Reno mengajak Amanda kembali ke kampung halaman si wanita. Ia berencana untuk membuat acara lamaran romantis kepada calon istrinya. Meski bukan kejutan lagi, karena setiap detik Reno akan mengoceh tentang rencananya, agar Amanda tidak kucing-kucingan. Siapa tahu, wanita itu tiba-tiba kabur dan berada di India. Lalu Reno akan frustasi lagi karena kehilangan pujaan hati.
Dan disinilah sekarang, Reno melamar Amanda di kebun milik tetangganya. Untung saja mereka mengizinkan. Dengan banyak lilin berbentuk simbol hati. Sepasang kekasih ini berada di tengah-tengah kumpulan lilin. Sama sekali tidak romantis! Mereka bukan pemeran utama sebuah FTV.
Amanda tahu bahwa lamaran ala-ala ini hanyalah akal-akalan dari Reno.
Bagaimana mungkin pria itu melamar ulang disaat pernikahannya sudah ditentukan. Bahkan sudah dipersiapkan. Memang pria tak jelas. Reno hanya mencari alasan saja. Sebenarnya ia ingin datang ke kampung, karena penasaran dengan mengambil ikan dari sungai serta sawah yang basah. Reno ingin pergi bersama anak-anak di kampung Amanda.
"Manda." Panggil Reno yang sudah memegang sesuatu di dalam kotak.
Reno membuka kotak tersebut. Bukan cincin, Reno lupa membelinya. Jadi ia menggantinya menggunakan permen berbentuk berlian. Yang terpenting mereka berdua pulang kampung!
"Karena aku dulu ngelamarnya nggak ada persiapan, jadi sekarang—LOH?"
Tiba-tiba saja hujan deras mengguyur kampung tersebut. Membuat lilin yang telah tersusun, padam seketika. Reno menjadi kesal. Ia kan sudah mempersiapka segalanya dengan romantis. Jadilah pria itu berguling di atas tanah. Tidak peduli jika tubuhnya kotor terkena tanah yang basah.
"Reno, ngapain kamu? Ayo pulang. Nanti kamu sakit. Ayoooo!"
"Nggak! Aku maunya nggak hujan! Nyebelin, nyebelin, nyebelin!"
Reno masih merengek dengan menggulingkan tubuh. Persis seperti anak kecil yang tidak dibelikan permen. Untung saja malam itu sepi, tidak ada orang yang melihat kehebohan Reno.
"Kalau nggak mau pulang, besok nggak usah nyari ikan!" Ancam Amanda yang tentu membuat Reno segera terduduk.
Pria itu langsung berdiri tegak. Tidak boleh! Rencana mencari ikannya tidak bisa batal. Reno sudah menunggu lama.
"Ayo Manda, kita pulang."
Acara lamaran ala-ala malam itu gagal terlaksana. Amanda malah menjadi pengasuh Reno yang mengawasi pria tersebut saat bermain. Payah sekali, kemampuan mencari ikannya kalah oleh anak kecil.
Bibir Reno memberengut sebab tak mendapatkan tangkapan ikan. Ternyata sulit juga menangkap ikan di sungai. Tapi ia tak boleh menyerah! Karena setelah ini mereka akan mencari belut di sawah.
Lama menunggu, akhirnya Reno menghampiri Amanda dengan cengiran lebar. Pria itu membawa hasil tangkapannya tadi. Akhirnya Reno menangkap ikan untuk pertama kalinya di dalam hidup.
"Manda! Lihat ini, aku dapat ikan banyak! Aku seneng banget!"
"Hm, pulang abis ini. Udah siang, waktunya kamu tidur. Pamitan dulu sana."
Reno memajukan bibirnya. Padahal ia masih mau bermain. Kata teman-teman barunya, mereka ingin memanjat pohon untuk mencari buah mangga di kebun. Reno tidak suka tidur siang!
"Teman-teman, aku pulang dulu. Besok main lagi lagi, ya."
Setelah berpamitan, Reno berjalan mengekori Amanda. Masih dengan baju kotor penuh lumpur miliknya. Reno membersihkan diri lalu bersiap tidur siang.
Reno bangun setelah mencium aroma lezat. Oh, iya! Amanda memasak ikan hasil tangkapannya. Pria itu segera bangkit, mencuci wajah lalu bergegas di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVEHOLIC [Tamat]
ChickLitMenjadi kekasih dari Bos super menyebalkan, tidak pernah ada di dalam daftar tugas yang harus Amanda kerjakan.