Ch.10 Lanjut!

11K 328 32
                                        


PIJAT TURUNAN BAPAK

CHAPTER 10


RONI P.O.V


"Nghhh, nhhhnnn, adhnnn!!!." Erangan dan desisan Kang Maman benar benar seperti bahan bakar yang sangat ampuh untuk membuatku lebih bersemangat dalam bergerak dipenisnya, mulutku benar benar terbuka lebar, bahkan belum lima menit aku melakukan hisapan, sudah terasa pegal mulutku. Penisnya saja tidak semua yang masuk kedalam mulutku, setengahnya saja aku sudah kesulitan, tapi sebagai gantinya, lidahku bermain lebih ekstra dikepala penisnya, bergerak memutar, mengitari seluruh area kepala penis itu, memberikan tekanan dengan lidahku di kepala penisnya, hisapanku juga tidak pernah kendor, tidak pernah menurunkan daya hisapnya.


Bibirku juga menempel rapat, berusaha keras agar penisnya tidak bersentuhan langsung dengan gigiku. Karena sulit untuk memasukan seluruh penisnya, aku menjadi lebih diuntungkan, aku jadi tidak mudah mual dan merasa akan muntah akibat sodokan penis Kang Maman. Tanganku juga tidak berhenti melakukan kocokan diujung batang penisnya, sambil sesekali aku mengusap dan menggelitik perut bawahnya, memainkan bulu pubisnya yang lebat den keriting.


Aku menghentikan hisapanku, mengeluarkan penisnya dari dalam mulutku, kembali menaiki badan Kang Maman, mendekatkan putingku ke arah mulutnya. Tanganku mengusap kepala Kang Maman.


"Isep Kang, nete dulu!." Titahku, Kang Maman menurut dan membuka mulutnya, memasukan puting kecilku kedalam mulutnya, yang pertama aku rasakan adalah geli di area sekitar putingku yang terkena gesekan dari kumisnya, membuat badanku bergerak seperti cacing kepanasan akibat kegelian.

Bertambah geli ketika ia mulai menghisap putingku, lidahnya pasif dan tidak bergerak, hanya hisapan saja yang bisa ia lakukan, mungkin karena biasanya itu yang dia lakukan ketika bercinta dengan seorang wanita.


"Mainin lidahnya Kang!." Kembali aku harus memberikan perintah kepadanya, barulah ia mulai menggerakan lidahnya, menjilati dan mempermainkan putingku dengan lidahnya, semakin membuat badanku menggelinjang tidak karuan. Seperti sudah mengerti dan sudah mulai mengimbangi alur permainan, Kang Maman melepaskan puting kananku dan berpindah ke puting kiri, bergantian dengan hasil yang sama, kenikmatan tiada Tara.


Ada sekitar lima menit dia mempermainkan setiap sisi putingku, total sepuluh menit, lama sekali dan memang menikmati, bahkan tangannya juga ikut bergerak mencubit dan menarik putingku. Aku merasa sudah cukup kenyang dengan permainan mulut Kang Maman kembali turun dan menghisap lagi penisnya, kali ini sengaja aku membuat penisnya lebih basah dengan ludahku, basah, sangat basah, sambil menghisap, sambil menurunkan celanaku seluruhnya, membuatku sama sepertinya, bertelanjang bulat.


Dirasa sudah cukup basah dan licin, aku naik kembali ke atas badan Kang Maman, belum aku masukan, hanya aku gesekan dengan belahan pantatku, Kang Maman masih memejamkan mata menikmati, sudah pasrah dengan apa yang akan aku lakukan sepanjang itu memberinya kenikmatan.


Aku kemudian mengangkangi bagian pinggang Kang Maman, tanganku menggenggam penisnya yang sudah sangat keras sekali, berdenyut lebih sering. Mengarahkan penisnya tepat ke lubang pantatku, aku gesekan kepala penisnya lembut, precumnya terasa membasahi pintu lubang pantat ini, sedikit demi sedikit, perlahan tapi pasti, aku mulai menurunkan badanku, menekan kebawah, kepala penisnya mulai masuk.

PIJAT TURUNAN BAPAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang