Ch 33. mangats

27 3 0
                                    

Namun, ada dua masalah.

Yang pertama adalah beberapa anak, termasuk Edmund dan Roana, tidak dapat berlatih karena mereka sibuk dengan pekerjaan sukarela.

Tidak seperti anak-anak lain yang keterampilannya meningkat signifikan melalui resonansi, pertumbuhan mereka pasti lebih lambat.

'Tetapi… kondisi Edmund lebih baik dari yang ku harapkan.'

Meskipun ia tidak dapat dibandingkan dengan anak-anak yang telah mengalami resonansi, hal itu tetap saja mengejutkan.

“Eddie, kamu sudah bangun? Kamu tampak berbeda.”

“Oh, kami membantunya. Dia meminta bantuan kami. Dia pasti menyadari kehebatan Dmitri.”

Itu tidak terduga.

Edmund adalah seorang anak yang tidak terlalu menunjukkan minat terhadap kuil.

Tetapi yang lebih mengejutkan adalah hal lain.

“Aku percaya pada Artemia!”

Roana meneriakkan imannya saat dia bekerja lebih keras daripada orang lain.

Rambutnya yang biasanya terawat rapi menjadi acak-acakan, dan pakaiannya berantakan.

Aku tidak pernah membayangkan Roana akan begitu antusias.

* * *

Roana terjatuh ke lantai, terengah-engah.

Memikirkan dia akan membuat seseorang bekerja sekeras ini dengan kedok menanamkan keimanan.

Fakta bahwa hal itu tampaknya efektif bahkan lebih bermasalah.

'Ini adalah metode yang sangat kasar.'

Tidak, itu bukan sekedar kekerasan; bukankah itu cuci otak?

Pada saat itu, Edmund menjatuhkan diri di sampingnya.

“Bukankah kamu benci berkeringat?”

“Aku masih melakukannya.”

Setelah hening sejenak, Roana berbicara.

“Edmund, kau bilang sebelumnya bahwa kau tidak ingin membiarkan Sae mengorbankan dirinya sendirian lagi.”

“……”

“Sejujurnya, aku juga merasakan hal yang sama. Aku bertanya-tanya apa aku bisa berubah, apa aku bisa menjadi berbeda.”

“……”

"Tapi aku sadar bahwa aku hanya memikirkannya tanpa mengambil tindakan apa pun. Aku merasa sangat malu ketika hal itu ditunjukkan kepadaku."

“Apa itu sebabnya kamu tampak begitu kesal saat itu?”

Roana menoleh ke arah Edmund mendengar perkataannya.

“Apa? Kau tahu?”

“Ya. Tapi aku pura-pura tidak memperhatikan karena sepertinya kamu sedang berjuang dengan caramu sendiri.”

“Aku merasa picik, seolah-olah hanya kamu yang memikirkan Sae. Aku juga memikirkannya, dengan caraku sendiri.”

Roana menggerutu.

“Tunggu saja dan lihat saja. Begitu aku terbangun, aku akan menjadi lebih kuat darimu.”

“Itu akan sulit.”

Edmund terkekeh, senyum arogannya tetap terlihat.

Tepat saat itu.

“Hei, kalian berdua tidak lelah?”

Youngest On Top 막내온탑 / Bungsu TeratasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang