Youngest On Top 막내온탑 / Bungsu Teratas

Ch 37. ketemu ML

Tubuhku membeku secara otomatis.

“Hah? Aku bertanya sesuatu padamu.”

Aku merasa seolah-olah punggungku telah terbuka pada predator.

Menekan keinginanku untuk berbalik karena merasa gelisah, aku menundukkan kepala dan menggenggam Kristal Caelum erat-erat.

'... haruskah aku memukulnya dan lari?'

Itulah saatnya aku mulai mengumpulkan kekuatanku.

Anak lelaki itu mencengkeram lenganku erat-erat.

' Urgh …'

Aku menggigit bibirku keras untuk menahan erangan.

Aku tidak menyangka dia bisa membaca tanda-tanda serangan sesensitif ini.

'Kenapa ada orang seperti dia di sini…?'

Meskipun pasar gelap merupakan zona tanpa hukum, biasanya tidak ada seorang pun yang bertindak sembrono.

Karena semua jenis pelanggan datang, ada kelompok penjaga di dalam pasar untuk menjaga ketertiban.

Mereka bersenjata lengkap seperti beberapa kelompok tentara bayaran papan atas, jadi tidak ada yang menimbulkan masalah.

Jika dia bertindak sembrono, itu artinya dia sungguh tidak punya akal sehat.

Aku sadar tidak akan baik kalau sampai tersiar kabar kalau aku berafiliasi dengan Kuil Artemia.

"Ini bukan spesialisasiku."

Kekuatan ilahi yang mengalir dari Hati Ilahi beredar melalui tubuhku.

Kekuatannya sangat kecil dan tidak agresif, jadi anak itu tidak menyadarinya.

Tak lama kemudian, warna mata dan rambutku berubah.

Aku menghentikan aliran listrik sesaat sebelum aku bisa tumbuh lebih kuat.

Ini adalah batas dari apa yang dapat aku lakukan untuk mengubah penampilanku tanpa dia sadari.

'Karena dia masih muda, dia mungkin akan mengira aku seorang pria tampan.'

“Kamu tampaknya tidak mengerti ucapan manusia.”

Pada saat itu, listrik hitam muncul dari lengan yang dipegangnya.

' Aduh !'

Aku segera mundur, tetapi bocah itu menghalangi jalanku.

“Tidak masalah ke mana kamu pergi. Serahkan saja.”

Anak lelaki itu menunjuk ke arah Kristal Caelum yang sedang kupegang.

Mungkinkah dia mencarinya sejak awal?

Aku memeluk relik suci itu erat-erat di dadaku.

“Aku benci ketika keadaan menjadi menyebalkan. Tidak menjawab, tidak mengerti apa yang aku katakan.”