Memang Reno itu sangat menyebalkan. Pria itu tidak membiarkan Amanda bernafas lega. Sengaja melamar pekerjaan di kantor tempat Amanda bekerja pula. Reno itu paham atau tidak, sih? Amanda tidak ingin kejadian buruk terulang lagi.
Manda
Mandaaaa
Kenapa nggak angkat telfonnya??????
Aku salah apa?????
Kamu nggak suka aku keterima kerja?????
Katanya kamu nyuruh aku kerja, kok marah😠
Aku ngambek, tapi kamu tambah ngambek!!!
Mandaaaa
Jangan dibaca aja😭
Aku nangis ya!!!
😭😭😭😭😭😭😭😭
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Anda memblokir Reno Jelek
Amanda memasukkan ponselnya kembali. Ia berganti seragam khusus untuk bekerja. Semoga saja Reno tidak membuat kehebohan, karena ia tidak mau tersorot oleh karyawan lain.
Baru ia bernafas lega, ternyata tugas pembukaan hari ini adalah merapikan ruangan milik Reno. Ingin Amanda menghindar, namun ia tidak ingin dipecat. Semoga saja ada lowongan lagi untuk menjadi asisten artis. Amanda dengan senang hati akan melamar. Meski jam kerja sesuka artis dan job desk suka-suka majikan.
"Mandaaaa!"
Nah, kan. Baru Amanda pikirkan, orangnya sudah muncul. Lengkap dengan bibirnya yang manyun. Bukannya imut, malah seperti ikan di empang.
Amanda mengabaikan Reno, tetap bekerja sesuai yang diperintahkan. Menyapu, mengepel serta mengambil sampah di ruangan tersebut. Tak lupa mengelap meja.
"Ih, jangan cuekin akuuuu! Mandaaaa!"
Reno mengekori Amanda yang sibuk bekerja. Persis seperti anak kecil yang minta dibelikan coklat. Pria itu hanya merengek saja, tidak sadar umur.
"Biar aku aja yang ngepel!"
Reno merebut alat pel tersebut. Pria itu mulai mengepel. Meski tidak tahu caranya. Malah seperti anak kecil yang kebingungan. Bukannya bersih, lantainya malah makin basah.
"Pak Reno! Siniin pelnya! Bapak nggak becus, lantainya malah tambah basah. Nanti licin!"
Amanda ingin merebutnya, namun Reno mencegah. Tetap memegang pel tersebut erat-erat. Pokoknya Reno akan terus mengepel sampai Amanda tidak mengabaikannya lagi.
"Ih, ngeselin banget jadi orang! Dasar Reno tua!"
Amanda memberikan cubitan-cubitan pada perut Reno. Tidak lupa mencubit pipi Reno hingga memerah. Lalu menjewer telinga Reno hingga pria itu memberikan alat pel tersebut.
"Aw—ampuuun! Sakit, Mandaaa."
"Permisi, Pak Reno—"
Pegawai yang hendak memasuki ruangan tersebut terdiam kaku. Di depan matanya kini terlihat atasannya yang mantan direktur itu mengepel lantai. Dengan pegawai kebersihan yang menganiaya Reno. Apa ini nyata? Pria yang tidak banyak bicara serta irit senyum itu rela mengepel ruangannya sendiri. Mencengangkan sekali bagaimana petugas kebersihan malah lebih galak dari atasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVEHOLIC [Tamat]
ChickLitMenjadi kekasih dari Bos super menyebalkan, tidak pernah ada di dalam daftar tugas yang harus Amanda kerjakan.