{8}

76 4 0
                                    

Sasuke menaruh ranselnya ke atas meja. Sorot mata penghuni kelas mengarah padanya, saat Sasuke melangkah memasuki kelas hingga duduk di bangkunya.

Sasuke berusaha mengacuhkan, berbagai tatapan tak mengenakkan yang tertuju padanya. 

Dia membuka ranselnya, lalu meraih buku paket Fisika. 

Sasuke kembali mempelajari materi yang telah dikuasainya, sekedar mengisi waktu menunggu guru yang akan mengajar pagi ini memasuki kelas.

Tap Tap Tap.

Langkah kaki berhenti didekat meja Sasuke. 

Dia mendongak menatap orang yang berdiri tepat disamping mejanya.

Seorang pria berambut oren pucat, dengan beberapa tindikan pada wajah angkuhnya menatap rendah Sasuke.

"Katakan dengan jujur, bagaimana bisa kau mengenal Haruno Sakura?" Perintah pria itu dengan nada memerintah seperti seorang raja. 

Sasuke mengacuhkan siswa bernama Yahiko Pain. Ia kembali melanjutkan membaca buku paket Fisika.

Kesal diabaikan, Pein meraih buku paket Fisika yang tengah dibaca Sasuke lalu melempar buku tersebut ke lantai. 

"Kau mengabaikanku? Sepertinya kau sudah mulai berani melawanku." 

Pain bersiap meninju Sasuke, namun urung saat guru memasuki kelas. 

"Kita lanjutkan nanti, Nerd. Lihat saja kau tidak akan kulepaskan." 

Pain kembali menuju kursinya, setelah melontarkan ancaman pada Sasuke.

Hatake Kakashi berdiri didepan kelas. 

Dia tidak sendiri, melainkan bersama lima orang murid yang berdiri dibelakang guru bermasker tersebut.

"Pada tahun ajaran kedua, kelas XIB kedatangan lima orang murid baru pindahan dari Belgia. Silahkan perkenalkan diri kalian." Ujar Kakashi pada kelima murid baru tersebut. 

Sakura melangkah maju, lalu berdiri disebelah guru yang akan menjadi wali kelasnya.

Matanya menyapu penjuru kelas, lalu berhenti saat iris hijaunya bersirobok dengan netra gelap Sasuke. 

"Haruno Sakura, Yoroshiku." 

Sakura melempar senyum manis, pada pemuda yang duduk di bangku paling pojok.

Sasuke tersentak saat Sakura tersenyum begitu manis padanya. 

Kepalanya menunduk, guna menyembunyikan semburat merah yang terbit di pipinya. 

"Dia tersenyum manis untukku." 

Dada Sasuke berdetak tak menentu.

Dia menyentuh bagian dadanya yang berdentum kencang dengan tangan gemetar. 

Sasuke menarik nafas, lalu menghembuskannya perlahan. 

Itulah upaya yang dilakukan Sasuke, untuk menenangkan detakan kencang pada jantungnya.

"Yamanaka Ino, salam kenal semuanya." Ucap Ino.

Setelah Sakura memperkenalkan diri, Ino pun maju mengenalkan dirinya seraya tersenyum manis membuat beberapa siswa merona.

"Shimura Sai." 

Sai menebar senyum palsu.

Semua siswi di kelas tersebut memekik melihat senyuman Sai, yang menurut mereka menambah ketampanannya.

"Kyaaa, Sai kun kau sangat tampan."

"Kelas kita bertambah satu orang lagi siswa tampan."

"Sai kun, kau sudah punya pacar?"

BelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang