Matahari pagi menyinari bumi, kendaraan berlalu lalang memenuhi jalanan padat Tokyo.
Semua siap menyambut pagi ini, dengan memulai aktivitas sehari-hari mereka.
Bunyi bising kendaraan dengan klakson yang saling bersahutan, merupakan hal biasa yang sering terjadi setiap hari, tidak hanya di Tokyo tapi juga diberbagai kota besar.
Kring Kring.
Sebuah sepeda melaju dengan kecepatan tinggi, di jalur khusus pesepeda.
Pengendara sepeda menyalip pesepeda lain, bak atlet balap sepeda profesional.
Beberapa pasang mata menatap takjub kemampuan bersepeda orang tersebut.
Lontaran kalimat pujian mereka ucapkan, melihat aksi ngebut handal pemilik sepeda yang melintasi jalur khusus sepeda.
Iris mata orang itu berkilat dari balik kacamata yang dipakainya.
Sedikit lagi dia akan mencapai garis finish dan GOL!
Dia berhasil melaju masuk, sebelum satpam menutup gerbang tinggi sebuah sekolah bergengsi Tokyo.
"Hari ini aku lebih cepat lima detik."
Dia turun dari sepeda dan parkir disebelah mobil dan motor yang berjejer apik.
Ia tebak harga kendaraan berkilau itu, tak sebanding dengan kedua ginjalnya jika dijual.
Usai memarkirkan sepeda, ia berjalan menapaki koridor sekolah yang panjang untuk mencapai kelasnya.
Bisik tak mengenakkan hati dan telinga terdengar sejauh kakinya berjalan.
"Tck, murid nerd seperti dia membuat sekolah kita tercemar." Ucap seorang siswi.
Ia terus berjalan, tanpa menoleh pada pelaku yang melontarkan kata-kata menyakitkan yang jelas ditujukan padanya.
"Aku juga tidak habis pikir. Kenapa pemilik sekolah memberikan beasiswa pada cupu itu." Ujar seorang siswa menimpali percakapan wanita itu.
"Kiren Internasional School memberi beasiswa untuk 50 murid berprestasi termasuk si nerd. Aku dengar cupu itu jenius, dia menjawab soal seleksi saat penerimaan calon beasiswa hanya dalam kurun waktu lima menit." Cowok beralis lengkung ikut dalam obrolan. Ia sedikit tertarik dengan pembahasan teman gengnya.
"Aku juga dapat berita, jika si nerd mendapatkan nilai tertinggi saat seleksi." Ujar perempuan berambut panjang sepinggang.
"Sudah hentikan pembahasan mengenai cupu. Dia bukan selebriti untuk apa kita bergosip tentang dia, buang waktu saja." Ucap siswa lainnya, jengah mendengar pembahasan teman-temannya.
Mereka bubar bergegas masuk kelas, karena jam pelajaran pertama akan dimulai.
Dia, Uchiha Sasuke. Pemuda 17 tahun. Cowok paling nerd dan kuper di sekolah.
Kenapa dicap nerd dan kuper? Sasuke terlihat kumal.
Baju dan celana kedodoran, kacamata besar dan tebal membuatnya dinobatkan sebagai cowok paling cupu seantero Kiren Internasional School.
Dia juga tidak mempunyai teman, karena tidak seorangpun siswa ataupun siswi berkenan berteman dengan Sasuke.
Sasuke melangkah menuju meja yang berada diurutan paling belakang.
Dia duduk lalu meletakkan ranselnya diatas meja.
Tatapan jijik dan merendahkan dari penghuni kelas, sudah biasa diterimanya.
Sasuke mengeluarkan buku paket Kimia, saat guru yang mengajar masuk kelas.
Matanya menatap lurus papan tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belle
Fanfiction{PDF READY} {Publish ulang} Salahkah jika Sasuke, pemuda miskin dan berpenampilan cupu menyukai gadis cantik yang berasal dari keluarga terpandang? Bermula ketika Sasuke bekerja sebagai tukang bersih-bersih galery foto sebuah keluarga kaya, dari san...