Part 10

189 14 1
                                    

Brakkk.......

" cici " lirih Gita


Lanjutt








* kediaman Danendra

Prangggggg.....

Suara gelas pecah yang langsung mengagetkan 2 manusia yang asik dengan drakornya

Mereka langsung lari menuju ke dapur untuk melihat apa yang tengah terjadi

" ada apa ci " kata Feni dan Gracia yang sudah berada di dapur

Shani tidak menjawab ia hanya diam dengan pandangan kosong ke pecahan gelas

Ia merasakan dadanya sesak, ia merasa ada sesuatu hal yang terjadi tapi apa ? Pikiran Shani melayang

Sedangkan Feni dan Gracia yang melihat cici nya itu tengah melamun langsung menggoyangkan tubuh sang cici

Setelah itu barulah Shani tersadar

" Mpen.... Ge, perasaan cici nggak enak " ucap Shani

" dedek gapapa kan mpen " tanya Shani menatap Feni ber kaca - kaca

" dedek pasti gapapa ci, dedek kan bilangnya mau jalan - jalan doang ci, ayo dong jangan berpikiran negatif gitu dong ci " Feni mencoba menenangkan Shani

Kringg... Kringgg..... Kringg
Tiba - tiba telpon rumah berdering

Shani langsung berlari menuju ke telpon rumah dan mengangkat telponnya

" hallo selamat malam " ucap orang di telpon itu

" malam iya dengan siapa " ucap Shani gugup

" saya suster dari RS Mitra Cahaya ingin mengabarkan bahwa saudari yang bernama Argita Putri mengalami kecelakaan tunggal " ucap suster

" jangan bercanda sus " ucap Shani dengan nada mata yang sudah menangis

" sebaiknya saudari langsung ke RS saja untuk melihat kondisi korban "

" iya sus terimakasi " kata Shani
Langsung meletakkan telpon pada tempatnya

Sedangkan Feni dan Gracia bingung melihat cici nya yang menangis setelah mendapatkan telpon itu

" ada apa ci " tanya Gracia

" mpen ge " ucap Shani lemah

" iya ci kenapa " balas Feni

" dedek hikss.. Dedek kecelakaan " kata Shani menangis dan langsung luruh ke lantai
Ia se akan tidak punya tenaga lagi, se akan tenaga nya di cabut paksa ketika mendengar belahan hatinya kecelakaan tunggal

" nggak cici bohong kan ci " ucap Gracia histeris
Gracia mencoba memukul dirinya seolah tidak percaya, seolah ini semua hanya mimpi yang tak nyata

Tapi nyatanya semua itu benar - benar terjadi, hal yang ia takutkan kenapa harus terjadi

Sedangkan Feni hanya diam mematung seperti orang linglung, ia mencoba mencerna dengan semua yang terjadi dalam sekejap

Ia mencoba memahami apa ini semua
Kenapa harus adiknya kenapa pikir Feni

Setelah itu ia langsung menenangkan dirinya dan mengajak cici dan juga adiknya untuk segera ke RS

" Ci...Ge ... Ayo cepet kita ke RS kita susul dedek, semoga dedek gapapa ya ci " kata Feni

Shani dan Gracia langsung bergegas berdiri dan berlari menuju ke mobil dengan Feni yang mengemudi

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang