PART 4

488 26 0
                                    


INGAT JANGAN NGECOPY SEPERTI AKUN MBAK callmesya04 INI DARI AKUN LAMA SAYA YANG HILANG DARI DESKRIPSI/PROLOG SAMPAI CERITA LAIN NYA!!!

POV DEVI

Devi terbangun dari tidurnya. tapi mengapa ia ada di kamar milik Afan? Bukannya kemarin ia berada di ruangan itu. 

Cklek! 

Pintu kamar terbuka dan menampakkan Afan yang sudah rapih dengan kemeja putih dan celana hitam panjang miliknya. 

"Sudah bangun?" tanya Afan tanpa ekspresi. 

"Belum! Aku masih tidur," jawab Devi asal. 

"Kau mulai berani padaku, hah!" sahut Afan.

"Mengapa aku tidak berani?" tanya Devi sombong, inilah sifat Devi yang sebenarnya. 

----

Afan yang tidak mau kelepasan seperti kemarin pergi dari kamar dengan perasaan kesal. Tunggu saja pembalasannya!. 

"Boss," panggil Frans. 

"Ada apa?" tanya Afan.

"Nona Cantika bilang, kakinya sakit," jelas Frans.

"Huh! Menyusahkan." Afan pergi ke kamar yang di tempati Cantika.

Cklek! 

Cantika yang melihat itu langsung memulai aktingnya. 

"Fan! Kaki aku sakit," ujar Cantika manja. 

Afan hanya menatap datar Cantika, wanita ini sangat menyusahkan. 

"Kau tidak perlu ikut nanti malam!" celetuk Afan.

"Hah!? M-maksud aku–"

"Sudahlah! Kau tidak perlu ikut, kau hanya akan menyusahkan aku jika kau ikut," ucap Afan tanpa perasaan. 

Setelah mengucapkan itu, Afan pergi dari kamar. 

'Hah! Gagal!' batin cantika.

Cantika mengira jika Ia tidak ikut, maka Afan pun tidak jadi datang nanti malam. Namun dugaannya salah! Afan malah melontarkan kata-kata pedas kepadanya. 

Afan adalah seorang Mafia yang bekerja dengan pikiran, bukan dengan perasaan. Maka dari itu! Ia tidak pernah mempunyai rasa iba kepada siapapun. Kecuali seseorang di masa lalunya, orang yang membuat Ia mengambil jalan yang gelap.

KEMBALI KE MASA LALU BRYAN

Flashback ON 

"Sayang!" panggil Afan sembari memeluk pinggang ramping milik seorang gadis yang sedang memasak. 

"Apa?" tanya gadis itu. 

Bukannya menjawab, Afan malah mendusel di cerukleher gadis itu. 

"Fan! Kau mengganggu aku memasak!" tegur gadis itu mematikan kompor. 

"Kau selalu sibuk," keluh Afan cemberut, Ia terlihat sangat lucu. 

Gadis itu terkekeh, lalu Ia mengacak-ngacak rambut milik Afan.

"Kau lebih pantas cemberut," ucap gadis itu dengan kekehan. 

Afan tambah merajuk mendengar ucapan kekasihnya. Afan berjalan keruang tamu dan duduk dengan bersidekap dada dan wajah yang cemberut. 

"Hahah, aku hanya bercanda," ucap gadis itu lalu duduk di dekat Afan.

Cup

Gadis itu menc1um pipi kanan Afan. Afan pun mengembangkan senyumnya. 

"Kau selalu bisa meluluhkan hatiku," ucap Afan lembut. 

Lalu mereka bercanda riang bersama persis seperti pasangan yang serasi. 

Flashback OFF

'Andai kau masih ada! Aku tidak akan menyia-nyiakan waktu itu!' batin Afan.

POV Devi 

Devi terbangun dari tidurnya. tapi mengapa ia ada di kamar milik Afan? Bukannya kemarin ia berada di ruangan itu. 

Cklek! 

Pintu kamar terbuka dan menampakkan Afan yang sudah rapih dengan kemeja putih dan celana hitam panjang miliknya. 

"Sudah bangun?" tanya Afan tanpa ekspresi. 

"Belum! Aku masih tidur," jawab Devi asal. 

"Kau mulai berani padaku, hah!" sahut Afan.

"Mengapa aku tidak berani?" tanya Devi sombong, inilah sifat Devi yang sebenarnya. 

----

Afan yang tidak mau kelepasan seperti kemarin pergi dari kamar dengan perasaan kesal. Tunggu saja pembalasannya!. 

"Boss," panggil Frans. 

"Ada apa?" tanya Afan.

"Nona Cantika bilang, kakinya sakit," jelas Frans.

"Huh! Menyusahkan." Afan pergi ke kamar yang di tempati Cantika.

Cklek! 

Cantika yang melihat itu langsung memulai aktingnya. 

"Fan! Kaki aku sakit," ujar Cantika manja. 

Afan hanya menatap datar Cantika, wanita ini sangat menyusahkan. 

"Kau tidak perlu ikut nanti malam!" celetuk Afan.

"Hah!? M-maksud aku–"

"Sudahlah! Kau tidak perlu ikut, kau hanya akan menyusahkan aku jika kau ikut," ucap Afan tanpa perasaan. 

Setelah mengucapkan itu, Afan pergi dari kamar. 

'Hah! Gagal!' batin cantika.

Cantika mengira jika Ia tidak ikut, maka Afan pun tidak jadi datang nanti malam. Namun dugaannya salah! Afan malah melontarkan kata-kata pedas kepadanya. 

Afan adalah seorang Mafia yang bekerja dengan pikiran, bukan dengan perasaan. Maka dari itu! Ia tidak pernah mempunyai rasa iba kepada siapapun. Kecuali seseorang di masa lalunya, orang yang membuat Ia mengambil jalan yang gelap.

KEMBALI KE MASA LALU BRYAN

Flashback ON 

"Sayang!" panggil Afan sembari memeluk pinggang ramping milik seorang gadis yang sedang memasak. 

"Apa?" tanya gadis itu. 

Bukannya menjawab, Afan malah mendusel di cerukleher gadis itu. 

"Fan! Kau mengganggu aku memasak!" tegur gadis itu mematikan kompor. 

"Kau selalu sibuk," keluh Afan cemberut, Ia terlihat sangat lucu. 

Gadis itu terkekeh, lalu Ia mengacak-ngacak rambut milik Afan.

"Kau lebih pantas cemberut," ucap gadis itu dengan kekehan. 

Afan tambah merajuk mendengar ucapan kekasihnya. Afan berjalan keruang tamu dan duduk dengan bersidekap dada dan wajah yang cemberut. 

"Hahah, aku hanya bercanda," ucap gadis itu lalu duduk di dekat Afan.

Cup

Gadis itu menc1um pipi kanan Afan. Afan pun mengembangkan senyumnya. 

"Kau selalu bisa meluluhkan hatiku," ucap Afan lembut. 

Lalu mereka bercanda riang bersama persis seperti pasangan yang serasi. 

Flashback OFF

'Andai kau masih ada! Aku tidak akan menyia-nyiakan waktu itu!' batin Afan.

gadis cantik kesayangan mafia kejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang