part 22

481 21 0
                                    

INGAT JANGAN NGECOPY SEPERTI AKUN MBAK callmesya04 INI DARI AKUN LAMA SAYA YANG HILANG DARI DESKRIPSI/PROLOG SAMPAI CERITA LAIN NYA!!!

Sebulan sudah Afan meninggalkan Devi untuk selamanya. Hari-hari Devi terasa hampa, tidak berwarna. Eby dan Rakha masih menyelidiki kasus kecelakaan Afan, yang pastinya mereka tidak akan meloloskan orang itu begitu saja.

Devi tengah duduk di sofa, tepatnya di ruang tengah. Devi kembali menghela nafasnya, sepi. Saat Devi tengah melamun, Rakha dan Eby datang bersama dua orang gadis.

Devi tersentak kaget saat Rakha melambaikan lengannya di depan wajahnya. Dua gadis itu tersenyum kearah Devi, Devi membalas senyuman mereka.

"Dev, kenalin! Dia Violeta Grabiella dan dia Basmalah Tarmajya." Rakha mengenalkan kekasih Eby dan kekasihnya kepada Devi.

Violeta Grabiella adalah kekasih dari Eby Rajaya Pradipta, ia memiliki sifat bobrok, tidak kalah jauh dari Noel jika sedang kumat.

Basmalah Tarmajya adalah kekasih dari Rakha  Rodriguez. Ia juga memiliki sifat bobrok, namun tidak separah Vio, Mala adalah orang yang peka pada situasi.

"Sridevi Dirgantara." Devi memperkenalkan dirinya.

'Dirgantara? Gue kayak kenal marganya' batin mala.

"Mal!" panggil Rakha.

"Ah, i--iya?"

"Kenapa?" tanya Rakha.

Mala menggelengkan kepalanya.

"Kita ada perlu, Mala sama Vio akan nemenin Lo," ucap Eby.

Setelah itu mereka berdua berpamitan kepada tiga gadis itu. Setelah memastikan dua manusia itu telah pergi, Mala dan dua gadis itu duduk di sofa.

"Lo masih inget gue sama Vio gak?" tanya Mala kepada Devi.

Devi mengerutkan dahinya.

"Lo pasti lupa!" ucap Mala dan Vio serempak.

"Kita itu cewek yang sempat Afan kenalin sama Lo beberapa tahun lalu," jelas mala.

Vio mengangguk-anggukan kepalanya. Devi masih terus mengingat, tapi tetap saja tidak ingat.

"Daripada mikirin yang lain mending nonton Drakor!" seru Vio mengalihkan pembicaraan.

Vio dan Mala memang disuruh ke mansion untuk menghibur Devi. Karena Rakha dan Eby tau jika Devi kesepian dan banyak pikiran, bisa-bisa dia harus dibawa ke psikiater.

Akhirnya tiga gadis itu menonton Drakor keluaran terbaru, hehe ... kek barang aja keluaran terbaru.

Vio fokus pada film yang tengah ditonton. Devi masih memikirkan tentang kepergian Afan, gadis itu masih kalut dalam kesedihan. Beda dengan Mala yang tengah memikirkan marga Devi, jika di ingat-ingat, marga Devi pernah ia dengar.

Bentar, bukankah teman papahnya bermarga 'Dirgantara'?. Ia ingin menanyakan sesuatu kepada Devi, namun takut Devi tersinggung, tapi Mala tetap penasaran dengan marga Devi.

"Mal!" panggil Vio cukup kencang.

"Iya?" jawab Mala.

"Lo kenapa sih? Dari tadi gue panggil gak nyaut-nyaut!" sinis Vio.

"Gue laper." Mala mengalihkan pembicaraan.

"Kok tiba-tiba laper Lo, tapi sama sih." Vio menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

"Idih."

Devi melihat kelakuan mereka berdua, sepertinya mereka terbilang sangat akrab. Devi tidak banyak bicara karena masih cukup canggung.

gadis cantik kesayangan mafia kejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang