part 27

510 29 0
                                    

INGAT JANGAN NGECOPY SEPERTI AKUN MBAK callmesya04 INI DARI AKUN LAMA SAYA YANG HILANG DARI DESKRIPSI/PROLOG SAMPAI CERITA LAIN NYA!!!

(Di Part ini ada konflik dewasa! Bocil menyingkir/bocil skip)

Malam tiba, Devi tengah menata meja makan bersama mala dan vio. Niatnya Mala,Vio,Rakha,Eby akan menginap di Mansion afan. Kapan lagi mereka mempunyai waktu senggang bukan?

"Otong! Turun!" teriak Vio kepada Eby.

Begitulah mereka berdua, pasangan toxic.

"Gak usah teriak-teriak, Sayang!" Eby datang dengan wajah masam.

"Ajakin yang lain juga!" titah Mala.

Tidak lama Rakha dan afan datang dengan wajah datar.

"Aelah, Tuh muka datar amat. Kali-kali senyum ngapa, bosen gue liat wajah Lo kek m0nyet." Dengan berani vio mengatai afan.

"Dari pada Lo, emak-emak rempong," sinis afan.

"Gapapa rempong, yang penting gue cantik, seksoy, dan bah3n0l," kata vio sombong.

"By, Lo mending cari pasangan baru deh!" kesal Afan.

"Seenak jidat Lo! Gini-gini juga kesayangan gue!" ujar Eby memeluk Vio.

"Ck, gak laki nya, gak ceweknya," decak Afan.

Mala hanya menatap jengah kedua manusia yang sedang bertengkar. Seperti Tom And Jerry.

"Mending kita makan, adu mulut juga 'kan butuh energi," celetuk Mala mendelik kearah Afan dan Vio yang tengah beradu tatapan sengit.

Akhirnya mereka makan dengan tenang, tidak ada obrolan saat makan, karena keluarga mereka mengajarkan mereka agar tenang saat makan. Hanya ada suara dentingan alat makan yang beradu.

Tidak lama terdengar suara kerusuhan, terdengar suara wanita yang tengah teriak-teriak. Dan ... Cantika muncul. Cantika menghampiri Afan dan memeluknya.

"Apa yang kau lakukan!?" bentak Afan mendorong Cantika.

"Fan, aku kangen kamu," ucap Cantika manja.

Afan berhasil melepaskan dekapan Cantika.

"Nenek lampir lagi!" gumam vio yang masih terdengar oleh semua orang.

"Apa Lo bilang?" tanya Cantika kesal.

"Nenek lampir," cetus Vio.

"Berani, ya, Lo," kesal Cantika menatap tajam Vio.

"Ck, gue gak pernah takut sama Lo." Vioberdecih.

Hati Devi serasa terbakar melihat Cantika yang memeluk Afan. Hati wanita mana yang tidak sakit saat melihat miliknya di ganggu.

"Sini Lo kalo berani!" ujar Vio.

Vio berdiri dari duduknya dan menggulung lengan bajunya.

"Pacarnya si Eby bukan spek menye-menye," kekeh Mala.

Eby hanya memerhatikan Vio dengan senyum tipis. Kekasihnya ini memang pemberani! Ini yang ia suka dari Vio. Wanita itu tidak gampang di tindas, kecuali wanita itu akan berubah menjadi anak kucing yang patuh jika berdua dengan Eby.

"Fan, liat kelakuan teman kamu!" kesal Cantika.

"Dia tidak akan seperti itu jika bukan kepada kau!" ucap Afan dingin.

Devi hanya menundukkan kepalanya. Ia tak berani melihat perdebatan itu. Mala yang mengerti mengusap punggung Devi. Lihatlah! Begini saja Devi sudah sedih, bagaimana ia bisa melawan.

"Denger Lo?" tanya vio sinis.

"Fan! Seharusnya kamu bela aku, aku lagi ngandung. Anak kamu!" bentak Cantika.

Cantika menangis sejadi-jadinya.

"Yaelah! Mulai drama lagi."

Vio jengah dengan sifat Cantika. Si wanita penuh drama, sekarang? Ia mengaku tengah berbadan dua, dan anak itu adalah anak Afan? Dasar wanita licik.

"JAGA UCAPAN MU!" bentak Afan menggelegar di seluruh ruanga.

"Penjaga!" teriak Eby.

Para bodyguard yang menjaga Mansion datang sembari menunduk.

"Bawa wanita ini keluar," titah Eby.

Eby tau, jika Afan tengah emosi. Eby masih mempunyai hati, Eby takut Cantika akan terkena imbas. Bukannya Eby peduli, hanya saja takut jika apa yang dikatakan Cantika benar. Tapi tetap saja, Eby tidak percaya anak yang dikandung Cantika adalah anak Afan.

Akhirnya para Bodyguard membawa Cantika keluar dari Mansion.

"A--aku ke kamar dulu, ya. Aku udah kenyang." Devi pergi dari ruang makan.

Rakha memberi isyarat kepada Afan agar menyusul Devi. Afan mengangguk dan menyusul Devi.

"Gak habis pikir gue sama pikiran tuh nenek lampir!" geram Vio.

Mala menatap cemas Rakha. Ia takut jika sesuatu yang tidak terduga akan terjadi. Kalian tahu lah! Cantika adalah gadis yang nekat, apa yang dia inginkan harus terjadi.

gadis cantik kesayangan mafia kejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang