Malam begitu dingin karena hujan turun sejak petang.
Seorang pemuda manis berjalan di jalan setapak, menuju gang sempit di belakang apartemen mewah tengah kota untuk menuju ke tempat tinggalnya yang berada di sudut.
Doyoung memilih tempat itu tentu saja karena yang paling murah.
Si manis berdiri di ujung gang, menghela nafasnya berat sebelum melanjutkan langkahnya. Dirematnya tali sling bag yang melingkar di tubuh kecilnya.
Sumpah. Kenapa karena murah tempat ini tidak diberikan setidaknya penerangan di tengah?
Kenapa dibiarkan gelap?
Langkah kaki kecil Doyoung menimbulkan bunyi di tengah keheningan malam, aliran darahnya berdesir, peluh mulai muncul di dahinya.
Doyoung sudah berusaha berjalan cepat tapi pintu kamarnya masih belum terlihat.
"Huh!"
Doyoung terkejut saat mendengar langkah cepat di belakangnya, reflek kepalanya menoleh namun tak menemukan siapapun di sana.
"Haaah..." Doyoung takut sekarang.
Kaki kecilnya dibawa berlari sekuat mungkin tanpa menoleh kiri dan kanan namun sial kakinya tersandung hingga membuat tubuhnya tersungkur.
"Awhh"
Doyoung meringis, telapak tangannya berdarah dan sepertinya ada lebam di lututnya melihat celana yang digunakannya adalah ripped jeans.
"Sudah makan malam?"
"Huh!" Doyoung kembali terkejut dengan suara seorang pria yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
Pria tinggi dengan wajah manis namun tatapan matanya tajam seperti serigala.
Senyumannya lebih mirip seringai pemangsa.
"Si siapa kau?" Doyoung bertanya meski dalam benaknya dia tau kalau pria di hadapannya ini belum tentu manusia seperti dirinya.
Atau lebih masuk akal kalau pria ini seorang penjahat yang akan melakukan perampokan padanya.
Dengan kedua tangan bertumpu di tanah di posisinya yang masih jatuh terduduk, perlahan Doyoung menghindar.
"Aku tanya sudah makan malam?" Pria itu berjongkok dan memposisikan dirinya tepat di hadapan Doyoung.
"Be belum...." Doyoung menggeleng pelan.
"Ayo makan malam bersama atau kau mau jadi makananku?" Ajakan dan pertanyaan dengan smirk di wajah pria itu membuat Doyoung merinding takut.
"A apa???"
"Yak! Yoon Jaehyuk!" Doyoung dan pria yang merasa namanya dipanggil menoleh bersamaan.
Pria di hadapan Doyoung ternyata bernama Jaehyuk sementara yang berteriak di ujung sana adalah Jeongwoo yang Doyoung kenal sebagai tetangga samping tempat tinggalnya.
Doyoung bernafas lega pasti Jeongwoo akan menyelamatkannya.
"Dia mangsaku" Jeongwoo dengan cepat berjalan mendekat.
Doyoung terkejut dengan apa yang diucapkan Jeongwoo barusan.
Apa katanya?
Mangsa?
Bukan tetangga?
Jeongwoo melompat dan tiba-tiba saja tubuhnya berubah menjadi serigala yang besar, dengan rambut di tubuh berwarna abu dan hitam.
Berlari ke arah Jaehyuk dan memberikan serangan yang tiba-tiba.
"Siapa cepat dia dapat, tidak ada istilah menandai jika kau bergerak terlalu lambat" Jaehyuk berdiri dan merubah dirinya serupa, menabrakkan tubuh besarnya yang berwarna coklat gelap ke arah Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Doyoung Centric
FanfictionBxB ⚠️ homopobic dni Adult 🔞 minor please dni Jangan plagiat ya sayang :) yang suka boleh follow dan masukin perpus kalau gak suka cukup skip tanpa meninggalkan kata-kata buruk ya ❤️❤️ Happy Reading Sorry slow update ⚠️