{11}

56 4 0
                                    

Mereka tiba di mansion Haruno tepat pukul lima sore. Sakura dengan antusias, menyeret Sasuke yang baru saja memarkirkan mobil di garasi.

"Pelan-pelan saja, Sakura. Kenapa kau terlihat bersemangat sekali?" 

Sasuke terus melangkah, mengikuti tarikan Sakura yang memegang erat lengan kirinya. 

Perasaan hangat kembali terasa oleh Sasuke, saat Sakura menoleh sekilas dan melempar senyum manis.

"Aku ingin memamerkan penampilan barumu pada bibi Mikoto. Ibumu pasti tercengang melihat putra bungsunya telah berubah dari cupu menjadi ganteng." 

Mata Sakura menyapu seisi dapur, mencari sosok wanita dewasa yang memiliki rambut hitam lebat seperti Sasuke.

Sakura berdecak saat tidak menemukan sosok yang dicarinya. 

"Kalian lihat bibi Mikoto?" 

Salah seorang pelayan, menghentikan kegiatannya yang sedang membersihkan counter table. 

"Mikoto san sedang membersihkan balkon kamar anda, Nona." Jawab pelayan itu menunduk, tak berani memandang mata hijau Sakura.

"Terimakasih, kau bisa melanjutkan kembali pekerjaanmu." 

Sakura dan Sasuke, kemudian berjalan menuju lift untuk mencapai lantai empat.

Ting.

Pintu lift terbuka, mereka melangkah keluar dan lanjut berjalan menuju kamarnya berada. 

Saat berada didepan pintu kamar, Sakura menahan Sasuke yang hendak membuka pintu kamar.

Sasuke mengernyit heran, dengan alis hitam yang saling menyatu. 

"Kau tunggu disini dan jangan kemana-mana." Perintah Sakura.

Kemudian membuka pintu dan masuk kedalam kamarnya, meninggalkan Sasuke yang kebingungan.

"Gadis cantik memang sulit ditebak." 

Sasuke menggeleng, lalu menghela nafas panjang. 

Kakinya yang terbalut sepatu mahal hasil rombakan Sakura dan kawan-kawan, mengetuk-ngetuk lantai tak sabaran menanti kemunculan Sakura dari balik pintu yang tertutup rapat.

Sakura menuju balkon kamar dan menemukan Mikoto, tengah beres - beres bungkus makanan sisanya ngemil tadi malam yang berserakan di sofa. 

"Bibi?" 

Sakura berseru kencang membuat Mikoto terperanjat. 

Wanita itu mengelus dadanya, saat melihat Sakura tersenyum lebar sehabis menyerukan namanya.

"Nona mengagetkan saya." Ujar Mikoto, setelah detak jantungnya kembali normal. 

Sakura mendekat, lalu meraih lengan Mikoto dan menariknya berjalan mengikuti langkahnya keluar kamar.

"Pejamkan mata Bibi, dan jangan buka sampai aku meminta Bibi membuka mata." 

Mikoto menurut tanpa banyak bertanya. 

Dalam hatinya menerka-nerka, penyebab Sakura memintanya memejamkan mata.

Langkah kaki mereka terhenti. 

Mikoto tidak berani membuka mata, sebab Sakura belum menyuruhnya membuka kedua matanya. 

"Sekarang buka mata bibi." 

Mikoto membuka matanya dan hal pertama yang dilihatnya ialah, kehadiran seorang pria rupawan yang tengah tersenyum manis pada Mikoto.

Matanya membulat, Mikoto menatap pemuda tampan tersebut dari ujung rambut hingga ujung kaki. 

BelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang