{14}

41 2 0
                                    

Sakura berlarian di halaman luas yang terletak dibelakang sekolah, Kiren Internasional School. 

Dia tertawa merasakan betapa sejuk angin sepoi-sepoi yang berhembus menerbangkan daun-daun, dari pohon yang berdiri menjulang di halaman tersebut.

Pemandangannya hijau dan terasa sejuk, Sakura menyukai tempat ini. 

Sakura berjalan menuju sebuah pohon paling besar diantara pohon lain. 

Kemudian dia duduk dibawah pohon beralaskan rumput hijau. 

"Duduk disini, Sasuke kun." Pinta Sakura menepuk sisi sebelah kirinya. 

Sasuke bergerak mengikuti perintah Sakura, duduk disebelahnya yang tengah sibuk mengagumi tempat itu.

"Kau suka tempat ini?" 

Sasuke membuka pembicaraan, mengisi keheningan yang tercipta diantara mereka.

Sakura mengangguk, matanya berbinar menyapu seluruh area halaman luas tersebut. 

"Sangat suka. Tempat ini sejuk dan tenang. Mulai sekarang halaman belakang sekolah, juga menjadi tempat favoritku sama sepertimu." 

Sakura merebahkan kepalanya di paha Sasuke.

Sasuke membelai lembut kepala Sakura yang berbaring beralaskan pahanya sebagai bantal. 

Mereka menikmati semilir angin, yang berhembus lumayan kencang ditengah teriknya cuaca. 

Langit biru tampak indah, terlihat berbagai macam bentuk awan disekitarnya.

"Awan itu berbentuk seperti perahu terbalik." 

Tunjuk Sakura ke arah sebuah awan yang berbentuk seperti perahu terbalik. 

Sasuke mengikuti arah tunjuk Sakura dan benar adanya. Dia melihat sebuah awan mirip perahu terbalik.

"Indah ya. Ketika menyendiri disini, aku juga sering mengamati bentuk awan."

Sasuke tak menghentikan usapan lembutnya pada rambut Sakura.

"Hanya sendiri?" 

Sakura menatap wajah Sasuke dari posisinya berbaring. 

Rahang pria itu nampak tegas, tangannya terulur mengelus rahang Sasuke. 

"Tidak ada yang mau berteman denganku, saat itu aku masih berpenampilan cupu." Ujar Sasuke memejamkan mata, menikmati usapan lembut Sakura pada rahangnya.

"Mereka keterlaluan." Seru Sakura kesal, membayangkan perlakuan tak menyenangkan yang diterima Sasuke, sebelum kepindahannya.

"Bagiku tak masalah, jika mereka mengucilkanku baik dulu maupun sekarang. Karena saat ini ada kau dan teman-teman di sisiku. Aku tidak membutuhkan para manusia busuk itu, yang terpenting adalah kalian mau berteman dan menerimaku apa adanya." 

Sakura bangkit dari rebahan lalu memeluk Sasuke, yang tampak sangat tegar menjalani hari-harinya dari hinaan semua murid di sekolah.

"Kami menerimamu tanpa memandang siapa dirimu, Sasuke." Ucap sebuah suara dari arah belakang mereka. 

Karin, Suigetsu, Ino dan Sai datang mendekati mereka sembari membawa kantung kresek berisi makanan dan minuman.

"Kalian memesan menu banyak sekali." Sakura mengurai pelukannya. 

Dia memperbaiki posisi duduknya disebelah Sasuke, yang jantungnya sedang berlari cepat saat ini.

Karena pelukan hangat menggetarkan jiwa yang diberikan Sakura barusan, sebelum kemunculan teman-teman mereka.

BelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang