"Ayo pulang bersama" Hyunjin menahan pergelangan tangan Felix sebelum laki-laki itu beranjak keluar ruangan meeting yang sudah sepi. Felix melirik tangannya yang ditahan Hyunjin, kemudian menatap mata lelaki tampan di depannya.
"Bukankan kita sudah sama-sama setuju untuk berhubungan hanya sebatas rekan kerja Hyun?"
Hyunjin mengeratkan genggamannya, "ayolah Lixie, ku kira kau sudah bisa menerimaku kembali"
Felix merotasikan matanya malas, "sampai bertemu besok di bandara" kata Felix sambil melepaskan genggaman Hyunjin dari pergelangan tangannya kemudian beranjak pergi menjauh.
"Lixie, Felix...." Hyunjin masih belum menyerah, dengan cepat ia kejar Felix dan menariknya masuk ke dalam sebuah ruangan kosong sebelum lift. Mendorong kecil tubuh Felix sebelum menutup dan mengkunci pintu.
"Hyunjin! Apa yang kau lakukan? Aku ingin pulang!" Felix menahan marah, dengan segera ia rogoh ponsel dari saku celananya, mendial Bangchan. Baru 2 detik terhubung, Hyunjin merebut ponsel itu lalu membuangnya jauh hingga pecah.
Felix menatap horror pada ponselnya, kemudian memelototi Hyunjin tak percaya. Selama 5 tahun mereka saling kenal dan menjalin hubungan, baru kali ini Felix mendapati Hyunjin bersikap kasar.
"Ada apa denganmu?" Felix bertanya lirih. Hyunjin mengusap wajahnya kasar, menyesali perbuatannya. Digenggamnya kedua tangan Felix, dibawanya ke dada.
"Maafkan aku Lixie, a-aku tidak tahu kenapa aku jadi seperti ini. Maafkan aku jika membuatmu takut. Aku akan mengganti ponselmu"
Felix diam tak memberikan respon. Masalahnya tentu bukan soal ponselnya, Felix masih bisa membelinya 100 unit yang baru. Masalahnya ada di Hyunjin. Kenapa dengan orang ini?
"Aku merindukanmu Fel, aku merindukan kita" Hyunjin berlutut dengan tangan yang tak lepas menggenggam. Reflek Felix berusaha menarik tubuh Hyunjin untuk berdiri, namun gagal. Akhirnya ia mensejajarkan tubuhnya dengan Hyunjin, ikut berlutut saling berhadapan.
"Apa kau sedang ada masalah?" Felix bertanya. Hyunjin menggeleng kecil, ia tersenyum mendengar Felix yang bertanya dengan ekspresi khawatir, bertanya dengan nada lembut yang sangat Hyunjin rindukan. Sungguh, Hyunjin merindukan Felix dengan segala kebaikan hatinya.
"Tampaknya hanya aku yang tidak bisa melupakan cerita kita di masa lalu"
Felix menghela nafas panjang. Ingin sekali ia pukul wajah tampan di hadapannya saat ini. "Kau sungguh sok tahu" Felix hendak berdiri, namun ditahan Hyunjin
"Lalu katakan apa yang sebenarnya terjadi!"
"Tidak terjadi apa-apa. Sudahlah, lupakan Hyun.. kita masih bisa berteman. Hargai itu" Felix benar-benar bangkit berdiri, memungut ponselnya yang berserakan dan meninggalkan Hyunjin yang masih dalam posisinya.
.
Felix hendak berjalan ke resepsionis untuk meminjam telfon, sebelum matanya menangkap sosok Minho yang datang dari arah berlawanan.
"Hyung? Sedang apa di sini?" Felix menghampiri Minho yang terlihat salah tingkah
"Aku ingin menjemputmu"
Felix bingung
"Tadi aku ke apartemenmu, lalu di sana aku bertemu manajermu yang sedang kebingungan karena ponselmu tiba-tiba tidak aktif, lalu aku meminta izin padanya untuk datang kesini, memastikan kau baik-baik saja"
Felix tersenyum kecil mendengarnya, memperlihatkan pada Minho ponselnya yang rusak. Tentu mengagetkan Minho, sebelum Minho bertanya apa yang terjadi, Felix mengambil ponsel Minho yang sedari tadi dalam genggamannya, mendial nomor Bangchan yang sudah Felix hafal di luar kepalanya.
"Hyung, aku akan pulang dengan Minho Hyung, ponselku rusak. Aku akan segera membelinya setelah ini, bye!"
Felix mengembalikan ponsel itu kepemiliknya, kemudian menarik tangan Minho untuk beranjak pergi keluar. Mengabaikan Minho yang masih kebingungan.
"Besok aku akan keluar kota selama seminggu, jadi aku ingin hari ini kita berhasil Hyung" ucap Felix setelah keduanya sampai di halte bus. Dengan Felix yang sudah berkamuflase seperti orang meriang di siang bolong. Lengkap dengan masker, kacamata hitam, dan topinya.
Minho menggeleng kecil, "kemarin kau bilang kau sudah mulai jatuh cinta kan? Lagipula kau berhutang satu ejakulasi padaku" Felix meneruskan kalimatnya. Sukses membuat wajah Minho merah padam. Sepertinya ada 2 orang yang meriang sekarang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven [HIATUS]
Romance"Jika kau ingin merasakan surga tanpa harus mati, datanglah pada Felix" Minho dan Hyunjin sepakat akan hal itu Warning : pendek tiap Chapternya, alur cerita lambat