PART 1

1K 32 0
                                    

INGAT JANGAN NGECOPY SEPERTI AKUN MBAK callmesya04 INI DARI AKUN LAMA SAYA YANG HILANG DARI DESKRIPSI/PROLOG SAMPAI CERITA LAIN NYA!!!

"Ada apa? Paman dan Bibi manggil Sri?" tanya Sridevi.

Sridevi Dirgantara,seorang gadis yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas. Nasibnya sangat miris, harus di jual kepada seorang mafia kejam.

"Kami akan memberikan kejutan kepada kamu," jawab Sella ~Bibi Sridevi.

"Udahlah, Mah! Bilang aja sama dia kalau kita mau jual dia," ujar Wisnu ~Paman Sridevi.

Deg!

Apa ini? Paman pasti bercanda bukan? Tidak mungkin!.

"Paman sama Bibi bercanda 'kan?" tanya Sridevi.

"Untuk apa kami bercanda! Tidak ada gunanya," sahut Wisnu.

Sridevi menatap kosong kedepan, dan ....

Tes!

Air mata Sridevi meluncur begitu saja, ini yang Ia takutkan. Di jual.

"Paman, hiks ... jangan jual sri Paman. Bibi, Sri mohon hiks ...." Sridevi memohon sembari bersimpuh di kaki kedua orang itu.

"Anak tidak tahu diri! Sudah membuat aku susah, kau sangat pantas untuk di jual," ujar Sella.

Seorang lelaki gagah datang bersama 2 orang anak buahnya. Tatapan matanya yang tajam, membuat semua orang tak berani menatapnya. Wisnu menghampiri Pria itu sembari tersenyum lebar.

"Tuan, itu gadisnya." Wisnu menyapa Pria itu lalu menunjuk Devi yang sedang menangis tersedu-sedu.

'Gadis cengeng' batin Pria itu.

"Sesuai perjanjian kita, angka-angka telah memenuhi rekening mu," ucap Pria itu.

"Terimakasih kerja samanya, Tuan Afan." Paman menjabat tangan Afan.

Afan Dicaprio, mafia kejam berdarah dingin. Memiliki sifat yang kejam nan dingin.

"Bawa gadis itu!" titah Afan kepada anak buahnya.

Anak buah Afan pun menyeret Sridevi yang meronta-ronta.

"Tidak, hiks ... Bibi tolong Sri, Paman hiks ... Sri gak mau ikut mereka." Sridevi terus saja meronta-ronta hingga membuat Afan kesal.

Bugh!

Bruk!

Afan memukul tekuk Sridevi hingga membuat Sridevi pingsan. Afan memang bukan tipe orang yang sabar, Ia sangat gampang tersulut emosi.

"Bawa dia ke mobil,"

Anak buah Afan membawa Sridevi yang pingsan kedalam mobil. Tanpa babibu, Afan masuk kedalam mobil. Mobil pun melaju, Sella dan Wisnu tersenyum senang.

SKIP

16.30

"Eugh," lenguh seorang gadis.

"dimana aku?" tanya Sridevi pada dirinya sendiri.

"Nona sudah sadar, ternyata." Seorang wanita paruh baya datang menghampiri Sridevi.

"Anda siapa? Mengapa Saya ada di sini?" tanya Sridevi. berturut-turut.

"Saya pelayan yang di utus Tuan Afan, untuk melayani Anda," jawab pelayan itu.

"Ekhemm"

Pelayan itu menoleh ke sumber suara, ternyata itu Afan.

"Tuan." Pelayan itu membungkuk 'kan badannya memberi hormat.

Pelayan paruh baya itu keluar dari kamar, karena mendapatkan isyarat mata Afan.

"Lepaskan aku, aku mohon." Sridevi memohon dan bersimpuh di kaki Afan.

"Apakah harga dirimu sangat rendah? Sehingga kau akan bersujud kepada siapa saja," kata-kata menyakitkan itu terucap dari mulut Afan.

Srideviyang mendengar itu berusaha berdiri sekuat tenaga dengan kaki yang bergetar dan kepala yang tertunduk.

"Hiks ... hiks ...."

Terdengar tangisan Sridevi  Ia hanya seorang wanita lemah. Yang hanya bisa bertahan tanpa melawan.

"Tatap mataku!" titah Afan, dingin.

Namun, Sridevi hanya diam dan tetap menunduk. Membuat Afan emosi, Afan mengangkat dagu Sridevi membuat Sridevi bisa melihat Pria ini. Rahang yang tegas, hidung yang mancung, dan wajah yang tampan, namun sayang Ia tetaplah sosok yang kejam.

"Jika aku bilang tatap mataku! Tatap!" bentak Afan tepat di depan wajah Sridevi.

Afan menghempaskan lengannya dari dagu Sridevi.

"Siapa namamu?" tanya Afan setelah menetralkan emosinya.

Namun, Sridevi menjawab apa apa. Sepertinya ini ujian untuk Afan, Huh!.

"Jawab, sebelum aku patahkan tulangmu!" sarkas Afan.

"S-ri-de-vi" jawab devi terbatas bata.

"Nama yang tidak terlalu buruk, Devi. Aku akan memanggilmu Devi," ucap Afan.

Author: Karena Afan panggil Sridevi dengan sebutan Devi. Kita panggil Sridevi jadi Devi.

Tok ... Tok ... Tok ...Masuk,"

"Tuan," panggil seorang Pria, sebut saja ia Frans.

"Ada apa?" tanya Bryan dingin.

"Perusahaan Prajaya 'Group mengundang perusahaan nanti malam. Katanya, Ia akan menikah dengan putri dari Tuan Garik," jelas Frans.

Afan hanya mengangguk, sedangkan Devi menyimak pembicaraan mereka berdua.

"Suruh Cantika untuk menemuiku, suruh Ia datang ke ruanganku!"

"Baik, Tuan,"

"Dan satu lagi! Carikan gaun pesta dan high heels,"

"Baik,"

Frans pun keluar dari kamar itu, hingga tersisa mereka berdua. Afan dan Devi.

"Aku ada keperluan, jangan macam-macam. Apalagi kabur, jika aku mendapat kabar kau berbuat ulah! Aku tidak akan segan-segan melemparmu ke kandang singa milikku," ucap Afan mampu membuat bulu kutuk Devi berdiri.

Afan pun melangkah ke arah pintu, Namun ....

"Satu lagi! Ada dua penjaga di depan pintu yang akan mengintai mu. Jadi! Jangan macam-macam!" ujar Afan sembari menatap tajam Devi.

'Bawel' batin Devi.

Afan pun keluar dari kamar itu, mungkin itu kamar yang akan Devi tempati.

'Gimana nasib Sri kedepannya? Mom, Dad, Sri kangen! Kapan kalian jemput Sri?' batin Devi

gadis cantik kesayangan mafia kejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang