bab5 sarapan istimewa

144 5 0
                                    

Pagi itu, Vonzy terbangun dengan cahaya matahari yang menyinari wajahnya, dari sela sela jendela dia bangun dan beranjak ke kamarnya menuju kamar mandinya untuk melakukan ritual mandinya.sesudah mandi ia pun bersiap lalu turun kebawah menuju ruang makan untuk makan pagi.disana,dia melihat ayahnya yang baru pulang dari luar negeri sekitar jam 1 pagi tadi, sedang duduk bersama ibunya dan abangnya,saka.

"Selamat pagi, semuanya wahaii para mahluk!hhe." Sapanya ceria,sambil menarik kursi dan duduk dimeja makan.

"Selamat pagi, sayang," balas ibunya dengan senyum hangat.karna udah biasa melihat tingkah anaknya yang satu ini.ayahnya juga mengangguk sambil tersenyum, menandakan kepulangannya dari perjalanan jauh.

"Bagaimana sekolahnya sekarang,babe?" Tanya ayahnya, sembari menyendokkan makanan ke piringnya.

Vonzy tersenyum lebar. "Seru banget,yah! Banyak hal baru yang aku pelajari,dan teman-teman juga pada asyik."

Ayahnya tertawa kecil mendengar Jawaban putri satu-satunya itu.
"Baguslah kalau begitu yang penting kamu fokus belajar,ya"

"Oke yahh"sambil tersenyum

"Lain kali bawa temen kamu kerumah ayah juga pengen kenalan sama temen baru kamu ya kan mom!" Sambil tertawa kecil melihat kepada mommy Vonzy

"Iya mommy juga pengen kenalan sama temen baru kamu sayang,kamu kan ga punya temen selama ini dan pertama kalinya kamu sekarang punya temen" kata mommy

"Yaudah nanti kali-kali aku bawa dia kesini namanya Widya Mandala Cahya dia baik banget mom" ujarnya

"Namanya cantik juga bisa donk kita jodohin sama Abang kamu iya kan yah" mommynya menatap abangnya dan berbalik menatap suaminya.

Saka yang mendengar itupun tersedak air hingga dia batuk-batuk dan melihat ibunya dengan perasaan kesal. "Apaan sih mom" memutar bola matanya dengan malas.

"Aku setuju aja kalo Abang sama temen aku, tapi temen akunya yang kasihan nanti punya pacarr yang dingin kayak kutub wk," ucapnya dengan ketawa

Saka memutar bola matanya dengan malas tak menjawabnya.

Setelah beberapa saat mengobrol,Vonzy memutuskan untuk mengungkapkan keinginannya yang sudah lama dipendam. "Yah,aku punya permintaan nih.aku pengen dibelikan motor sport warna hitam, boleh ya yah?"

Saka yang duduk diseberang meja langsung menimpa dengan nada usil. "wah,yah, jangan deh.vonzykan anak perempuan, nanti bahaya kalau bawa motor sportnya.lagian diakan belum mahir bawa motor."

Vonzy tidak terima dengan usikan Abangnya. "Enak aja Lo kalo ngomong gue udah sering latihan,kok.lagian,aku janji bakal hati-hati.yah, boleh ya, please..."

Ayahnya menatap wajah memohon anaknya yang sulit untuk ditolak.dia menghela nafas dan akhirnya tersenyum. "Baiklah,tapi kamu harus janji untuk selalu hati-hati,ya.ayah nggak mau terjadi apa-apa sama putri kesayangannya putri kesayangan ayah ini."

Vonzy bersorak kegirangan. "Yeyy!siap bos makasih ayahku tercinta!" Lalu memeluk ayahnya, setelah itu,dia menoleh kesaka dan menunjukkan tanda mengejek dengan gaya yang khas, membuat Abangnya hanya bisa geleng-geleng kepala.

Setelah sarapan,Vonzy meminta bekal pada ibunya. "Mom,aku minta kotak nasi,ya.buat sarapan disekolah."

"Kenapa dua buat siapa nih pacar ya?" Tanya ibunya dengan usil.

"Apaan sih mom,temen aku bukan pacarku yah enak aja" jawabnya dengan nada kesal

"Kalo pacar juga gapapa kan calon mantu mommy ya kan yah?"tanya ibunya kepada ayahnya.

"Gapapa donk"jawab ayahnya

Vonzy yang mendengar itupun tak menghiraukannya ia tetap meminta bekal itu

Transmigrasi Radewi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang