Setelah berganti pakaian, Sakura menuju nakas meraih ponselnya.
Dia mengirim pesan pada Karin, mengajak kawan-kawannya untuk ke tempat yang bisa membuat pikiran tenang.
Kita akan bersenang-senang malam ini. Katakan pada yang lain, aku menunggu kalian di klub Akatsuki.
Setelah mengirim pesan, Sakura beranjak keluar kamar.
Tujuannya sekarang ialah menemui Sasuke, dan mengajak pemuda itu ikut serta.
"Sasuke?"
Sakura mengetuk pintu kamar Sasuke.
Ceklek.
Pintu terbuka menampilkan Sasuke dengan baju rumahan.
Pria itu menatap lekat Sakura dari atas hingga bawah.
Pipinya bersemu melihat kesan modis pada diri gadisnya.
"Kau berdandan seseksi ini? Mau kemana?"
Sasuke bertanya setelah menelan ludah susah payah, melihat paha putih Sakura yang terekspos.
Gadis itu mengenakan pakaian seksi menampilkan lekuk tubuh indahnya.
Sasuke berdecih tak suka, membayangkan akan banyak mata pria keranjang yang menatap lapar Sakura.
"Ganti bajumu. Kita akan pergi ke suatu tempat." Titah Sakura.
Sasuke bergeming ditempat.
Dorongan dari gadis itu, menyadarkan Sasuke dari lamunan.
"Cepat ganti bajumu." Ulang Sakura.
Melihat raut kesal gadis itu, tanpa banyak kata Sasuke lekas mengganti pakaiannya.
"Kau yang mengendarai mobil. Aku akan beri arahan mengenai tempat yang akan kita datangi."
Sakura memberikan kunci mobil pada Sasuke.
"Aku harus pamit dulu pada Kaasan." Ucap Sasuke, membuat Sakura memutar bola mata malas.
Anak baik memang harus pamit dulu kan pada ibunya ketika akan pergi?
Sakura mendengus memikirkan ibunya, yang mungkin saja sekarang telah berada dalam pesawat menuju Kanada.
Jam telah menunjukkan pukul sembilan malam.
Sakura melangkah menuju kamar Mikoto, ketika pria yang ditunggunya tak kunjung muncul.
"Lama sekali." Ujar Sakura, ketika berada didekat Sasuke yang sedang bicara dengan Mikoto.
"Sasuke kun bilang kalian akan pergi ke suatu tempat, apa itu benar?"
Mikoto mendekat lalu mengelus sayang pipi Sakura.
Dia lagi dan lagi terkesima melihat pesona Sakura yang selalu tampil modis, elegan dan memukau dengan busana apapun yang dikenakannya.
"Kami akan berkumpul bersama teman-teman. Apa bibi mengizinkan Sasuke kun ikut denganku?"
Sakura menatap Mikoto penuh harap, membuat wanita itu terkekeh gemas melihat wajah imut gadis itu.
"Bibi izinkan jika Sasuke kun pergi bersamamu. Dia juga harus bisa berteman baik dengan anak lain, kadang bibi sampai jenuh melihat dia yang selalu belajar mulu." Ujar Mikoto membuat Sasuke protes.
Apa salahnya tekun belajar?
Toh, Sasuke giat belajar demi masa depannya agar sukses.
"Bibi benar, Sasuke kun harus diberi angin segar supaya dia berhenti jadi kuper."
KAMU SEDANG MEMBACA
Belle
Fanfiction{PDF READY} {Publish ulang} Salahkah jika Sasuke, pemuda miskin dan berpenampilan cupu menyukai gadis cantik yang berasal dari keluarga terpandang? Bermula ketika Sasuke bekerja sebagai tukang bersih-bersih galery foto sebuah keluarga kaya, dari san...