Part 12

188 16 1
                                    

" kita juga sayang dedek " ucap mereka






Lanjut



Setelah mereka bersih - bersih kini ke empat bersaudara itu tengah santai, sang kakak yang cuti karna ingin menjaga sang adik

Padahal Gita sudah memaksa mereka untuk masuk saja tapi nereka bersikeras menolak.

Waktunya sarapan, kini mereka tengah duduk dengan mengintari ranjang Gita

Dimana satu ranjang itu yang duduk 4 orang, setelah kejadian semalam seakan mereka tak mau jauh dari sang adik

Kini mereka berempat sarapan dengan Gita yang di suapi oleh Feni
Setelah makan Gita merasakan bosan ia ingin cepat - cepat pulang

" ciciiii " panggil Gita pada Shani

" kenapa dedek " Shani melihat Gita

" kapan dedek boleh pulang, dedek bosen ci " tanya Gita

Shani hanya menghembuskan nafasnya secara kasar

" huhhhfff.... Dedek liat ga luka dedek aja belum baik, masak udah mau pulang aja, kalo nanti nyampe rumah terus dedek kenapa - napa gimana " tanya Shani balik

" kan ada Cigre " kata Gita menatap Gracia agar ia membatu dirinya
Gracia langsung menuju ranjang sang adik dan ia mengelua pipi sang adik dengan pelan

" dedek... Cige tau dedek bosen, Cige juga paham dedek suntuk tapi dedek juga harus mengikuti prosedur rumah sakit sayang "

" kalo Cige mah iya iya aja mau ngerawat dedek, malah Cige seneng disuruh ngurus dedek tapi kan kembali lagi kalo yang mantau dedek itu dokternya beda sayang, jadi tunggu dulu sebentar lagi ya " kata Gracia

Gita hanya mendengus dan langsung membelakangi sang cici, ia ingin kabur tapi ia pasti membuat sang kakak kerepotan, alhasil ia hanya menahan kesal saja

" dedek..... Gaboleh gitu iihhh masak lagi sakit marah - marah nanti tambah sakit loh " kata Feni menimpali

" biarin, sekalian aja mati biar kalian enak ga ada beban " kata Gita asal ceplos karna kesal

Sedangkan Shani sudah emosi karna sang adik berbicara tanpa memikirkan terlebih dahulu, Shani paling tak suka jika orang terdekatnya berbicara tentang kematian ia paling anti kata itu

Jadi emosi Shani tiba - tiba tak terkendali

" ARGITA " bentak Shani

Sedangkan Gita hanya diam dengan tatapan dinginnya tapi tetap membelakangi sang cici
Feni dan Gracia dibuat terkejut oleh bentakan Shani
Karna Shani tidak pernah membentak mereka
Baru kali ini Shani seperti itu

" udah ci... Gitanya lagi sensi aja, Cici juga jangan terbawa gitu dong " kata Feni menengahi

" gimana ga emosi mpen dedek ngomong nya nggak banget, emang dedek ga  mikirin gimana kita kalo dedek bener - beber ninggalin kita hah " kata Shani dengan nafas yang memburu

" enteng banget ngomong begituan, cukup mpen cukup semalem aja Cici ngerasain gimana ga berdayanya Cici denger kabar Dedek kecelakaan, Cici ga mau denger kabar lebih buruk dari semalam cukuppppp " kata Shani menangis dan mendudukkan dirinya di lantai, ia menangis dengan begitu sakitnya

" sakit mpen... Sesak hikss.." Imbuh Shani sambil memukul dadanya pelan

" udah cii udahhh jangan gini " kata Feni sambil memeluk sang cici yang ter duduk

Bagaimana dengan Gita ?? Ia menangis, ia merasa bersalah ia telah membuat cicinya terluka
Ia berjanji akan menjaga kakaknya tapi ia sendiri yang memberi luka itu.

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang