ch 120-121. Siapin tisu

11 1 0
                                    

“Sae, sae!”

Morgan berlari ke arahku dengan ekspresi mendesak di wajahnya.

Dia berbicara bahkan tanpa bisa mengatur napas.

“Kaiser telah kembali!”

"Dan!"

Itu adalah kabar baik.

Kaiser pergi untuk menaklukkan monster sebelum pertemuan dengan Moloresta.

Meski begitu, aku berpikir mungkin ini saatnya untuk kembali.

'Aku kira hari ini adalah hari ketika kabar baik datang sekaligus.'

Bahkan Kaiser kembali sebagai tanggapan atas undangan dari istana kekaisaran.

Aku bertanya pada Morgan dengan wajah cerah.

“Dimana Kaiser? Apakah Anda melapor kepada Imam Besar di gedung utama?”

"itu… … .”

Morgan tampak malu.

'aha. aku mengerti.'

Sepertinya Kaiser dan Menteri bertengkar lagi.

Kaiser adalah tipe orang yang tidak pernah mendengarkan perkataan orang lain.

Tetap saja, sebagai orang suci, kata-kataku tidak diabaikan, jadi terkadang orang dewasa datang kepadaku dan memintaku untuk membujuk Kaiser.

"Baiklah. “Aku akan memberitahu Kaiser.”

“Bukan itu… … .”

Morgan menatapku seolah dia tidak tahu harus berkata apa.

Aku berhenti.

Ada yang aneh.

Mengapa Morgan terlihat seperti sedang menangis... … ?

“Sae, persiapkan dirimu dan bersiaplah.”

“… … ?”

“Cedera Kaiser… … Ini serius. Mungkin sebentar lagi… … .”

Morgan menundukkan kepalanya dengan wajah sedih.

Aku pikir Morgan sedang bercanda.

'Itu benar, Kaiser tidak pernah dalam bahaya selama periode ini sebelum dia kembali.'

Beberapa tahun kemudian Kaiser menghadapi krisis.

Tapi tiba-tiba, tanpa peringatan apa pun, hidupnya dalam bahaya?

Kudengar menaklukkan monster itu berbahaya karena permintaan terpisah dibuat untuk Kaiser, tapi itu tetap benar.

“Apakah Derek yang memesannya? “Kenapa kamu bercanda seperti ini?”

“… … “Ini bukan lelucon.”

“Itu hanya lelucon.”

“… … Saya minta maaf. Tapi Kaiser... … Kematian karena cedera... … .”

Morgan memelukku dan berbicara panjang lebar, tapi aku tidak bisa mendengarnya.

Morgan biasanya tidak membuat lelucon, jadi mengapa kamu membuat lelucon seperti ini?

Itu tidak menyenangkan sama sekali.

Tiba-tiba aku berhenti karena hatiku serasa mau hancur.

Sebelum aku menyadarinya, aku sudah berlari.

Aku kehabisan napas sehingga sulit untuk menghembuskan dan menarik napas dengan benar.

'Ah.'

Kamu lupa menggunakan kekuatan sucimu.

Youngest On Top 막내온탑 / Bungsu TeratasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang