna saya tidak mau ada sesuatu hal yang terjadi pada mereka, paham?? " ucap Gita dengan penuh penekanan

" Pahaaammm Nona " ucap anak buah Gita serentak

" oke kalau begitu, tetap jaga mereka dari jauh dan jangan ada yang bisa menyentuh mereka sedikit pun, jika ada yang berani orang itu akan habis di tangan saya, Mengertii?? " imbuh Gita

" mengerti Nona " kata anak buah Gita lagi

" oke sekarang saya akan menugaskan  Aksa, Rama dan Johan untuk menjaga kakak - kakak saya " kata Gita

Majulah ketiga orang kepercayaan Gita yang kemampuannya tidak usah di ragukan lagi, karna semua anak buah Gita di latih dengan begitu ketatnya oleh opa dan ayah Gita, tak luput Gita pun berlatih bedanya latihan yang Gita jalani lebih berat dari anak buahnya.
Karna Gita merupakan ketuanya, ia yang akan sering terluka jadi ia pikir harus lebih kuat dari semuanya.

Gita mempunyai 7 orang kepercayaan, dimana setiap orang itu menghandle 1000 anak buah nya, agar pembagian tugasnya mudahh.

Mereka semua pandai dalam semua bidan dari hacker, dokter sampai merakit bom pun bisa, karna latihan mereka tidak abal - abal

Gita pun begitu ia yang sangat jenius pun hanya membutuhkan waktu sebentar untuk belajar hal baru dan langsung mengerti.

( Bastian, Aksa, Rama, Johan, Cakra, Tora dan Paul ) adalah orang kepercayaan Gita dan nama markas yang dipimpin Gita ialah Silent Villain   ( penjahat senyap ), karna setiap pekerjaan yang mereka lakukan selalu rapi , senyap dan tanpa  ada yang tau, tiba - tiba musuh mereka bak hilang ditelan bumi.

Setelah semua pengaturannya selesai Gita langsung pergi dari markas itu, ia memutuskan untuk pulang ke rumahnya sekaligus menunggu para kakak nya pulang dari pekerjaan masing - masing.

Ketika Gita sudah sampai di depan rumah ternyata jam masih menunjukkan pukul  13.00 dimana kakak - kakak nya masih lama untuk pulang
Jadinya Gita memutuskan untuk istirahat saja karna lelah dengan pagi yang banyak menyita energinya itu.

Skippp

Jam menunjukkan pukul 17.00 dimana Gita sudah bangun dari tidur panjangnya setelah melakukan semua kewajibannya ( ya mereka sholat guys, gaboleh lupa sang pencipta 😄), jadi Gita ini meskipun tidur lama tapi masih bangun untuk melalukan ibadah meskipun tidur lagi nantinya.

Masih berdiam diri di kamar Gita yang nyaman itu, ia tak tau jika sang kakak pertama sudah datang.

Iya masih sibuk dengan laptopnya yang ntah apa sedang dicari.

Hingga atensinya ter alihkan ketika pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang

Tok.. Tok.. Tok

" masuk aja ga di kunci " jawab Gita tapi tetap fokus ke laptopnya

Hingga pintu terbuka

Ceklek...

Muncullah Shani dengan muka lelahnya, dan Gita pun langsung menolehkan kepalanya ke arah pintu

Ketika tau Cicinya yang masuk ia langsung menaruh laptop itu, dan menghampiri Cicinya dengan menuntun Cicinya agar duduk di sofa dekat kasurnya

Gita langsung membawa Shani kedalam pelukannya, ia tau jika Cicinya itu pasti lelah dengan semua pekerjaan yang ada di kantornya

Sedangkan Shani ia sudah nyaman berada di pelukan  adiknya yang dimana ia sudah memejamkan matanya untuk merasakan kehangatan yang di berikan melalui dekapan hangat itu

" Gimana hari ini Ci lancar pekerjaannya? " ucap Gita mengawali obrolan itu sambil mengelus punggung Cicinya lembut

" lancar dedek, Cici kerjain semua tugas Cici supaya bisa cepet pulang " jeda shani

" biar bisa banyak ngabisin waktu sama Dedek, Cici mau selalu sama dedek cukup 14thn aja Dedek jauh dari Cici, Cici ga kuat Dek kalo harus jauh dari Dedek hiks... hikss " tambah Shani sambil menangis

Entahlah Shani tiba - tiba saja nangis tanpa tau apa yang ia tangisi
Gita yang tau jika Cicinya menangis membiarkan terlebih dahulu Cicinya menangis sampai mereda sambil mengeratkan lagi pelukan itu dan sesekali mencium pucuk kepala Cicinya.

Di rasa Cicinya sudah tenang barulah Gita menangkupkan tangannya pada pipi Cicinya sambil memberikan tatapan teduhnya guna menenangkan Shani
Hingga Gita berkata

" Ciciiii " lembut Gita dengan mengusap air mata Ci shani

" Dedek ga bisa janji kalo dedek akan terus di samping cici, tapi dedek janji akan selalu ada di belakang kakak - kakak dedek ketika kalian membutuhkan dedek "

" Cici cukup menoleh kebelakang jika di rasa bahu cici sudah rapuh, badan cici butuh sandaran atau jika cici ingin menangis "

" balik badan Cici untuk melihat dedek yang slalu ada di belakang cici, untuk menjadi garda terdepan untuk kakak - kakak dedek , peluk dedek, bersandar ke dedek, nangis ke dedek, semua yang ada di diri dedek... Dedek siap taruhkan untuk kakak - kakak dedek " kata Gita penuh kelembutan

Sedangkan Shani ia tambah menangis karna mendengarkan kata yang sangat menyentuh hatinya itu

" Kakak - kakak Gita itu hebat banget, udah bisa berdiri sejauh ini dengan rasa lelah, bosan sakit dan semua yang kakak - kakak gita rasa itu termasuk hal paling hebat "

" jadi Gita mohon dikala Cici sedang tidak baik - baik saja tolong cari Gita ya ci, kembali ke Gita untuk semua hal yang cici butuhkann,,, Gita selalu ada di sini menunggi Cici atau kakak Gita yang lain " tambah Gita

Dan shani tambah mengeratkan pelukannya kepada sang adik sesekali menganggukkan kepalanya
Sungguh ia sangat berterimakasih pada tuhan karna memberikan adik yang slalu mengerti akan apa yang di rasakan oleh kakaknya.

Setelah Shani puas menangis ia langsung mengurai pelukannya, ia beralih mencium seluruh wajah adiknya dengan sayang

" makasih dedek udah jadi adiknya Cici jangan kemana - mana ya, terus di samping cici, cici ga mau kehilangan dedek "

" i love you sayangnya cici " ucap Shani sambil memeluk Gita

" love you too Cici sempurna dedek " balas Gita

" udah ya Ci, bersih - bersih dulu gih biar cici seger " usir Gita
Shani pun hanya mendengus sebal karna di usir oleh Gita dari kamarnya

" iya iya tapi cium dulu " ucap Shani sambil menujuk pipinya















Udah udahh capeek

Vote and comment guys

Santai dulu belum ada drama drama dulu ya

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang