19. Ketahuan

1.7K 171 20
                                    

Benar saja, keesokan harinya Reno menempeli Amanda terus menerus. Hingga wanita itu merasa risih. Padahal, di pagi hari, pria itu sudah mendapatkan jatah khusus. Masih saja merasa kurang. Apa Reno tidak bosan melihat wajahnya setiap hari?

"Renoooo! Udah, dong. Kasihan Kenzo sama Zizy nungguin kita." Keluhnya kepada sang kekasih.

Reno masih sibuk untuk menyusu. Entahlah, ia selalu merasa kurang. Kalau bisa setiap detik ingin bermesraan dengan Amanda. Untuk membayar waktu sepuluh tahun penantiannya.

"Bentar lagi, Sayang."

"Nanti mereka nyariin kita, loh!" Amanda masih berusaha merayu sang kekasih.

"Huh! Bentaaar duluuuu!"

Nah, kan. Malah pria itu makin merajuk. Melebihi manjanya Kenzo dan Zizy. Amanda lebih memilih mengurus dua anak kecil lucu itu, daripada bayi besar mudah tantrum begini. Amanda memilih untuk diam saja. Mau dibujuk bagaimanapun, jika sang kekasih belum puas, maka akan terus menggelayutinya.

"TANTE MANDAAAA! BANGUUUN! AYO MAIIIN."

Terdengar suara teriakan dari Zizy. Amanda bernafas lega, akhirnya bebas dari tempelan makhluk halus. Ia sangat berterima kasih dengan kehadiran dua bocah lucu tersebut.

"OM RENOOO! KATA MAMI, JANGAN GANGGUIN TANTE MANDA! NANTI TANTE MANDA KETULARAN CENGENG SEPERTI OM!"

Kini giliran Kenzo yang berteriak. Lalu decakan sebal keluar dari bibir Reno. Lelaki itu bertemu dengan rivalnya sendiri, yakni sang keponakan. Meski berbeda jauh umurnya, namun keduanya masih gemar berkelahi dan tidak ada yang mau mengalah. Reno merasa ia masih seumuran dengan Kenzo, tidak tahu diri memang.

Pria itu dengan berat hati membuka pintu kamar. Lalu nampaklah Kenzo yang sudah berkacak pinggang. Bocah kecil itu memukul perut Reno dengan robot yang selalu ia bawa.

"Nanti Kenzo aduin Om Reno ke Oma! Karena lama bukain pintu!"

Bocah itu berjalan santai menuju pangkuan Amanda. Membuat mata Reno mendelik tajam. Enak saja! Mengapa ia yang diadukan? Lebih parahnya, bocah itu duduk di atas pangkuan wanitanya! Lalu bergelayut manja. Padahal itu semua milik Reno.

Setelah sibuk bertengkar, mereka akhirnya sarapan bersama. Dengan Zizy yang minta disuapi oleh Amanda. Kalau Kenzo sudah berani makan sendiri, katanya pria sejati pantang disuapi. Berbeda dengan Reno, ia memakan sarapannya dengan dongkol. Iri dengan Zizy. Seharusnya dia yang disuapi oleh Amanda. Pokoknya Reno ingin disuapi terus menerus!

"Sayaaang, suapiin." Pintanya pada sang kekasih.

Setelah dua setan kecil itu pamit untuk menemui Citra, akhirnya Reno bisa menikmati waktu berduanya bersama kekasih tercinta.

"Reno, ini di tempat umum. Kamu nggak malu apa minta disuapin?"

Pria itu menggeleng, "Ngapain malu? Aku pakai baju. Cepetan suapi akuuu."

Amanda menggerutu sebal. Liburannya kali ini malah menjadi ajang mengurus tiga bayi. Dua bayi yang menggemaskan serta satu bayi merepotkan! Sampai perkara makan saja tidak mau kalah dengan sepupunya. Benar-benar ajaib sekali tingkah Reno ini.

Tanpa mereka sadari, di sudut lain ada sepasang mata yang memandang geram sepasang kekasih tersebut. Tidak menyangka akan bertemu dengan Reno serta Amanda di tempat ini pula. Dalam hati terus mengutuk Amanda. Mengapa wanita miskin itu mendapatkan semua kebahagiaan? Dia tak pantas mendapatkan semua itu! Menjijikan sekali, sekarang Amanda beralih menjilat keluarga Reno. Setelah berhasil menggoda pria itu.

***

Siang yang cerah ini dihabiskan oleh Amanda untuk nebgawasi ketika bayinya. Mereka bertiga berenang di pantai. Sepertinya Kenzo dan Zizy begitu menyukai laut. Sejak kemarin tidak bosan untuk berenang ataupun bermain pasir. Sementara Amanda mengawasi sambil berbaring di kursi pantai. Sembari meminum air kelapa yang segar.

LOVEHOLIC [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang