Bab 1 kecelakaan

216 7 0
                                    

Disebuah kamar ada seorang gadis yang sedang membaca novel dikasurnya sambil sesekali mengemil keripik singkong dia sesekali terus marah marah gajelas karena praantagonis wanitanya yang sangat menyebalkan katanya.

"Apa apaan nih cerita rada sengklek memang masa antagonis wanitanya dibunuh gitu aja kan antagonis juga mau bahagia mana tuh anak monyet terlalu lebayy anjirr jadi pengen gue cekek dehh"guman Dewi sambil marah marah gajelas.

Gj ya guys.

"Kalo aja dia ada dihadapan gue,gue jadiin karedok cengen amat tuh anak masa kebahagiaan sivonzy diambil semua kan ga lucu anjirr....auu ahh gue males"guman Dewi sambil melempar bukunya.

"Andai aja gue bisa masuk tuh ke itu novel gue akan buat Lo bahagia Vonzy dan pria antagonisnya langit kasian mereka walaupun salah ga seharusnya siarsenal kayak gitu"ujar gadis itu sambil rebahan

"Deww beliin bibi seblak donk deww bibi lagi pengen" panggil bi ai menuju kamar radewi

"Ohh iya bi mana duitnya"sambil berjalan kearah bi ai

"Ini bibi mau sohu yah sama baso ikan pake sambelnya 2 sendok nih uangnya"bilangnya sambil memberikan uang 15ribu.

"Oke Dewi pergi dulu bi assalamualaikum..."kata Dewi sambil meraih helm dan keluar dari rumah.

"Waalaikumsalam...hati hati"Jawab bi ai

Dewi mengemudikan motornya dengan santai menuju kang seblak.Namun, tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan.dewi berusaha menghindar, tetapi terlalu terlambat.dalam sekejap,ia terlempar dari motornya,dan semuanya menjadi gelap.

***

Ketika Dewi membuka matanya,ia merasa seolah berada didalam mimpi yang aneh.lingkungan disekelilingnya tidak mirip dengan kamarnya.dengan susah payah, Dewi duduk diranjang dan melihat ke sekeliling.dia berada disebuah kamar yang mewah dengan dekorasi yang mewah.

"Apa sih ini?dimana gue?"Dewi berbisik pada dirinya sendiri.dia berdiri dan berjalan menuju cermin disudut ruangan.refleksinya membuatnya terkejut:sosok dirinya yang kaya ondel ondel jembatan kuning Kamojang dengan rambut panjang kuncir 2, memakai pakaian bergaya yang sangat berbeda dari penampilannya yang sederhana.Nametag dimeja samping tempat tidur menunjukkan nama "Vonzy lovany gralia"

Dewi yang terlihat shok saat melihat dirinya dipantullan cermin lalu dia berkata"apa apa'an ini muka gue kaya nenek lampir gini dan ini kamar siapa sihh kenapa gue ada disini seharusnya kan gue dirumah sakit anjirlah"gumannya sambil memanyunkan bibirnya

Pintu kamar terbuka,dan seorang wanita memasuki ruangan."Vonzy, akhirnya kamu bangun juga! mommy baru saja menyiapkan sarapan untukmu sayang"ujar wanita itu dengan senyum lebar.

Dewi memang wanita itu dengan bingung."Eh,apa mommy? Tante siapa ya?

Wanita itu tampak terkejut. "Vonzy,ada apa denganmu sayang?kamu kenapa bilang gitu sama mommy hm?ucap wanita itu sambil khawatir Kenapa anaknya itu

"Kenapa Tante bilang tante mommy aku,aku jadi bingung dan siapa itu Vonzy?"kata Dewi sambil menatap Tante itu

Wanita itu mendekati Dewi dengan cemas. "Mommy khawatir sama kamu kenapa kamu nak, kenapa kamu jadi lupa sama mommy, mommy harus panggil dokter..."sambil keluar dari kamar Dewi untuk menelepon dokter.

"Maksudnya apa ini sihh kok nama gue jadi Vonzy kan nama gue Dewi,apa jangan jangan gue itu kaya dinovel novel tuh apa yah tragmirasi,ehhh bukan miransi, anjj bukan anjir transmigrasi,nah itu transmigrasi tpi,siapa Vonzy kenapa mukanya mirip gue ya"bertanya pada dirinya sendiri

"Ohh iya gue baru sadar Vonzykan pemeran antagonis wanita dinovel 'mine Clara' kenapa gue masuk tubuh ni anak aduh pushing gue mending gue bersihin dulu ni muka udah kayak ondel ondel". Pergi keWC untuk membersihkan mukanya

Dipantullan cermin Dewi ngomong sendiri sambil mengusap wajahnya udah kayak orang sinting lalu dia berkata "apa yang harus gue lakukan disini njirr gue mau pulang Gusti NU agung"

"Apakah ini mimpi?" Pikir Dewi,mencoba mencari logika dibalik semuanya.tetapi rasa diri lantai marmer yang menyentuh kakinya membuatnya sadar bahwa ini semua nyata.

Dewi  kembali ke dalam kamar,panik mulai menyergapnya.dia duduk ditepi tempat tidur, mencoba menenangkan diri.pikirnya berputar cepat,mencari penjelasan atas apa yang terjadi.namun,semakin dia berpikir,semakin bingung dia jadinya.

Tiba-tiba,pintu kamar terbuka pelan,dan seorang wanita yang tadi masuk dalam kekamarnya.wanita itu menatap Dewi dengan penuh khawatir.

"Sayang dokter akan segera kesini untuk meriksa kamu,kamu kenapa nak apa gara gara kemaren jatuh dari taman yahh bilang sama mommy mana yang sakit hm..." Kata wanita itu dengan suara lembut tpi khawatir.

Dewi menatap wanita itu dengan bingung, mencoba meniru bagaimana seharusnya Vonzy bersikap. "Iya.aku...cuma sedikit pushing tapi mungkin nanti akan hilang pushingnya," jawabnya dengan suara yang terdengar jauh lebih lembut dari biasanya.

Wanita itu tersenyum tipis dan mengangguk. "Baiklah,sayang.kita tunggu dokter aja yahh mommy masih khawatir" kata wanita itu sambil mengusap kepala Vonzy.

Dan dokter datang dan mengecek keadaan Vonzy "apa yang anda rasakan nona?" Kata dokter itu.

"Saya sedikit pushing dan tidak tau saya ada dimana  dokter" Jawab Dewi kepada dokter

"Baiklah,nyonya nona Vonzy mengalami amnesia sementara akibat benturan kemaren". Kata dokter itu

"Apaa..'dokter amnesia terus apa yang harus saya lakukan dok?" tanya wanita itu

"Ga perlu apa apa nona hanya butuh istirahat dan jangan terlalu banyak berpikir"

"Baiklah dokter terima kasih atas pemeriksaannya" kata wanita itu dan tersenyum kepada dokter

"Kalau begitu nyonya saya pamit pulang dulu" kata dokter itu sambil berjalan meninggalkan ibu dan anak itu

"Sayang kamu jangan terlalu banyak berpikir yahh sekarang kamu istirahat,kalo perlu sesuatu panggil biwati atau mommy yah sayang ,mommy sayang Vonzy" sambil memeluk Dewi

"Mommy keluar dulu yah sayang kamu istirahat aja" mommy Vonzy meninggalkan Dewi yang sedang bergelut dengan pikirannya

Saat mencoba menenangkan diri, Dewi mendekati meja rias dan membuka laci-laci, mencari petunjuk lebih lanjut tentang siapa sebenarnya Vonzy ini.dia menemukan dompet,dan buku catatan,dan sebuah ponsel.dengan cepat, Dewi membuka ponselnya itu dan mulai memeriksa galeri foto,pesan,dan kontak.namun yang ia temukan hanya membuat nya bingung —foto-foto Vonzy dan seorang pria bermata sayu yang tak dikenalnya, pesan-pesan dari orang-orang asing,dan banyak hal lain yang jauh dari kehidupannya yang dulu.

Lalu dia membuka Instagram lalu melihat followernya sivonzy lalu dia berkata "apa apaan nih masa followerr segini banyaknya hanya memfollow 1cowok mana tuh cowok ga memfollow nya dari esmosi gue,"

"Dan ini apa coba ga ada postingan sama sekali emng rada aneh ni bocah "gumannya sambil mengotak antik ponselnya

Dalam bingungnya, Dewi sadar bahwa satu-satunya cara untuk bertahan adalah dengan menjalani harinya sebagai Vonzy.mungkin,hanya mungkin,ia akan menemukan jawaban dari apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.

"Gue harus rubah alur ceritanya gue ga mau mati konyol karna gara-gara tuh makhluk Fir'aun siapa sih?oh yah siarsenal itu,masa cantik-cantik bego kan ga lucu" kata dirinya pada dirinya sendiri sambil tiduran

"Pertama Tama gue harus hindari tuh anak engriber yang dikit-dikit nanges,gue jadi geram sendiri sama siclara terlalu menye menye anjirr playing victim masa apa apa nyalihin gue"bergelut dengan pikirannya

"Oke gue harus bikin rubah alurnya tpi ini cerita udah mulai belum yahh?
Ah bodo amat mending gue molor udah ngantuk gue, mending gue mimpi Rafael truick hhe" katanya sambil melanjutkan acara moyoynya

*Emang rada sengklek yah sidewi guys*

Transmigrasi Radewi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang