Bab 4 awal pertemuan

158 5 0
                                    

Vonzy berjalan kearah taman dengan pikiran yang masih kalut.begitu dia sampai, dia melihat seorang pria yang duduk dibangku taman, Tampak melamun dan sesekali berbicara sendiri. "Apakah dia gila atau stres ngomong sendiri ga ada yang jawab?" Guman Vonzy penasaran.

Rasa ingin tahunya mengalahkan keengganannya. Dia mendekati pria itu dengan langkah ringan, berharap tidak mengejutkannya. "Haii," sapa Vonzy dengan ramah, "lagi ngomong siapa,nih? Kalau ada masalah, cerita aja sama gue."

Pria itu tampak kaget dan perlahan menoleh, dan dia tak menjawabnya dan membuang mukanya lagi kedepan.

Vonzy agak sedikit kesel kan tadi ia tanya tidak menjawab jadi sangat menjengkelkan pria yang hadapannya ini tpi Vonzy tidak putus asa ia trus menanyakan nama pria itu.

"Ehh,btw nama Lo siapa?" Tanyanya

Pria itu menatapnys dengan mata dingin yang penuh kehati-hatian.Namun,dibalik tatapan itu,ada keheranan yang jelas tergambar.dia seakan tidak percaya melihat seorang gadis cantik sepertinya tiba-tiba muncul dihadapannya dan menanyakan namanya sedang siswa siswi di SMA negeri antarestu gada yang berani berkenalan dengannya karna dia dijuliki sebagai Monster school antarestu karna dia dulu pernah membogem siswi yang menyenggolnya karna tak sengaja menumpahkan jus jeruk ketubuhnya.semenjak saat itu pria itu tak ada yang mau mendekatinya,pria itu hanya punya temen satu cowo yang bernama Erlangga Permana temen sekelasnya.

Vonzy menunggu dengan sabar, meskipun tatapan pria itu membuatnya sedikit gugup karna kaya mau memangsanya. "Gue Vonzy lovany gralia,Lo siapa ya kalo boleh tau?" Tanya Vonzy lagi, mencoba mencairkan suasana.

Setelah keheningan Beberapa detik, pria itu akhirnya menjawab, "Allangit antarestu adhitama."

Vonzy yang menyadari Nama itu antagonis pria menyadari kalo langit ini akan sama sepertinya kalo nggak dirubah alurnya "tunggu,langit ini antagonis pria dari novel 'mine clara'.apa mungkin ini dia?"pikirnya dia pun membuat keputusan cepat. "Gue harus bikin antagonis ini bahagia gimnapun caranya,biar hidupnya gak terus-menerus sial,"tekadnya dalam hati,sembari tersenyum kecil. "Tapi ganteng juga ni anak."

Vonzypun tersenyum mendengar namanya. "Senang kenal sama Lo,langit. Ngomong-ngomong,Lo sering kesini?"

Langit hanya mengangguk pelan, tetap menjadi jarak emosionalnya.tapi dalam hatinya,dia merasa ada sesuatu yang berbeda.gadis ini... Gadis yang baru dikenalnya ini, sepertinua bukan yang lain.ada kehangatan dan ketulusan dalam suaranya yang membuatnya merasakan sesuatu yang jarang dia rasakan-nyaman.

"Ehh,Lo dari tadi melamun apa sihh?kayaknya serius amat,kayaknya Lo mau konser yahh makanya serius amat dari tadi" ucapnya ngawurr

Langit, yang tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Vonzy, mendadak merasakan hatinya bergemuruh. "Iya gue lagi konser hati gue dari tadi deket Lo dangdutan Mulu von," gumannya dalam hati,dengan perasaan muncul tiba-tiba.

"Ehh Lo dari tadi diam aja ga senyum-senyum udah kayak gilinding es anjirr datar amat tuh muka,sebel gue," ujar Vonzy sambil memanyunkan bibirnya.

"Ya"jawabnya dengan santai.

Vonzy bergumam dalam hati "gue dari tadi ngomong panjang lebar hanya dijawab ya,aduhh bisa-bisa gue darah tinggi deket sama Silangit,ganteng-ganteng kok ngomong irit banget anjirr dasar emang titisan tembok cape gue!"gumannya dalam hati dengan perasaan jengkel terhadap langit.

Bel masuk sekolah berbunyi, mengingatkan mereka bahwa waktu untuk kembali kekelas sudah tiba.vonzy berdiri dari bangku dan tersenyum pada langit walaupun jengkel yah guys. "Gue harus balik kekelas dulu yah, sampai jumpa lagi besok disini gue bawain Lo bekal mau yah gada penolakan!" Ujarnya sebelum beranjak pergi.

Transmigrasi Radewi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang