bab 14 drama lagi

76 3 0
                                    

Sudah seminggu berlalu sejak vonzy mengetahui rencana Clara dan pria misterius itu. Selama itu, vonzy terus berusaha menyelidiki karna dia pengen memberi tahu abangnya biar nggak ada kesalah pahaman. Tetapi dia selalu ragu memberi tahu soal ini kepada saka karna dia takut, takut dia disangka dia yang mau menjelek-jelekan Clara. Membayangkan mereka akan menolak  untuk percaya atau  malah meremehkan nya. Pikirnya terus berputar-putar tanpa solusi yang pasti.

Di Koridor sekolah yang lumayan agak sepi, vonzy berjalan sambil melamun, pikirannya masih dipenuhi dengan kecemasannya yang linglung. Tanpa, sadar, dia menabrak seseorang dengan cukup keras. Buku-buku yang  dibawa orang itu terjatuh, dan mereka berdua hampir terjatuh.

"Ehh!! Maaf gue nggak sengaja," kata vonzy Buru-buru sambil membungkuk untuk membantu memungut buku-buku yang berserakan.

Pria yang ditabraknya, wiliam, juga segera berlutut untuk mengambil buku-bukunya. "Gapapa, gue juga  ga liat lo" ujarnya dengan nada dinginnya.

Mereka saling menatap ketika tangan mereka hampir bersentuhan saat mengambil buku yang sama.

𝑫𝒆𝒈𝒈

***

Ada keheningan singkat saat mereka saling pandang, dan untuk beberapa detik, wili merasakan detak jantungnya sedikit lebih cepat dari biasanya. Wiliam, yang baru  berpapasan begini dengan vonzy ia mengenalnya sebagai sosok yang dulu sering dibicarakan kaya ondel-ondel,tiba-tiba melihat vonzy dari sudut pandang yang berbeda.

"Ternyata dia cantik juga," pikirnya dalam hati, terkejut oleh kesan yang baru saja dia dapatkan hari ini.

Sementara itu, dari ujung koridor, semua inti leodras melihat kejadian itu. Mata mereka menyipitkan melihat kearah bos mereka. Lalu berjalan kearah mereka berdua.

Arka membuka suaranya mengejutkan mereka berdua. "Ciee ada yang lagi pandangan pertama wik wiwww... " ujar Arka dengan nada menggoda.

Mereka berdua pun yang tersadar buru-buru mengalihkan pandanganya masing-masing. "Ini, buku lo," ujar vonzy sambil menyerahkan buku terakhir ke wiliam.

"Ya, thanks yah," jawab wiliam menerima buku itu dengan wajah datar.

"Udah tatap-tatapannya? Buat yang jomblo iri tau ga" ucap saka dengan mata sayu melihat kearah mereka berdua.

"Ohh, iri rasain, makanya punya pacar donk jomblo wae bang-bang hha" kata vonzy dengan nada mengejek sambil tertawa pelan.

"Emang lo punya pacar? Nggak kan. Jangan sombong lo dek-dek." membalas perkataan adeknya.

"Yah punya donk" kata vonzy dengan tertawa kecil.

"Hah! Siapa?" tanya mondi dengan penasaran sama dengan semua orang.

Lalu vonzy mengedarkan pandangannya melihat langit dan erlangga berjalan dengan tas di gendong sebelah tangan.

"Itu dia." jawab vonzy dengan nyamperin mereka berdua.

Mereka semua melongo dengan ucapan vonzy barusan. Karena vonzy katanya pacaran sama langit, pria yang ditakutin diSMA  negeri antarestu.

"Hah! Apa vonzy pacaran sama langit? Adek lo sak," kaget raka menyebut nama saka.

Sementara itu vonzy langsung menggandeng tangan langit dengan senyuman lebar di pagi hari.

"Lo, kenapa?" tanya langit bingung dengan vonzy.

"Kamu dari mana aja? Aku tungguin tau!" balasnya dengan seseorang menatap langit dan mengedipkan matanya.

Langit yang langsung peka dengan kode itu lalu  berakting juga. "Aku tadi baru sampai sayang,"

Transmigrasi Radewi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang