Guys.. aku minta tolong sama kalian ya, kalau semisal ada typo salah nama, dll. Tolong tandai, supaya aku gampang revisinya🙏
Dah itu aja, happy reading semua!
.
.
.
Kini Maudy dan Mavell duduk di sofa ruang tengah yang tampak sangat nyaman. Usai dari sekolah, Mavell membawanya ke apartemen miliknya dan menyuruh Maudy untuk tinggal di apartemennya untuk 5 hari ke depan.
Dan disinilah anak semata wayang Karabella itu berada. Duduk berhadapan dengan Mavell yang tengah menikmati kopinya. "Gapapa kan kamu tinggal sementara disini? Ya untuk berdiam diri aja sampai waktu pulang sekolah nanti, atau mau bermalam disini pun gapapa." tanya Mavell membuka obrolan.
Maudy mengangguk, "iya gapapa. Disini juga saya nyaman, dan makasih untuk tumpangannya." Mavell menggeleng pelan saat Maudy mengucapkan 'tumpangan'.
"Anggap rumah kamu sendiri, camilan juga ada di kulkas. Untuk pakaian, kamu bisa pake baju saya aja. Atau kamu bisa beli nanti." Maudy tertegun saat Mavell memberikan kartu ATM miliknya padanya.
Sontak saja Maudy menolak, namun Mavell mengangguk meyakinkan. Mau tak mau, Maudy menerimanya. "Makasih, nanti saya ganti uangnya." jawabnya membuat Mavell terkekeh pelan.
"Kamu kayak sama siapa aja, saya tunangan mommy kamu. Sebentar lagi kami menikah, jadi mulai sekarang kamu tanggung jawab saya, jadi jangan sungkan ya?" Maudy hanya diam. Mavell pun tak menuntut Maudy untuk menjawabnya.
"Dan... Untuk masalah ini, kamu gak usah khawatir, saya gak akan kasih tau mommy kamu. Yaudah, saya pulang dulu ya? Mommy kamu pasti udah nungguin."
"Iya hati-hati. Dan makasih sekali lagi." Mavell hanya mengangguk sambil mengusap kepalanya pelan.
"Kalau ada panggilan dari sekolah lagi, hubungin saya aja. Saya janji gak akan kasih tahu mommy kamu." ujarnya pergi meninggalkan Maudy yang masih menatap kepergiannya.
Hah... Setelah kepergian Mavell, Maudy langsung merebahkan tubuhnya di sofa empuk milik Mavell. Untung saja ada tunangan sang mommy, kalau Karabella yang turun tangan, pasti akan di marahi habis-habisan.
Setelah beberapa saat mata itu terpejam, kini terbuka memperhatikan kartu ATM yang di berikan Mavell padanya. Jujur, ini pertama kalinya Maudy memegang ATM yang di berikan padanya tanpa syarat apa-apa.
Biasanya jika dari sang mommy, dirinya tidak boleh membeli ini lah, itu lah, tapi sekarang? Wah... Maudy merasa senang sekali. Lamunannya seketika buyar saat seseorang memanggilnya.
"Maaf non, mengganggu waktunya. Apa non mau saya masakan sesuatu?" ujar pengurus apartemen Mavell.
Merasa dirinya lapar, tanpa berlama-lama Maudy langsung mengangguk. "Masakin apa aja ya bi, pokonya yang bikin kenyang." jawabnya yang langsung diangguki oleh pengurus apartemen Mavell.
"Oh iya, kamar saya dimana ya bi?"
"Oh kamarnya di sana non,jadi non tinggal masuk aja." Maudy hanya mengangguk dan langsung berjalan menuju kamar milik Mavell.
Saat ia membuka pintu kamar Mavell, Maudy terperangah saat melihat sekeliling kamar yang dominan warna abu dan putih itu. Bagaimana tidak terperangah? Ketika matanya melihat Play Station keluaran terbaru di depan tempat tidur, serta seperangkat komputer di samping tempat tidur lengkap dengan kursi gaming nya.
"ANJIR! GAK SALAH LIAT NIH GUE?!" ucapnya masih tak menyangka.
Dengan ragu Maudy langsung mendekat dan memang terpampang nyata apa yang ia lihat. Bahkan saat ini tengah menyentuhnya, astaga... Lihatlah anak itu, terlihat sekali wajah senangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Good Parents
FanfictionTentang Mavella Wira Adhiyaksa, dan Karabella Waverly yang akan sama-sama berusaha untuk menjadi orang tua yang terbaik untuk anak-anak mereka. Dimana masa lalu keduanya saat itu cukup jauh dari kata baik dalam perihal mengurus anak-anaknya. Namun d...