part 30

726 55 3
                                    

INGAT JANGAN NGECOPY SEPERTI AKUN MBAK callmesya04 INI DARI AKUN LAMA SAYA YANG HILANG DARI DESKRIPSI/PROLOG SAMPAI CERITA LAIN NYA!!!

Setelah perdebatan tadi untuk ke taman. Afan dan Devi memutuskan untuk makan terlebih dahulu. Afan tidak ingin Devi sakit atau maag nya kambuh karena telat makan.

"Malam ini ikut aku!" kata Afan di sela-sela makannya.

"Kemana?" tanya Devi.

"Kita makan malam di luar."

Devi hanya mengangguk.

S
K
I
P

M
A
L
A
M

"Sayang, Cepat!" teriak Afan di depan kamar Devi.

"Sebentar!" sahut Devi.

Kini Devi melihat pantulan dirinya di cermin. Dress di bawah lutut berwarna Navy, kalung permata berwarna Navy, anting juga berwarna Navy. Wajahnya di rias tipis alami. Di padukan dengan high heels berwarna silver, rambut yang di gerai.

Sangat sempurna bukan? Devi tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin. Ia tidak mengira Afan akan menyiapkan ini.

Cklek!

"Saya---"

Mulut Afan seakan kaku untuk melanjutkan ucapannya. Ia melihat Devi, sungguh cantik, perfect.

"Gak jadi berangkat nih?" ledek Devi.

Afan mengerjapkan matanya.
"A--aku ke ... kamar mandi dulu," ucap Afan kelu.

Devi menganggukan kepalanya.

Dengan langkah lebar Afan masuk kedalam kamar mandi di kamar Devi.

"Jantung gue!" Afan menyentuh dadanya yang terpacu cepat.

"Ini jantung gak akan copot 'kan, dari tempatnya?" tanyannya pada dirinya sendiri.

"Tarik nafas Lo! Buang!"

Afan melakukan itu berulang kali untuk menetralisirkan perasaannya.

Afan keluar dari kamar mandi dan menghampiri Devi. Mereka pun berangkat ke tempat yang sudah Afan tuju.

Sampai di restoran itu, Afan masuk sembari menggandeng lengan Devi. Mereka di sambut hangat oleh pelayan di restoran. Desain restoran telah di rancang dengan bagus, terkesan romantis.

Singkat waktu acara makan mereka sudah selesai, kini Afan mengajak Devi ke balkon restoran (apalah itu, saya gak tauu). Mereka melihat kota Jakarta dari atas, sungguh indah.

"Suka?" tanya Afan.

Devi mengangguk antusias.

Tiba-tiba Afan menekuk kaki kirinya dan bertumpu dengan lutut kanannya. Afan mengeluarkan kotak kecil dari saku jas nya, ia membuka kotak itu di hadapan Devi, lalu mengeluarkan cincin berlian dari kotak kecil itu.

"Will you marry me?"

Mata Devi berbinar. Apakah ini mimpi? Jika mimpi bangunkanlah ia.

"Ini pasti mimpi," ucap Devi polos.

Afan terkekeh kecil mendengar ucapan Devi.

"Sayang, Will you marry me?" tanya Afan mengulangi pertanyaannya.

"Ya!" Devi menjawab dengan mantap.

Afan memasangkan cincin itu di jari manis Devi, sangat pas dan cocok. Afan mendekap Devi yang menangis terharu.

"Kenapa nangis, hm?" tanya Afan lembut.

"Ara terharu sekaligus sedih." Devi menangis sesenggukan di pelukan Afan.

"Sedih kenapa?" tanya Afan lagi.

Harus sedikit sabar menghadapi sikap Devi.

"Nanti di hari pernikahan Devi, mommy sama daddy gak ada!" Devi menenggelamkan wajahnya di dada bidang Afan.

"Nanti kita cari keberadaan mereka, ya?" Afan mencoba menenangkan Devi.

"Janji?"

"Janji, Sayang,"

Akhirnya Devi tenggelam di pelukan hangat Afan.

.
.
.
.

Aduhh, babang Afan mau kawin😭 Author kawin sama siapa?

gadis cantik kesayangan mafia kejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang