Udara terasa menyejukkan, bagi sepasang sejoli yang tengah belajar bersama dibawah rindang pohon.
Seperti permintaan Haruno Nagato, selaku ayah Sakura.
Hari ini, Sasuke mengajari Sakura materi pelajaran Matematika yang termasuk sangat sulit bagi Sakura.
"Aku tidak sanggup lagi belajar materi yang menyakitkan kepala ini, Sasuke kun." Keluh Sakura.
Dia menyerah, lalu menutup buku yang tadi terdapat beberapa tulisan hasil jawaban dari soal yang diberikan Sasuke.
Sakura rebahan di karpet yang menjadi alas mereka duduk.
Sasuke mengikuti berbaring disebelah Sakura.
Mereka terdiam cukup lama, hingga terdengar suara lembut Sakura yang mengajukan sebuah pertanyaan pada Sasuke.
"Kau pernah pergi bersenang-senang, Sasuke kun?"
Sakura mengubah posisi berbaringnya, menjadi berhadapan dengan Sasuke.
Pria itu terdiam sesaat lalu menggelengkan kepalanya.
"Bersenang-senang seperti apa yang kau maksud, Sakura?" Tanya Sasuke.
"Pergi ke klub malam dan arena balap."
Sudut bibir Sakura terangkat, saat menangkap reaksi terkejut Sasuke.
"Aku tidak pernah ketempat yang kau sebutkan."
Sakura terkikik melihat kepolosan Sasuke, dia tak menyangka di jaman sekarang masih ada pria baik-baik yang tak pernah menginjakkan kaki ketempat tersebut.
"Malam ini bersiaplah. Kenakan pakaian yang aku belikan waktu itu. Kita akan ketempat yang akan membuatmu melupakan segalanya." Ucap Sakura menyisakan kebingungan dibenak Sasuke.
Memang tempat seperti apa yang bisa membuatnya bisa melupakan segala hal. Sehebat apa tempat tersebut?
"Kemana? Apa ketempat yang kau sebutkan tadi?"
Sakura meletakkan jari telunjuknya didepan bibir Sasuke, meminta pemuda itu untuk diam.
"Nanti kau juga akan tau. Untuk hari ini, kita sudahi dulu ya belajarnya. Kepalaku serasa ingin meletus, jika terus dipaksakan memahami semua materi sialan itu."
Sakura menatap penuh permusuhan buku yang terletak diatas karpet.
"Ya terserahmu, tuan putri." Ledek Sasuke.
Kemudian, Sasuke menyodorkan satu kaleng soda pada Sakura.
Mereka menikmati waktu di taman hingga sore menjelang.
Kemudian, keduanya meninggalkan taman menuju kamar dan membersihkan diri.
Tok Tok.
Ketukan di pintu, menghentikan langkah Sakura yang hendak menuju balkon.
Dia baru saja usai mandi dan berpakaian, Sakura bergerak menuju pintu lalu membukanya.
Ceklek.
Saat pintu terbuka, tampak wajah cantik seorang wanita yang sangat dirindukannya.
Sakura tercenung beberapa saat, hingga kemudian memeluk wanita tersebut.
"Mommy." Seru Sakura menerjang ibunya yang balas memeluk erat putrinya.
Sakura mengurai pelukan dengan ibunya, lalu mengulas senyum manis.
"Kapan Mom kembali? Kenapa tidak mengabariku?"
Bibir Sakura maju kedepan, menjadikan wanita dewasa tersebut tergelak melihat keimutan putrinya.
"Mom baru saja sampai, dan sengaja tidak memberitahu perihal kepulangan Mommy biar jadi kejutan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Belle
Fanfiction{PDF READY} {Publish ulang} Salahkah jika Sasuke, pemuda miskin dan berpenampilan cupu menyukai gadis cantik yang berasal dari keluarga terpandang? Bermula ketika Sasuke bekerja sebagai tukang bersih-bersih galery foto sebuah keluarga kaya, dari san...