Yoshibby🔞Step Father

3.4K 125 17
                                    

Lokal,boy pussy🔞


☆☆☆






"Sampai kapan kamu mau kayak gini terus doy?" Junkyu melempar kertas berukuran A4 yang berisikan beberapa angka dengan warna merah di sana.

Tatapannya lelah pada putra semata wayangnya yang berdiam seolah tak berdosa.

"Ini nilai kamu banyak banget yang gagal. Pokoknya motor kamu papi sita dan kamu nggak boleh keluar rumah kecuali ke sekolah dan tempat les" final Junkyu karena tak kunjung mendengar pembelaan diri dari putranya.

"Ih apaan sih papi kok kejam gitu? Lagian aku kan ada les dance sama musik pi ya wajar aja kalau di akademik aku kurang" Doyoung membela diri, wajahnya murung menatap memohon pada papinya untuk diampuni.

"Yang minta kamu buat les dance sama musik juga siapa? Itu kan keinginan kamu sendiri. Nggak inget dulu mintanya gimana?"

Sial.

Doyoung lupa kalau saat itu mulut manisnya berjanji akan belajar lebih giat dan meningkatkan nilai ulangannya jika diijinkan mengikuti les yang diinginkannya.

Sekarang dia menyesal.

"Maaf pi..." pemuda mungil berparas cantik seperti papinya itu menunduk dan sudah tidak bisa membela diri lagi.

"Pokoknya papi akan sita motor kamu dan kamu dilarang dance atau bermusik sampai semua nilai kamu itu diperbaiki. Ngerti?"

.....

"Aku pulang.." di tengah ketegangan yang terjadi di ruang tengah keluarga kim, seseorang muncul dari pintu.

Pria tinggi dengan wajah tampan berdarah Jepang yang berpakaian rapi.

Pria itu Yoshinori, suami dari Junkyu tapi dia bukanlah ayah Doyoung.

Doyoung ditinggalkan ayah kandungnya sejak kecil dan papinya menikah lagi dengan Yoshi setahun yang lalu.

"Kenapa sayang? Yoshi menghampiri Junkyu dan menyempatkan memberikan kecupan di dahi suami manisnya yang memasang wajah tak bersahabat itu.

"Nilai Doyoung jelek lagi" Junkyu kembali duduk di sofa diikuti Yoshi yang duduk di sampingnya.

"Aku ke kamar dulu" Doyoung tidak terlalu menyukai Yoshi, dihakimi dalam kondisi seperti ini sangat merusak mood nya maka dengan kesal Doyoung melangkah meninggalkan papinya.

"Heh tiba-tiba pergi gitu aja. Ini papi belum selesai ngomong loh!"

"udah sayang jangan teriak gitu, nanti Doyoung makin nggak nurut" Yoshi mengusap lembut punggung Junkyu.

"Kesel banget aku tuh sama dia. Susah banget dibilangin. Sampe sakit kepalaku" Junkyu memijat batang hidungnya, entah sejak kapan Doyoung tumbuh menjadi anak pembangkang dan hidup semaunya sendiri.

Sepertinya sejak Junkyu menikah dengan Yoshi?

Atau malah sudah sejak saat ayah kandungnya pergi.

Entahlah. Junkyu sibuk bekerja sebagai dokter bedah hingga Doyoung tumbuh dengan kurang perhatian dan kasih sayang.

"Wajar nggak sih yang itu dia lagi di masa pubernya. Diajak ngobrol baik-baik deh, biar aku nanti yang coba bujuk dia"

"Makasih ya sayang" Junkyu memeluk erat tubuh suaminya.

"Kamu ada operasi besok pagi?"

"Iya tapi malem ini harus udah standby di rs"

"Yaudah gih siap-siap, Doyoung biar aku yang urus" Yoshi menempelkan dahinya ke milik Junkyu dan memberikan kecupan singkat di bibir si manis.

Oneshoot Doyoung CentricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang