PIJAT TURUNAN BAPAKCHAPTER 21
RONI P.O.V
Hari sudah mulai gelap, nasi sudah masak mengepul, aku pindahkan dari tungku kedalam wadah plastik, menutupnya dengan kain, lauknya? Jangan khawatir, aku memasak hari ini, ayam bumbu merah, sambel terasi, dan lalapan, mentimun dan selada fresh aku tata diatas piring. Semua sudah selesai, tinggal mempersiapkan diriku saja, aroma badan ini sudah sangat tidak fresh, beraroma bumbu, sedap memang jika dalam bentuk masakan, tapi jika menempel dibaju dan tubuh? Tidak sama sekali.
Tidak kuat rasanya jika harus mandi dengan air dingin, aku putuskan untuk mandi dengan air hangat, menggosok seluruh tubuhku hingga bersih, menghilangkan aroma aroma tidak sedap yang hinggap ditubuhku, kugunakan batu alam halus untuk menggosok tubuhku, agar lebih bersih dan halus.
Terdengar ketukan dipintu, wah, apa Kang Maman ya? Aku melilitkan handuk ketubuhku kemudian berjalan ke arah pintu.
"Kang Maman, masuk Kang!." Ucapku sesaat setelah membuka pintu, benar saja ternyata, aku menatap ke arah jam dinding, pukul tujuh malam. Aroma Kang Maman khas tercium, wangi parfum yang sudah halus tercium, bercampur dengan aroma bensin motor, sedikit aroma matahari yang familiar, pokoknya tercium sekali aroma pria yang sehabis pulang kerja. Ia mengenakan kemeja hitam panjang dan celana jeans, rapih.
"Baru mandi atuh jam segini?." Tanya dia sambil berjalan masuk.
"Kan mau ada yang Dateng Kang, jadi harus bersih atuh." Terdengar kekehan dari Kang Maman.
"Waduhh perhatian banget Ron, mandi buat Akang ya?."
"Buat siapa lagi atuh Kang kalo bukan Akang yang suka dan sering mampir mah?." Ia mengangguk kemudian duduk dikarpet tengah rumah. Aku berjalan melewatinya, terasa sebuah remasan dan tamparan di pantatku.
"Ihh Akang!."
"Kenyel banget tuh!." Ucap Kang Maman dilanjut dengan sebuah tawa.
"Tungguin dulu ya Kang, Roni mau pake baju dulu." Ujarku.
"Nggak usah pake baju lah, berdua ini." Aku mendelik.
"Masa mau makan sambil telanjang Kang? Nggak etis." Jawabku kemudian berjalan masuk kedalam kamar.
"Kopi atau makan dulu?." Tanyaku setelah selesai berpakaian.
"Makan dulu aja Ron, biar nanti ngopi sambil ngobrol, habis itu baru pijet." Jawab Kang Maman sambil nyengir. Aku menurunkan nasi, lauk serta piring untuk kami makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
PIJAT TURUNAN BAPAK
RomanceRoni, pemuda yang baru saja lulus sekolah memutuskan untuk membuka jasa pijat di kampungnya, ilmu memijatnya diturunkan dan diajarkan langsung oleh Bapaknya sendiri, metode pijat yang bisa menyembuhkan segala masalah pada tubuh, serta gaya pijat sen...