Pertengkaran kecil antara Mavell dan Karabella kemarin, membuat Mavell tak fokus bekerja karena sang tunangan mendiaminya. Ketika dirinya menyapa pun hanya di tatap sekilas olehnya, wanita itu hanya menjawab seadanya jika Mavell bertanya.
"Kenapa jadi gini sih?" gumamnya sambil memijat pelipisnya pusing.
Karabella marah, namun Mavell tak bisa berbuat apa-apa selain meminta maaf. Dia tak berniat untuk memberitahu alasannya, padahal ucapan Karabella selalu terngiang di kepalanya.
Mavell membuang nafasnya kasar, mencoba untuk kembali fokus pada layar monitor di depannya. Namun tetap tidak bisa! Mavell langsung membuka ponselnya untuk melihat apakah pesannya sudah di balas oleh Karabella?
Bahunya melemas ketika pesannya hanya di lihat.
Sibuk dengan pikirannya, suara ketukan pintu berhasil membuatnya tersadar, "masuk!" ucapnya, dan tampaklah Rain yang tengah berjalan lalu duduk di sofa.
Cukup dengan menatapnya, Rain tahu jika Mavell menyuruhnya untuk bicara, "gue udah urus semuanya. Dan ternyata yang bebasin Javier bokapnya sendiri." sudah Mavell duga.
Sebenarnya Mavell tak terlalu memikirkan Javier yang berhasil lolos, namun dirinya memikirkan orang-orang tersayangnya. Setelah apa yang terjadi pada orang-orang suruhannya, Mavell menjadi khawatir ayah Javier akan melakukan hal sadis seperti itu pada calon keluarga kecilnya.
Mavell beranjak dari duduknya, lalu melepas jas abu-abu serta kacamata kerjanya, lalu ikut duduk bersama Rain di sofa.
"Bella marah," Rain hanya diam menunggu Mavell untuk melanjutkan ucapannya, "dia marah karena gue gak ngasih alasan kenapa gue sewa bodyguard buat dia dan anak-anak." jelasnya menyandarkan kepalanya pada punggung sofa dengan lelah.
"Karena khawatir?" Mavell hanya mengangguk sekilas.
"Vell. Menurut gue, mau lo kasih tau atau nggak pun, cepat atau lambat dia pasti ngerasain itu. Dan gue pikir, Bella pantes buat marah karena lagi-lagi lo gak cerita apapun ke dia."
"Saran gue, kasih tau aja Bella. Dia juga berhak tau, karena adanya bodyguard itu juga ada hubungannya sama dia kan? Inget, kalian mau nikah. Ubah dong sikap lo yang serba mendem sendiri itu, belajar dari masa lalu."
Rain benar. Dirinya harus merubah sikap buruknya itu.
"Nanti siang gue gak ada meeting kan?" tanyanya pada Rain yang menatapnya jengah.
"Mana gue tau? Tanya aja sama cewek gue." Mavell mendengus kesal.
"Gak guna banget jadi pacar." gumamnya.
"Gaada tuh katanya. Kurang berguna apa coba gue," sahutnya sebal setelah bertanya pada kekasihnya soal jadwal Mavell hari ini.
Mavell tak membalas, ia sibuk dengan ponselnya juga karena mendapat pesan dari salah satu bodyguard yang menjaga Maudy bahwa anak itu melarangnya untuk mengikutinya.
Mavell pun tak kehabisan akal, ia langsung menyuruh bodyguard itu untuk menjaga Maudy dari jauh saja, jangan sampai ketahuan jika pria itu mengikutinya. Mungkin ini kelewatan, namun sungguh. Mavell tak mau terjadi sesuatu pada Maudy.
Sementara Karabella sendiri tak mempermasalahkan, hal itu cukup membuat Mavell lega karena Karabella tak protes. Dan saat jam makan siang nanti, ia akan pergi menemui tunangannya itu di butik milik Karabella untuk mengajaknya makan siang bersama.
Sekaligus menjelaskan alasannya, dan menceritakan apa yang sudah terjadi.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Good Parents
Hayran KurguTentang Mavella Wira Adhiyaksa, dan Karabella Waverly yang akan sama-sama berusaha untuk menjadi orang tua yang terbaik untuk anak-anak mereka. Dimana masa lalu keduanya saat itu cukup jauh dari kata baik dalam perihal mengurus anak-anaknya. Namun d...