part 21

502 28 0
                                    

INGAT JANGAN NGECOPY SEPERTI AKUN MBAK callmesya04 INI DARI AKUN LAMA SAYA YANG HILANG DARI DESKRIPSI/PROLOG SAMPAI CERITA LAIN NYA!!!

Rakha mengode Noel.

"Kak Serly," lirih Noel.

Rakha dan Eby tersentak kaget mendengar nama itu tersebut kembali. Mereka tau dalam tentang Devi, gadis yang telah membuat Afan memilih jalan gelap.

Eby menghampiri Devi,rasa penasarannya muncul. Mengapa gadis itu hidup lagi?

"Maksud?" tanya Rakha penasaran.

Noel menceritakan semuanya, namun masalah berita beberapa tahun lalu ia belum tahu.

"Gitu, Bang!" ujar Noel.

"Ck, masalah apalagi ini!?" geram Eby.

Rakha tidak menghiraukan apa yang dijelaskan Noel. Rakha menghampiri Afan yang tertidur di atas ranjang rumah sakit. Mata Noel kembali berkaca-kaca.

"Gausah cengeng jadi cowok, Lo bukan bencong!" celetuk Eby.

"Dan Lo." Eby menunjuk Devi.

"Jelasin semuanya!" titah Eby.

"By! Lo ngerti kondisi," gertak Rakha.

"Cuih ....," decih Eby.

SKIP

Keesokan harinya!

Pemakaman Afan telah di urus. Kini Devi tengah menangis dalam diam, di mansion Afan.

Eby dan Rakha datang, mereka melihat Devi yang tengah menangis.

"Jelasin."

Eby lagi-lagi meminta penjelasan atas semuanya. Rakha duduk di sofa sebelah Eby.

"Jadi w--waktu itu--"

"Masih nangis? Mau pala Lo gue tebas, hah!?"

Devi mencoba menetralkan perasaannya.

"Jadi waktu itu, gue niat ke Jepang nyusul Mommy sama Daddy. Ada pria yang bilang kalau orang tua gue kerja di Jepang. Gue udah izin ke Dfy, dia ngebolehin gue pergi, dengan syarat 24 jam gue harus ngabarin dia. Gue udah sampe bandara, gue nunggu Dfy dateng, dan tiba-tiba ada pria itu yang nyeret gue masuk ke salah satu pesawat."

Devi menjeda ucapannya, ia lagi-lagi mencoba mencoba menetralkan perasaannya.

"Saat masuk pesawat ... gue di bius. Dari situ gue gak sadar, dan saat gue bangun, gue udah ada di New York. Pria itu ngurung gue di suatu ruangan, gue gak tau itu daerah mana, karena gue baru pertama kali ke NY. Pria itu ngasih foto orang tua gue yang di sekap, dan dia bilang 'kali Lo berani kabur, orang tua Lo taruhannya' dia bilang gitu. Gue cemas, dan selama itu gue di kurung."

"Sampai beberapa bulan gue di balikin ke rumah paman dan bibi. Pria itu bilang, kalo gue masih deketin Dfy, orang tua gue imbasnya. Mereka nyerahin foto Dfy yang lagi c1um4n sama seorang wanita, setelah itu mereka pergi."

"Dan setelah itu Lo gak berani nemuin Afan?" tanya Rakha.

Devi mengangguk.

"Bodoh! Lo harusnya sadar, itu malah memperumit masalah! Dan sekarang kita gak tau, siapa yang nyelakain Afan!" murka Eby.

"By, gak ada kata menyalahkan," seru Rakha.

"Gue gak nyalahin, gue cuma--"

"Cuma apa? Mikirin kondisi Afan? Dia udah tenang." Rakha menatap tajam Eby.

"Gue gak ikhlas, sampai kapanpun gue gak ikhlas!" tegas Eby.

Devi meninggalkan mereka berdua, ia berjalan menuju ruang kerja milik Afan.

Cklek!

Devi mendekati meja kebesaran Afan. Ia membuka laci yang berada di meja kerja Afan.

"Apa ini?" heran Devi mengeluarkan album dari laci.

Devi duduk di sofa yang berada di ruang kerja Afan. Ia membuka album itu. Alangkah terkejutnya ia saat melihat foto ia dan Afan saat pertama kali menjalin kasih. Devi mengusap foto itu.

"Hah!"

Mengapa dunia sekejam ini, tidak adakah kesempatan kedua?. Devi mendongakkan kepalanya, matanya sudah berair. Sesulit ini! Jika ia boleh meminta sesuatu, ia ingin Afan hidup kembali. Namun percuma saja, lelaki itu sudah tenang, jasadnya sudah berada di dalam tanah.

Devi membuka halaman kedua album itu. Ia menemukan fotonya dengan Afan yang tengah berpegangan tangan. Kalian tau apa yang devi rasakan? Sesak.

Devi menutup album itu, ia tidak akan kuat membendung air matanya jika melanjutkan melihat foto-foto kenangan bersama Afan.

"Hiks ....,"

Devi kembali menangis, rasanya sangat sulit mengikhlaskan Afan. Mulutnya berkata ikhlas, namun tidak dengan hatinya.

"Maafin Serly ... hiks! Serly akan menyelesaikan semuanya. Setelah semua itu selesai, Serly akan nyusul kak Dfy, apapun caranya." Devi menangis sesegukan.

Salahnya juga yang beberapa tahun ini tidak bisa menyelesaikan masalahnya. Ia baru mengingat sesuatu saat ini, namun sudah terlambat.

Devi tahu siapa yang sudah membuat Afan kecelakaan dan meninggal. Ia tahu dalang dibalik semua ini, namun ia tidak berani mengatakannya. Ada orang tuanya juga yang harus ia bebaskan.

gadis cantik kesayangan mafia kejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang