Cw; Harsh words, Violence, and harassment!
.
.
.
Malam ini, tepatnya pukul 7 malam. Kedua pasangan itu sudah siap untuk pergi. Mavell yang hanya mengenakan kemeja hitam yang sengaja membiarkan dua kancing itu terbuka, sedangkan bawahannya memakai celana panjang berwarna cream.
Sementara Karabella sendiri memakai dress putih selutut tanpa lengan. Yang kini di balut oleh blazer cream milik Mavell. Meskipun bahu cantiknya itu tertutupi, namun hal itu tak bisa menutup kecantikan Karabella. Wanita itu terlihat anggun dengan makeup tipisnya.
"Kamu aja yang pake, di luar dingin loh." ujar Karabella sambil memegang blazer milik tunangannya itu.
"Udah pake aja, aku ke tutup kok gak kayak kamu." Karabella pasrah dan tak bicara lagi pada Mavell.
Memang diantara keduanya, Mavell itu paling tidak tahan dengan dingin.
Kini keduanya berjalan menuju mobil milik Mavell. Mengenai Maudy, mereka sudah berpamitan dengannya. Maudy juga tidak ada di rumah saat ini, karena Maudy memutuskan untuk pergi ke rumah temannya.
"Gak ada yang ketinggalan kan?" tanya Mavell pada Karabella yang langsung menggeleng pelan.
"Nggak, ayo jalan." Mavell menurut.
"Inget, jangan jauh-jauh dari aku."
"Iyaa. Kamu gak usah khawatir, lagian katanya dia gak bakalan dateng." jawab Karabella.
"Gak ada yang tau kalo nanti dia tiba-tiba dateng." jawabnya serius sambil fokus menyetir.
Dan di tengah perjalanan, Mavell tak henti-hentinya mengingatkan Karabella untuk tak jauh-jauh darinya. Itu cukup menjelaskan bahwa Mavell sungguh tak ingin sesuatu terjadi pada calon istrinya itu.
.
.
.
Pukul 19.35 akhirnya Mavell dan juga Karabella sampai di cafe milik Yolan. Keduanya berjalan masuk secara berdampingan, dan ternyata sudah lumayan banyak yang tiba disana. Keduanya di sambut dengan baik dan hangat.
Karabella yang sejak tadi mengalungkan tangannya di antara siku tangan Mavell terpaksa harus di lepas karena teman sekelasnya menghampiri mereka dan langsung memeluk Karabella dengan erat.
"Gue kangen banget sama lo! Lo apa kabar?" tanya teman lamanya itu
"Baik. Gue juga kangen sama lo, lo sendiri gimana kabarnya?" tanyanya balik.
Mereka sibuk mengobrol, Mavell membiarkan mereka pergi ke meja yang berisi perempuan lainnya. Sementara Mavell menghampiri si pemilik cafe yang berada di area smoking.
"Dateng juga lo, gue kira gak dateng." ujar Yolan.
"Tadinya emang ngga. Tapi Karabella kekeh mau dateng." jawabnya sambil meraih bungkus rokok milik Yolan, dan mengambil satu batang yang langsung mengapitnya di bibir lalu membakar ujung rokoknya itu.
"Masih di bolehin ngerokok lo?" Mavell mengangguk pelan, sambil menghembuskan asap rokok itu dari dalam mulutnya.
"Asal jangan kebanyakan, sama di deket Bella aja." Yolan mengangguk mengerti. Mereka pun kembali berbincang ringan, sampai sebuah pesan singkat masuk di ponsel Mavell.
|| Fiance ||
|| Satu aja ||
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Good Parents
FanfictionTentang Mavella Wira Adhiyaksa, dan Karabella Waverly yang akan sama-sama berusaha untuk menjadi orang tua yang terbaik untuk anak-anak mereka. Dimana masa lalu keduanya saat itu cukup jauh dari kata baik dalam perihal mengurus anak-anaknya. Namun d...