PIJAT TURUNAN BAPAKCHAPTER 17
RONI P.O.V
"Kita mau kemana dulu Kang?." Tanyaku sesaat setelah kami sampai di pasar, benar, pasar becek, tapi tidak becek karena sedang musim kemarau dan sekarang sedang panas sekali, jadinya tanah pasar yang biasanya basah setiap saat itu kini hanya basah ketika pagi hari saja, dari siang ke sore tanah menjadi kering.
"Yuk!, ikutin Akang aja." Ujarnya, aku mengikutinya, berjalan dari belakang.
Kami berjalan melewati beberapa jongko, lurus kedepan hingga sampai pada sebuah jongko besar, dengan banner besar bertulisan 'Tukang Dagin Arsan', inikan tempat menjual daging ayam , tempat langganan aku dan Bapak dulu, setiap kami berbelanja ke pasar dan membeli daging, pasti kami selalu beli disini, karena harganya yang sedikit miring dan dengan kualitas yang sama dengan toko lain, sebenarnya tidak hanya menjal daging ayam saja sih, daging sapi juga dijual disini.
Kang Maman masuk kedalam toko, mendekati kasir kemudian berbincang sebentar, kasir itu memberikan buku catatan kepada Kang Maman, ia membaca catatan itu kemudian mengangguk beberapa kali, Kang Maman kemudian mendekat ke arah tukang potong daging, membungkusan satu ekor ayam dan memasukkannya kedalam kresek hitam.
"Yuk lanjut!." Ajaknya, aku mengangguk kemudian berjalan keluar dari toko daging, kembali membuntutinya dari belakang. Tidak jauh dari toko daging itu kami berjalan hingga sampai dipinggir jalan besar, sebuah grosir besar dengan banyak pembeli, Kang Maman mengajakku masuk. Sama seperti tadi, ia berbicara dengan beberapa orang, membaca buku catatan dan melihat ke arah komputer, lumayan agak lama, hingga ia menyuruhku untuk duduk disampingnya, Kang Maman begitu fokus menatap layar komputer itu, benar benar serius, ia bahkan memakai kacamatanya, ada sekitar tiga puluh menit dan satu botol teh manis barulah ia selesai dan berdiri kemudian mengajakku keluar dari grosir itu.
"Ngebakso yuk!." Ajaknya, aku mengangguk saja, mengikuti ajakkannya.
"Bang! dua mangkok!." Ujarnya sambil kemudian duduk dikursi yang disediakan oleh penjual bakso.
"Kang!." Panggilku.
"Hmm? kenapa Ron?." Tanya dia.
"Tadi ngapain? masuk toko orang terus ngobrol ngobrol gitu?."
"Toko orang? itu toko Akang Ron hahaha." Jawabnya, mataku membulat tidak precaya, dia bilang dia hanya punya dua toko, satu toko beras dan satu grosir didekat batas desa, rasanya tidak percaya jika dia adalah pemilik toko itu.
"Hah? yang bener ah Kang? masa sih?." Tanyaku masih tidak percaya dengan apa yang aku dengar barusan.
"Ya beneran atuh Ron."
![](https://img.wattpad.com/cover/374408998-288-k12841.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PIJAT TURUNAN BAPAK
RomanceRoni, pemuda yang baru saja lulus sekolah memutuskan untuk membuka jasa pijat di kampungnya, ilmu memijatnya diturunkan dan diajarkan langsung oleh Bapaknya sendiri, metode pijat yang bisa menyembuhkan segala masalah pada tubuh, serta gaya pijat sen...