"Aku mau ngomong sama kalian berdua. Dan ini tentang pernikahan kalian."
Suasana malam ini, tepatnya saat Maudy datang dan berucap demikian, kini Mavell, serta Karabella duduk di kursi yang berdampingan dengan Maudy. Sementara Mavell masih tetap berada di posisi sebelumnya; duduk di ranjang dengan menjadikan bantal sebagai sandaran.
"Saya udah pikirin ini baik-baik. Dan saya juga udah mutusin hal ini. Tapi sebelum itu, saya mau tanya satu hal sama anda. Apa yang nanti akan anda berikan dan lakukan untuk kita?" tanya Maudy yang sudah sangat jelas untuk Mavell yang kini menatapnya dengan serius.
Mavell pun terlihat mengangguk sekilas, ia berpikir mungkin inilah saatnya, "satu hal yang harus kamu tau adalah, saya bener-bener serius untuk menikahi mommy kamu. Saya cinta sama mommy kamu, dan saya juga menyayangi kalian. Mungkin kamu ngerasa kalau saya terlalu cepat menyayangi kamu, tapi menurut saya tidak. Saya sudah lama menyayangi kamu, sejak kamu masih kecil." Mavell menghela nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya.
"Maudy, sedikitnya saya tau alasan kamu masih belum benar-benar percaya sama saya, nerima saya, saya tau dan mengerti. Tapi saya bisa pastikan, bahwa saya gak akan pernah menyakiti kalian entah itu lewat fisik, maupun batin. Saya akan berikan semua kebahagiaan yang kalian lewatkan, kenyamanan, termasuk keamanan untuk kalian. Saya janji sama kamu, sama mommy kamu, dan saya sendiri untuk bisa memberikan itu semua untuk kalian, untuk kita semua nantinya." Mavell menatap keduanya secara bergantian dengan senyum tipis terpatri di bibirnya.
"Saya sangat banyak berharap sama hubungan saya dan mommy kamu, dimana kita bisa sama-sama menjadi orang tuang yang baik untuk kamu dan Wilo, bisa menjadi sepasang insan yang saling melengkapi kekurangan masing-masing, dan kita sama-sama berusaha membangun kebahagiaan dalam rumah kita." sebelum Mavell melanjutkan ucapannya, Maudy menyela.
"Apa anda bisa saya percaya?" pertanyaan itu sontak membuat Karabella serta Mavell beradu pandang sebelum Mavell memutusnya untuk menatap Maudy.
"Saya yakin, semua ucapan saya gak akan bisa buat kamu langsung percaya gitu aja. Makanya saya minta sama kamu, tolong izinkan saya untuk menikahi mommy kamu, dan membuktikan semua ucapan yang sebelumnya saya ucapkan tadi." jawabnya dengan sungguh-sungguh.
"Dan ayo kita buat semua kebahagiaan itu sama-sama..." ucapnya lagi dengan senyum hangatnya.
Maudy hanya diam setelahnya, namun ia langsung menatap Karabella yang kini tengah menahan tangisnya, "mommy?" panggilan itu membuat Karabella langsung menoleh kearahnya.
"Iya, sayang?" tanyanya dengan nada yang sedikit bergetar, namun ia berusaha untuk tegar.
"Apa mommy yakin sama pilihan mommy? Yakin sama keputusan mommy untuk nikah sama dia?" tanyanya yang langsung diangguki oleh Karabella yang kini tengah memegang tangan anaknya dengan erat.
"Mommy sangat yakin." jawabnya membuat Maudy menganggukkan kepalanya mengerti.
"Mommy percaya sama dia, kalau dia bisa membuat kita bahagia?" Karabella tersenyum menanggapi.
"Mommy percaya, asalkan kita semua juga ikut andil di dalamnya. Karena kebahagiaan itu harus kita yang ciptakan sendiri, sayang.." Maudy tak menjawab maupun bertanya lagi pada Karabella. Namun ia kembali menatap Mavell yang masih dengan wajah seriusnya.
"Anda lihat? Mommy sebegitu sayang dan percayanya sama anda. Jadi saya mohon, tolong pegang semua kata-kata anda, janji-janji anda, dan ayo kita buat kebahagiaan itu sama-sama.." Mavell hanya mampu terdiam mendengar kalimat terakhir Maudy, begitupun dengan Karabella.
"Tapi kalau anda sakitin mommy, dan buat mommy sedih, saya minta sama anda untuk tinggalin mommy dan putuskan semua hubungan yang terjalin diantara kalian berdua." ucapnya lagi dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Good Parents
FanfictionTentang Mavella Wira Adhiyaksa, dan Karabella Waverly yang akan sama-sama berusaha untuk menjadi orang tua yang terbaik untuk anak-anak mereka. Dimana masa lalu keduanya saat itu cukup jauh dari kata baik dalam perihal mengurus anak-anaknya. Namun d...