"Itu... Mantan istrinya ya? Kalo iya, kok masih di simpen?" tanya Daniele, namun Maudy hanya diam dalam pikirannya.
"Belum move on kali!" sahut Hilma
Ucapan Hilma terus terngiang di benak Maudy yang kini sudah pulang ke rumah. Usai pulang dari apartemen, Maudy langsung pergi ke kamarnya. Memikirkan berbagai hal yang menyangkut dengan foto itu. Foto Mavell dengan seorang wanita lain, yang ia duga juga mantan istrinya.
Pertanyaannya adalah, kenapa foto itu masih Mavell simpan? Apa benar yang dikatakan oleh Daniele? Bahwa Mavell belum move on dari mantan istrinya? Lalu kenapa Mavell menjalani hubungan dengan sang mommy? Bahkan akan menikah beberapa bulan lagi.
Maudy benci situasi seperti ini. Situasi dimana dia hanya bisa menerka-nerka apa yang belum tentu benar. Dan terlalu malu untuk bertanya, lebih tepatnya Maudy lebih tidak tahu bagaimana harus memulai untuk bertanya.
Pada siapa juga? Apa sang mommy? Atau Mavell sendiri? Maudy tidak tahu.
"Ah udahlah, gausah mikirin itu sekarang!" ujarnya nampak frustasi.
Tok tok tok!
Ketukan pintu kamarnya terdengar. Karena malas untuk membuka pintu, Maudy langsung mempersilahkan masuk saja, mungkin itu mommy nya.
Pintu pun terbuka, dan memang benar, itu Karabella. "Sayang, ayo makan malem, kamu dari sore gak keluar-keluar loh. Belum makan kan?" tanyanya yang kini sudah duduk di sisi ranjang milik Maudy.
"Duluan aja mom, aku belum lapar." jawab Maudy seadanya. Karena sebenarnya, Maudy malas untuk bertemu dengan Mavell saat ini.
"Ada masalah apa? Mau cerita?" tanya sang mommy yang langsung mengerti bahwa ada sesuatu yang mungkin saja terjadi pada anaknya itu.
Mendengar itu, Maudy semakin enggan untuk bertemu Mavell. Ia semakin tenggelam dalam pikirannya sendiri, bahwa orang seperti Mavell tidak pantas untuk sang mommy yang jauh lebih baik dari Mavell sendiri.
Bagaimana kalau mommy tahu bahwa Mavell masih menyimpan fotonya dengan mantan istrinya? Maudy tidak mau sang mommy sedih, meskipun dirinya tidak tahu akan seperti apa reaksi mommy nya jika memang mengetahui hal tersebut.
"Hei, kok malah ngelamun sih? Ada masalah apa sayang...?" tanya Karabella dengan lembut, sambil mengelus surai Maudy.
Maudy menggeleng pelan, "gapapa, mommy duluan aja gih. Serius aku belum laper." jawabnya membuat Karabella menghela nafasnya, jika sudah seperti ini, Maudy tidak bisa di bantah.
"Yaudah mommy duluan ya? Kalau udah laper langsung makan ke bawah, okay?" Maudy mengangguk pelan dan hanya melihat kepergian sang mommy yang kini sudah menutup pintu kamarnya.
Setelah lama termenung dalam lamunannya, akhirnya Maudy tahu siapa yang akan ia hubungi perihal masalah ini. Irene, sang aunty. Dengan cepat pula Maudy mengambil ponselnya lalu mengubungi Irene.
"Halo aunty? Aku ganggu gak?"
"....."
"Aku mau cerita, tapi jangan bilang-bilang mommy ya? This is our secret."
"....."
"Jadi, tadi sore...."
.
.
.
"Maudy kayaknya ada masalah, dia nolak makan malam. Nanti katanya belum lapar." ujar Karabella yang baru saja duduk di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Good Parents
FanfictionTentang Mavella Wira Adhiyaksa, dan Karabella Waverly yang akan sama-sama berusaha untuk menjadi orang tua yang terbaik untuk anak-anak mereka. Dimana masa lalu keduanya saat itu cukup jauh dari kata baik dalam perihal mengurus anak-anaknya. Namun d...