Part 5

114 21 0
                                    

Camellia selesai melakukan klarifikasi yang cukup panjang dari live streaming di Instagramnya. Dengan perasaan yang bergejolak menahan emosi, menahan sakit hati, karena harus teringat kembali kejadian dan kehidupan di masa lalunya yang sangat tidak mengenakkan. Tapi, ia berhasil melaluinya dengan percaya diri dan kemantapan hati untuk menjelaskan permasalahannya secara detail.

"Sudah agak lega. Tapi, aku yakin, masalah ini masih akan berbuntut panjang dengan Pak Hartono dan keluarganya," ucap Camellia, di sela napasnya yang ngos-ngosan dan tubuh terasa panas-dingin. Sedangkan, dengan sang mama, ia tidak tahu apakah perempuan itu ada di Indonesia atau di Australia. Terakhir yang ia tahu sebelum masing-masing berpisah, mamanya sudah memiliki kekasih orang Australia, akan menikah dan menetap tinggal di sana. Bahkan, sampai sekarang ia tidak pernah mendapat kabar.

"Setidaknya, kamu sudah speak up ke publik, Mell. Entah klarifikasimu mau diterima atau tidak, yang terpenting kamu sudah memberitahu kebenarannya apa yang terjadi," balas Kemal.

Dan mendapat anggukan dari Camellia. "Iya. Aku juga tidak mau orang-orang salah paham dalam menilaiku. Apalagi dalam waktu dekat ini, aku harus ngisi acara upacara bendera di Istana Negara. Sangat malu dengan statement yang dibuat Pak Hartono."

"Pohon kalau tumbuh semakin tinggi, semakin kencang pula terkena terpaan anginnya. Sama seperti publik figur atau pembisnis, semakin terkenal dan sukses, semakin banyak yang ingin menjatuhkan reputasinya."

Camellia menatap Gatra, mengangguk membenarkan ucapannya. "Kita anggap selesai masalah ini. Aku tidak ingin memikirkannya lebih lanjut. Kalau nanti masih ada penyerangan-penyerangan di media sosial, aku tidak akan menanggapi. Aku rasa, klarifikasiku yang ini sudah cukup untuk meluruskan kesalahpahaman yang ada."

Pernyataan Camellia pun disetujui oleh mereka.

Namun, di tempat lain, Hartono, Revina--istri Hartono, dan Patricia--anak Hartono yang baru berusia 22 tahun, sangat geram melihat klarifikasi Camellia. Karena sekarang, hujatan netizen berbalik ke akun Instagram mereka dan lebih membela Camellia.

Duduk di sofa ruang keluarga, masing-masing sibuk berpikir setelah menonton video klarifikasi Camellia yang terdengar meyakinkan. Dan yang sangat bikin malu, perempuan itu mengungkit tentang perselingkuhan papanya, yang lebih memilih selingkuhannya dibanding mempertahankan keluarga yang lebih dulu dibina.

"Ide kamu sih, Ma, minta aku berkata seperti itu di hadapan wartawan. Sekarang nama kita yang jelek." Hartono mendesah berat. Ia menyesal telah menuruti kemauan sang istri yang memintanya berkata di hadapan wartawan. Dengan niatan nebeng nama untuk Patricia sekaligus menjatuhkan nama baik Camellia. Namun, ia yang merasa diinjak harga dirinya oleh Camellia, menyetujui saja tanpa berpikir panjang.

"Kok, jadi nyalahin aku. Itu kesepakatan kita bersama loh, ya. Lagian, anakmu yang satu itu sombong sekali. Dipanggil, langsung kabur. Tidak sopan terhadap orang tua sendiri," gerutu Revina, sangat kesal. "Mentang-mentang sudah terkenal, lagaknya sangat angkuh."

"Siapa yang minta nonton konsernya? Mama sendiri, 'kan?" Hartono yang awalnya tidak ada niatan untuk menonton konser Camellia pun, akhirnya terpaksa berangkat karena tiket sudah dibelikan dan Revina sangat memaksa.

"Benar. Mama ngapain ngide buat nonton konser Camellia segala." Patricia ikut menimpali.

"Karena ini bisa menjembatani namamu jadi terkenal melalui Camellia, Cia. Setidaknya, sekarang namamu sudah dinotice orang-orang kalau kamu adik dari violinis terkenal itu. Yang penting viral dulu. Paling, sebentar lagi hujatan-hujatan itu hilang dengan sendirinya."

"Tapi, tetap saja yang akan terkenal Camellia. YouTube, Instagram, dan Tik Tok, pengikutnya saja sudah jutaan. Fans dia ada di mana-mana dan kompak. Sedangkan aku, masih belum ada apa-apanya."

Voice in the Violin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang