Be Good Parents [ 27 ]

811 190 40
                                    

Cw: violence.

.

.

.

Esoknya Karabella terbangun lebih dulu, dan objek yang pertama kali ia lihat adalah wajah lelap sang anak. Karabella tersenyum lembut sembari mengusap kepalanya, ia juga sekilas mengecek suhu tubuhnya yang memang sudah mulai agak menurun dari sebelumnya.

Dengan pelan Karabella mulai beranjak dari tidurnya tanpa mengusik Maudy yang sama sekali tak terganggu. Melihat itupun Karabella menghela nafasnya lega, lalu pergi ke kamar mandi setelahnya langsung turun ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Maudy.

Sekitar pukul delapan pagi, Maudy akhirnya terbangun. Dan saat pertama kali membuka matanya, ia sangat merasa pusing. Ia meringis pelan sambil memijat pelipisnya agar meredakan rasa pusing itu. Bersamaan dengan itu, pintu kamar pun terbuka, terlihat Karabella yang tengah membawakan semangkuk bubur di atas nampan lengkap beserta air minumnya.

"Pusing ya?" Maudy hanya mengangguk dan berusaha untuk duduk.

"Minum dulu sayang, habis itu makan." Maudy tak menjawab, namun ia menuruti semua perkataan Karabella.

Karena Maudy tidak se-lemas sebelumnya, jadi Maudy memutuskan untuk memakan buburnya sendiri. Sementara Karabella hanya memperhatikan saja selagi menyiapkan obatnya.

"Mommy udah sarapan?" Karabella langsung mengangguk, dan mengatakan sudah sarapan sebelum dirinya bangun.

Setelah itu Maudy kembali menikmati sarapannya sampai habis, tidak lupa meminum obat setelahnya. Kini keduanya sama-sama terdiam, membiarkan suara TV mengisi keheningan yang mereka ciptakan.

"Apa yang membuat mommy mau nikah sama tunangan mommy?" mendengar hal itu membuat Karabella menoleh cepat kearahnya, ia tentu terkejut dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu.

Namun ketika Maudy mengucapkan 'tunangan mommy' entah kenapa Karabella merasa senang mendengarnya. Karena biasanya, Maudy selalu berucap kata 'dia' ketika sedang membicarakan Mavell.

"Dan.. apa yang membuat mommy percaya sama tunangan mommy itu?" pertanyaan itu berhasil membuat Karabella tersadar.

Karabella tersenyum samar, lalu menghela nafasnya pelan, "seperti yang kamu tau sebelumnya, kalau mommy sama Mavell itu udah kenal dari SMA. Meskipun setelah mommy nikah, kita udah jarang komunikasi lagi, bahkan saat itu kita lost contact lumayan lama." jelasnya dengan pelan. Maudy sadar, jika pertanyaannya pasti akan menggali masa lalu yang sudah sang mommy tutup rapat-rapat.

"Sampai dimana kita dipertemukan lagi secara gak sengaja..."




PLAK!

Tamparan keras itu terdengar di sebuah kamar yang begitu besar. Dimana, disitu ada Karabella yang sudah tersungkur di lantai yang dingin, sementara Javier berdiri dengan nafas memburu penuh amarah.

"Aku udah bilang sama kamu, jangan jalan  sama laki-laki manapun kecuali sama aku!!"

"Kamu ngerti posisi kamu gak sih?! KAMU ITU ISTRI AKU BELLA!" bentaknya lagi yang kini menjambak rambut terurai itu dengan kencang. Sehingga membuat Karabella meringis kesakitan.

"A-aku udah jelasin semuanya, aku gak jalan bareng sama dia! Kita gak sengaja ketem—"

"Alah, alasan!"

"Aku gak bohong!! Harus berapa kali aku bila— argh!" ucapannya terhenti ketika tangan besar itu kini mencengangkan erat dagunya.

"JANGAN NGEBANTAH!" Karabella hanya memejamkan matanya menahan segala rasa sakit yang ia terima dari perlakuan Javier.

 Be Good Parents Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang