Ch 69. Teman

21 2 0
                                    

"Tapi mereka bilang mereka tidak akan menahannya sekarang."

Agak mengejutkan.

Aku pikir jika aku bertemu Shuri lagi, dia akan menangkap dan memenjarakanku.

'Karena anak ini tidak akan pernah mau melewatkan satu-satunya petunjuk yang bisa mematahkan kutukan itu.'

Itu sebabnya dia keluar terburu-buru sebelum Shuri bangun beberapa hari yang lalu.

Tentu saja ada juga kekhawatiran jiwa Derek yang selama ini dirasuki mesin pukulan tersebut telah kembali ke tempat semula.

Bertentangan dengan kekhawatiran, Derek mendapat tepuk tangan dan memamerkan keterampilan menarinya.

'Bahkan sekarang, kamu bisa menjebakku jika kamu mau.'

Aku marah, tapi kekuatan Shuri jauh lebih kuat dariku saat ini.

Terlebih lagi, keterampilan bawahannya sangat hebat.

“Mengapa kamu melihatku seperti itu?”

"TIDAK."

Aku ragu-ragu sebentar dan kemudian membuka mulutku lagi.

Aku merasa sedikit menyesal karena salah memahami Shuri.

“… … Shuri, Borman akan terjebak lagi. (Kupikir aku akan dikurung jika bertemu Shuri lagi.)

“Apakah kamu ingin aku melakukan itu?”

Itu tidak mungkin.

Aku menggelengkan kepalaku.

Shuri menatapku dengan tenang dan kemudian dengan cepat menoleh.

Tidak lama kemudian, sebuah suara lembut keluar.

“… … “Aku sedang berpikir untuk melakukan itu.”

Apa kamu bermaksud melakukan itu?

Jadi maksudmu aku tidak salah paham?

‘Dia pria yang menakutkan… … !'

Shuri menatap wajahku dan tersenyum kecil.

Sulit untuk menyebutnya senyuman karena sudut mulut hanya sedikit melunak.

Bahkan tawa canggung pun langsung menghilang.

“… … .”

“… … .”

Shuri tidak memberitahuku mengapa dia berubah pikiran.

Dia hanya menatapku dalam diam.

Tidak ada alasan bagiku untuk mengalihkan pandanganku.

Aku juga menatap anak itu.

‘Yah, kalau dilihat dari jiwanya, kondisinya pasti lebih baik dari sebelumnya.’

Bagaimanapun, ini lebih baik dari sebelumnya.

'Kamu mempunyai pengendalian diri yang hebat.'

Keserakahan manusia tidak ada habisnya.

Begitu kamu menjadi lebih baik, kamu akan mendambakannya lebih kuat dari sebelumnya.

Sekarang aku tahu cara untuk menjadi lebih baik, daripada hanya berharap bahwa aku bisa menjadi lebih baik, aku mencoba untuk memegangnya lebih erat.

Shuri bahkan merasa dirinya menjadi lebih baik.

Ini adalah situasi di mana aku merasa serakah.

Tapi anak ini sepertinya tidak punya niat untuk menangkapku.

Mengapa?

“… … “Bagaimana dengan tubuhmu?”

Aku mengedipkan mata pada pertanyaan tak terduga itu.

Youngest On Top 막내온탑 / Bungsu TeratasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang