part 17

464 30 0
                                    

INGAT JANGAN NGECOPY SEPERTI AKUN MBAK callmesya04 INI DARI AKUN LAMA SAYA YANG HILANG DARI DESKRIPSI/PROLOG SAMPAI CERITA LAIN NYA!!!

|Kau adalah lelaki tangguh yang pernah aku temui| Sridevi.

PAGI HARI!

Pagi ini suasana tampak berbeda, kalian tau apa yang membuat suasana mansion Afan berbeda? Jawabannya adalah ... Noel.  Remaja itu tampak sedang bertingkah tidak jelas, menyanyi dengan wajah yang sangat menghayati.

"KUMENANGIS! MEMBAYANGKAN, BETAPA KEJAMNYA DIRIMU ATAS DIRIKU"

"KAU DUAKAN CINTA INI!"

"KAU PERGI, BERSAMANYA!"

Nyanyi Noel semu berteriak.

"Noel, Berisik." Afan datang sembari menutup telinganya.

"Ini tuh gue lagi konser, Bang. Siapa tau gue jadi Jongkok, Min Dogi, Kim payung," ucap Noel.

Devi berjalan menyusul Afan.

"Bukan Jongkok, tapi Jungkok. Min Yoon-gi, Kim Tae-hyung!" ucap Devi membenarkan nama-nama idolanya.

"Terserah gue lah, mulut-mulut gue," sinis Noel.

"Gue juga cuma ngebenerin kata yang salah," ucap Devi tak kalah sinis.

Afan yang melihat perdebatan mereka berdua memakai jasnya. Lalu pergi untuk berangkat ke kantor.

"Lo berani ngebantah gue, hah!" ujar Noel berkacak pinggang.

'Sabar, dev.' batin Devi.

Devi pergi kembali ke kamarnya, ia sudah lelah berdebat dengan dedemit itu.

Di posisi lain.

Afan tengah mengendarai mobil mahalnya di jalan yang sepi.

Dor!

Dor!

Afan kaget saat tembakan melesat di kaca mobilnya, untung saja kaca mobilnya anti peluru. Dua mobil hitam mendempet mobil Afan, satu mobil itu mendahului mobil Afan dan membelokkan mobilnya ingin menabrak mobil Afan.

Afan yang refleks membanting stirnya.

Brak!

Mobil Afan menabrak ujung trotoar, dan ....

Duar!

Mobil Afan meledak di tempat.

Prang!

Deg!

Gelas yang Devi pegang terjatuh, tiba-tiba perasaannya tidak enak. Ada apa ini? Mengapa perasaannya tidak enak?

Devi menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. Ia bergegas membersihkan gelas yang pecah, Devi memunguti pecahan gelas itu.

"Awhh ...." ringis Devi kala tidak sengaja pecahan beling itu melukai tangannya.

Noel datang dengan wajah yang panik menghampiri Devi.

"Kak! Bang Afan kecelakaan!" panik Noel.

Devi yang mendengar itu spontan berdiri.

Tes!

D4rah segar menetes dari jari Devi yang terluka.

"Tangan lo kenapa?" tanya Noel.

"Gak penting! Kita langsung aja kerumah sakit," ucap Devi tak kalah panik.

"Tapi tangan lo---"

"Bisa di obatin di sana!"

Noel dan Devi pun pergi kerumah sakit. Devi tidak tahu kenapa perasaannya sangat mengkhawatirkan Afan. Semoga pria itu baik-baik saja.

gadis cantik kesayangan mafia kejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang