bab 22 obsesi

60 3 0
                                    

Widya, yang datang menuju ke meja dua orang, yang berbeda jenis itu langsung duduk, "ehh, lo tadi kemana nggak masuk kelas?" tanyanya sambil meminum jus vonzy.

Vonzy memandang sinis kearah widya karena minuman nya habis diminum widya, "ehh,,minuman guee!" ucapnya emosi.

"Hehe,,, maaf, habis nya gue haus," ujar widya.

"Gue nggak mau tau, lo harus ganti titik."

"Iya gue nganti, tadi gue nanya lo dari mana belum dijawab juga"

"Gue dihukum bersihin toilet tadi, cepet ganti"

"Iya sabar napa"

Widya pun pergi dari sana ,menuju penjual minuman,dan dia juga pesen bakso untuk dirinya jadi dia memesan nya.

Sesudah memesan dia balikk lagi kemeja itu, dan menyerahkan minuman yang tadi dia minum jadi ini gantinya. "Nih minuman lo"

"Thanks"

Dan mereka berdua pun berbincang-bincang, sementara langit tengah sibuk menatap gadisnya itu. Hingga para anak monyet datang mengerumini meja itu, "boleh kita duduk gak nih?" tanya mondi.

Vonzy tak menjawabnya hanya melirik sekilas dan melanjutkan berbincang-bincang bersama widya. Dan mereka semua pun duduk tanpa disuruh. Langit yang tersadar pun tetap menatap gadisnya itu, "ehh langit hijau ungu, lo segitunya ngeliatin dia, buat iri kita aja deh yakan?!" sindir arka.

Langit  yang merasa tersindir tak menghiraukannya dan tetap melihat vonzy. Dan wiliam yang merasa cemburu mengepalkan tangannya dibawah meja, arsenal yang baru datang dengan Clara langsung duduk disana.

Arka yang mengetahui temennya ada yang cemburu langsung bernyanyi menyindirnya.

"𝐵𝑖𝑙𝑎 𝑘𝑎𝑢 𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑢𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛" nyanyinya dan menepuk bahu mondi.

Mondi yang paham ikut bernyanyi. "𝐿𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑎𝑡𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑢~

Andre pun nggak mau ketinggalan, "𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑚𝑢~

Lanjut xaliza ikutan bernyanyi "𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑢𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑢 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑛𝑛~

"𝑆𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ𝑘𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑚𝑢?~ arka

"𝐾𝑒𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛𝑦𝑎~ mondi

" 𝑘𝑢 𝑐𝑒𝑚𝑏𝑢𝑟𝑢~𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑖𝑡𝑢~~ mereka semua.

"𝐾𝑒𝑚𝑎𝑛𝑎 ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑘𝑎𝑢 𝑏𝑎𝑤𝑎?" semua

"𝑇𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑗𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟𝑛𝑦𝑎~ semua

Murid-murid yang mendengar itu ikut bernyanyi mengikuti mereka.

𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢~

𝑘𝑒𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑢 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑛𝑎~ arka yang naik ke atas kursi dan botol sebagai mix.

𝐴𝑑𝑎𝑘𝑎ℎ ℎ𝑎𝑡𝑖𝑚𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑢? ~~ semua

𝐼𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑟𝑖𝑚𝑢~𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑑𝑢 𝑑𝑖𝑟𝑖𝑘𝑢~~ suara berat mondi

Transmigrasi Radewi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang