part 19

480 28 0
                                    

INGAT JANGAN NGECOPY SEPERTI AKUN MBAK callmesya04 INI DARI AKUN LAMA SAYA YANG HILANG DARI DESKRIPSI/PROLOG SAMPAI CERITA LAIN NYA!!!

•|Aku pergi! Jaga diri baik-baik, aku tidak bisa lagi memarahimu jika kau telat makan. tidak lagi bisa memelukmu|• Afan

Noel tengah berada di markas klan milik Afan. Ia tidak akan terima jika kakaknya harus berjuang mati-matian untuk hidup, sedangkan mereka? Bersenang-senang. Tiga kata, saatnya balas dendam.

"Tuan muda!" panggil Rey, orang kepercayaan Afan.

"Rey! Siapkan pasukan, kita pergi ke markas Blue Sky," ucap Noel menahan emosinya.

"Tapi Tuan, kita harus membuat rencananya. Jangan gegabah, musuh kita bukan orang sembarang!" ujar Rey.

"Huh!"

Noel mendengus kasar.

"Kumpulkan yang lain, kita susun rencana." Noel pergi menuju ruangan khusus.

Kembali ke Devi.

"Sus! Boleh keluar dulu!" titah Devi.

Suster itupun menganggukkan kepalanya, lalu keluar dari ruangan itu.

Setelah memastikan suster itu telah keluar. Devi menatap Afan dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Hey sayang! Akhirnya setelah sekian lama kita tidak bertemu. Maafkan aku karena telah hadir di hidupmu!"

"Bangun! Aku ingin melihat senyummu. Senyum yang tulus ... maaf!"

"Hey! Pria tangguh yang pernah aku jumpai. Pria sombong yang berkata jika dirinya kuat, padahal punggung kokohnya sedang rapuh."

"Maaf! Semua ini belum aku selesaikan. Banyak kata yang ingin aku sampaikan kepadamu, pangeran. Pangeran dari dunia nyata."

"Maafkan aku yang selalu menyusahkan mu. Kau bisa menunggu 2 tahun lagi? Aku akan menyelesaikan semua ini dulu. Setelah itu kita bisa hidup bahagia, dengan bayi-bayi lucu yang akan hadir di antara kita."

Devi mengelap air matanya yang ntah kapan sudah meluncur. Rasa sesak di dadanya semakin menjadi, mengapa ini terjadi kepadanya? Haruskah ia yang menanggungnya?

Devi menatap terkejut ibu jari Afan yang bergerak. Ia cepat-cepat mengelap air matanya.

"Dfy?" panggil Devi.

Afan membuka matanya perlahan, sangat berat.

"J--jaga diri, baik-b--baik." setelah mengucapkan itu Afan menutup kembali matanya, ibu jarinya yang bergerak berhenti.

Tidak lama dari itu, suara alat yang berada di samping Afan berbunyi nyaring.

Titt...

"Dfy!" panggil Devi.

Suster datang dengan dokter. Menyuruh Devi keluar dari ruangan.

30 menit kemudian.

Dokter keluar dari ruangan Afan.

"Keluarga tuan Afan!"

"Saya, Dok!" kata Devi.

"Kami sudah semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik, kami hanya dapat membantu. Selebihnya tuhan yang mengatur." ujar Dokter Ryan.

"Maksud Dokter!?"

Air mata Devi sudah meluncur kembali.

"Tuan Afan telah tenang, dia sedang tertidur. Untuk selamanya!"

Deg!

"Gak mungkin!" bantah devi.

Dokter Ryan hanya menghela nafas panjang.

"Pihak kami telah berusaha semaksimal mungkin, mungkin ini jalannya." Dokter Ryan menepuk bahu Devi.

Punggung Devi bergetar, ia tak kuasa menahan tangis.

Tiba-tiba Noel datang dengan baju dan wajah di penuhi darah. Bahkan orang-orang sempat kabur melihatnya.

"Dimana abang gue?" tanya Noel dingin.

Noel menatap Devi yang tengah menangis, firasatnya sudah tidak baik.

gadis cantik kesayangan mafia kejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang