27

5.2K 513 27
                                    

¤¤¤

Jungkook masih dikurung dalam oleh Yoongi, dia terus menangis. Dia tahu dia salah, apa harus Yoongi sekeras ini padanya. Jungkook bukan tidak ingin keluar dari jendela, tapi jendelanya memiliki Tralis Besi.

"Daddy..." teriaknya dengan suara parau, didalam kamar memang ada makanan, mungkin Jimin yang menyiapkannya disaat dia tertidur.

"Daddy Kookie mohon buka pintunya, Kookie minta maaf..."

Jungkook terus memukul pintu kamarnya, berharap Yoongi mau mendengarnya dan membukakan pintu itu untuknya.

Dilantai bawah, Yoongi sedang duduk sambil membaca majalah, ada Jimin juga disana. Jimin sesekali melihat ke arah lantai dua, lalu kembali menatap Yoongi.

"Dadd, apa tidak terlalu berlebihan..." lirih Jimin, dia tahu Yoongi Tegas, tapi dia tidak menyangka Yoongi juga sekeras itu pada Jungkook.

"Mommy tahu Daddy kecewa sama Kookie, Mommy juga kecewa sama dia. Tapi Dadd, semuanya sudah terjadi. Jika mengingat masa lalu, kita pun melakukan hal yang sama. Dan Taehyung, dia juga melakukan hal yang sama" Jimin berbicara sambil menatap Yoongi, namun sang suami tetap asyik membaca majalah. "Bagaimana jika Kookie benar Hamil, justru Tae tidak mau bertanggung jawab karena sikap keras Daddy!"

Yoongi menutup majalahnya, lalu menghembuskan nafas kasar. "Terserah!" Ucapnya, lalu meninggalkan Jimin.

Jimin pun tanpa basa-basi langsung menuju kamar Jungkook, dan membukakan pintu untuk anaknya. "Sayang..."

"Mommy..." Jungkook langsung memeluk Jimin dengan erat, dan kembali menangis. "Maafin Kookie, Kookie udah bikin Mommy sama Daddy kecewa..."

"Ssttt...Sudah sayang, jangan menangis terus, nanti dada kamu sakit"

"Daddy dimana?"

"Dia ada dikamar, kamu jangan menemui Daddy dulu ya..." Jungkook hanya mengangguk sebagai jawaban, dan kembali memeluk erat Jimin.

Sudah beberapa hari dia dikurung dikamar, sehingga Jungkook sudah tidak berangkat ke sekolah beberapa hari. Jimin mengeluarkan sesuatu dari sakunya, dan teryata itu ponsel Jungkook.

"Maafin Daddy ya..."

Jungkook menggeleng, "Daddy tidak salah, Daddy melakukan itu karena Daddy sayang sama Kookie. Disini Kookei yang salah, karena sudah membuat Mommy dan Daddy kecewa"

Jimin pun membubuhi kecupan pada pucuk kepala anaknya, jujur saja dia kecewa, tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur.

¤¤¤

Disisi lain, Taehyung Frustasi karena Yoongi tidak mau memberinya ijin bertemu dengan Jungkook. Jika kemungkinan Jungkook hamil, Taehyung pasti akan bertanggung jawab.

A-Yeon? Taehyung menitipkannya pada orang tua Kim, dia sudah mengatakan yang sebenarnya dan itu sukses membuat orang tua kim marah besar.

Oh ayolah, Keluarga Kim akan sangat Malu terhadap Keluarga Min jika Taehyung lari dari tanggung jawabnya. Dua Keluarga itu sudah mengenal sejak lama, bahkan sejak Nenek Buyut mereka.

Hari ini, Taehyung berencana akan pergi ke Mansion Jungkook lagi dan berharap Yoongi mau mengijinkannya bertemu Jungkook. Dan sekarang, Pria Tampan dan Matang itu sudah berada di Mansion Min.

"Permisi, apa Tuan kalian ada di rumah?" Tanya Taehyung pada salah satu Bodyguard.

"Ada Tuan, silahkan masuk"

Taehyung mengangguk, tepat saat dia masuk, Taehyung melihat Jungkook dan Jimin sedang duduk bersama diruang tamu.

"Permisi" ucapnya.

Jungkook dan Jimin langsung melihat ke sumber suara, dan keduanya terkejut, terutama Jungkook. Jungkook langsung berlari menuju Taehyung, dan langsung memeluk Duda Tampannya.

"Ahjussi..."

"Baby, how are you?" Taehyung mengecup bahu Jungkook yang ada dipelukannya, lalu menetap Jimin. "Yoongi Hyung dimana, Hyung?"

"Dia diruangannya, tapi untuk saat ini jangan mengganggunya dulu"

Taehyung pun mengerti dan mengangguk, "Kamu baik-baik saja, Baby?" Taehyung terus mencium pucuk kepala Jungkook, wangi rambut Jungkook adalah satu aroma yang Taehyung sukai dari Kekasih kecilnya.

"Kookie tidak begitu baik Ahjussi, A-Yeon mana?"

"A-Yeon sedang di Daegu"

"Tae, duduk dulu, aku akan membuatkanmu minum"

Taehyung mengangguk, lalu menggendong Kookie ala Koala, karena kekasihnya yang tiba-tiba melompat dan melingkarkan kakinya di pinggang Taehyung.

Saat duduk di sofa, Jungkook terus bermanja pada Taehyung. Taehyung pun tidak masalah, karena dia sendiri sangat merindukan kekasih kecilnya.

"Beberapa hari ini saya tidak bisa menghubungi kamu..."

"Ponsel Kookie diambil Daddy..."

Taehyung pun diam, jadi benar dugaannya, ponsel Jungkook diambil Yoongi, pantas saja dia tidak bisa menghubungi Kekasih kecilnya.

Tidak lama kemudian Jimin datang dengan membawa makanan dan minuman, tidak hanya Jimin, Yoongi pun datang dari arah lain.

"Hyung!"

Yoongi hanya menatap sekilas pada Taehyung, lalu duduk disalah satu sofa. "Lebih baik kau segera menentukan tanggal Pernikahan!" Ucap Yoongi tiba-tiba.

Taehyung, Jimin dan Jungkook mengerjapkan mata mereka, sedikit tidak percaya dengan ucapan Yoongi.

"Kenapa kau diam saja, apa kau tidak mau tanggung jawab terhadap anakku!"

Taehyung mengangguk ribut, "A-aku akan tanggung jawab, Hyung!"

"Kalau begitu tentukan tanggal Pernikahannya, jika dalam waktu 1x24 Jam kau tidak bisa menentukannya, maka Kookie akan aku Nikahkan dengan orang lain!"

Setelah mengatakan itu, Yoongi kembali pergi dari hadapan Taehyung, istri dan anaknya. Taehyung pun menatap Jungkook dan Jimin, keduanya mengangguk untuk alasan tertentu.

Akhirnya, Taehyung merasa lega mendengar ucapan Yoongi, meski awalnya dia terkena Jungshock. Beruntungnya dia sudah Dewasa dan Mapan, menentukan Pernikaha dalam waktu 1 haru satu malam tak akan sulit untukknya.

¤¤¤











To be Continued...

MY RICH DUDA [V.K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang