Siang ini, tepatnya di jam makan siang Mavell masih berkutat dengan semua berkas-berkas yang menumpuk di mejanya. Ntah itu berkas yang perlu ia tanda tangani, atau laporan-laporan yang menjadi penyebab utama Mavell menunda jam makan siangnya.
"Rumor ini masih beredar luas, kita klarifikasi saja kalau rumor itu gak bener. Dan tolong atur jadwal saya sama dia juga managernya." ujarnya pada sang sekretaris yang kini langsung mengangguki ucapannya.
"Akan saya atur jadwal itu. Dan untuk klarifikasi, kira-kira kapan un-"
"Secepatnya." sela Mavell dengan cepat. Dari ekspresinya menunjukkan bahwa ia benar-benar serius dalam hal ini.
Sebagai CEO perusahaan di bidang entertainment, dirinya mesti ikut andil dalam urusan aktris-aktris maupun aktor-aktornya. Apalagi masalah yang dihadapi salah satu aktris yang di rumorkan berkencan dengan seorang pria.
Tak masalah jika rumor itu hanya kencan semata, namun masalahnya rumor itu semakin ngawur. Aktrisnya di rumorkan hal yang tidak-tidak, seperti mengonsumsi obat-obatan terlarang salah satunya.
Hal itu tentu saja, Mavell tak tinggal diam. Karena rumor itu bukan hanya menjelekkan nama baik sang aktris, melainkan juga nama perusahaannya sendiri.
"Habis ini saya ada schedule apa lagi?" tanyanya yang kini kembali berkutat dengan kertas-kertas itu.
"Setelah makan siang ini, kita ada rapat untuk membahas debut penyanyi baru kita." jelas sang sekretaris membuat Mavell tersadar bahwa sekarang sudah waktunya makan siang.
"Oke. Kamu bisa keluar."
"Baik. Saya permisi."
Setelah beberapa saat sekretarisnya itu keluar dari ruangannya, pintu ruangannya kembali terbuka namun itu sama sekali tak membuat Mavell menoleh dan hanya fokus pada berkas-berkas yang ia baca dengan serius.
"Ada apalagi?" tanyanya sambil membenarkan kacamata yang sering ia pakai ketika bekerja.
Merasa tak ada jawaban dari yang ia duga yaitu sang sekretaris membuat Mavell langsung mengalihkan atensinya dari berkas di tangannya. Dan Mavell terkejut saat melihat sosok wanita di sampingnya yang tengah melipat tangannya di bawah dada.
"Loh? Kok kamu di sini?" tanyanya bingung serta sedikit merasa takut dengan ekspresi wanita yang kini ada di hadapannya.
"Nganterin kamu makan siang karena aku yakin kamu pasti bakal skip makan siang lagi." jawabnya ketus sambil berjalan menuju sofa yang tak jauh dari meja kerja Mavell.
Mavell hanya tersenyum saat melihat wanita itu tengah menata makanan yang ia bawa untuknya. Pandangan mereka bertemu saat wanita itu selesai dengan kegiatannya.
"Ngapain diem di situ? Cepet sini direktur yang selalu sibuk." ucapan itu sontak membuat Mavell terkekeh pelan, namun ia tak membantah dan langsung beranjak dari kursinya.
"Wilo mana sayang?" tanyanya sambil melipat lengan kemeja hitamnya itu sampai sikut.
Tentu kalian pasti sudah tahu siapa yang kini ada di sampingnya bukan?
"Lagi main sama Rain." jawabnya sambil melepas kacamata yang masih bertengger di hidung mancung sang tunangan.
Wina yang memang lapar pun tak memakan waktu yang lama untuk menghabiskan makanan yang Karabell bawakan untuknya. Hal itu membuat Karabell menggeleng kepalanya pelan sebab dirinya heran.
"Kamu tuh, kenapa suka skip makan siang sih? Kalo males beli kan ada asisten atau sekretaris kamu loh? Maag kambuh baru tau rasa." ucapnya dengan nada yang ketus.
Mavell yang tengah meminum airnya pun hanya bisa diam. "Tanggung aja, masih banyak yang harus aku lakuin soalnya." jawabnya sambil menyodorkan buah jeruknya pada sang tunangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Good Parents
FanfictionTentang Mavella Wira Adhiyaksa, dan Karabella Waverly yang akan sama-sama berusaha untuk menjadi orang tua yang terbaik untuk anak-anak mereka. Dimana masa lalu keduanya saat itu cukup jauh dari kata baik dalam perihal mengurus anak-anaknya. Namun d...