ch 146-147. Diculik michael

14 1 0
                                    

“Kai, Kaiser?!”

Lingkungan sekitar menjadi berisik karena kata-kata Komandan Integrity Knight itu.

"Kaiser? Mungkinkah itu Kaiser Ksatria Suci itu?!”

“Apakah itu benar-benar dia?!”

Kaiser seperti legenda bahkan bagi para ksatria Kerajaan Bennizer.

Tapi sekarang bukan waktunya untuk terkagum-kagum melihat Kaiser.

Komandan Integrity Knight bertanya dengan wajah tegas.

“Kaiser, bagaimana kamu bisa sampai di sini?”

“Apakah sungguh mengejutkan bahwa saya datang ke tempat putri saya berada?”

“T-tapi—.”

“Lebih baik jangan membuatmu bertanya dua kali.”

Mata merah Kaiser bersinar gelap.

“Putriku.”

* * *

Gurun Dantalia.

Illay dengan kasar mengusap wajahnya.

Wajah yang selama ini lembut dan manis menjadi sedingin marmer tanpa kehangatan.

Hal yang sama juga terjadi pada Randel di sebelah Illay.

Apa yang tadinya begitu lembut dan penuh kasih sayang terasa sedingin kebohongan.

“Aku seharusnya meninggalkan itu dan menjaga diriku sendiri terlebih dahulu. “Saya tidak mendengarkan perusahaan.”

Illei dengan santai menyebut pangeran suatu negara sebagai ‘bajingan itu’.

Randel juga tidak menghentikannya.

Saat aku berselisih dengan Saelika.

Illay mengira dia bisa segera bergabung.

Bagaimanapun, aku berada di awal gurun dan agak jauh karena rawa berpasir, jadi aku pikir tidak akan ada masalah.

Tapi ini sudah tiga hari.

Hati kedua orang itu terkoyak dan terbakar puluhan hingga ratusan kali.

Bagi Saelika, monster bukanlah masalah.

Tapi bagaimana dengan gurun?

Saelika belum pernah merasakan gurun pasir sebelumnya.

“Aku seharusnya pergi bersamamu. Yang paling penting adalah Sae. “Tidak ketika aku sedang melakukan hal lain.”

"TIDAK. “Ini salahku karena tidak menjaga diriku sendiri meskipun aku pergi bersamanya.”

“Jika kamu tersesat, aku seharusnya mengajarimu untuk tidak pergi ke tempat lain dan menunggu di sana.”

Melihat ke belakang, aku mengatakan dia adalah ayahku dan tidak mengajariku hal-hal mendasar seperti itu.

Tidak ada yang diberikan dengan benar.

Anak kecil itu selalu memberikan segala yang dimilikinya kepada Randel.

“Ini milik putriku!”

Anak yang kuat, manis, dan baik hati.

Dia selalu menjadi orang pertama yang mengulurkan tangan kepada mereka yang tidak pantas mengandalkan kebaikan itu.

“Yah, benar, Langdeni.”

“Tolong jadilah ayahku…” … .”

Kenyataannya, Randel tidak bisa membalas budi anak itu dengan cara apa pun.

Youngest On Top 막내온탑 / Bungsu TeratasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang