"Ck aku rasa dia melupakannya" berulang kali Haruto melirik ponselnya, berharap ada notifikasi ucapan selamat ulang tahun untuknya dari kekasihnya yang manis namun di jam yang sudah menunjukkan tengah malam, tidak ada satupun pesan dari Doyoung.
Haruto mengantuk karena lelahnya pekerjaan yang dia lakukan hari ini namun hati kecilnya berharap Doyoung akan menelfon jadi dia ingin menunggu.
Hampir sejam menunggu, ponselnya tak kunjung berdering hingga sang pemilik tak bisa menahan kantuk dan pergi ke alam mimpinya.
"Chagiyaaa..."
"Ruto yaa..."
Entah berapa lama Haruto terlelap, wajahnya merasakan sinar matahari yang hangat dan juga sentuhan tangan lembut yang tak berhenti mengusap bagian dahi hingga pipinya.
"Bangun sayang. Ini sudah pagi"
Haruto dapat mendengar dengan jelas suara kekasihnya maka kedua matanya dipaksa terbuka karena dia ingin protes.
"Selamat pagi sayang dan selamat ulang tahun...."
Apa ini?
Haruto ingin protes tapi makhluk di hadapannya sangat cantik dengan balutan pakaian milik Haruto?
Sebuah kaos yang tentu kebesaran di tubuh kecil Doyoung.
"Aish kukira kau melupakannya" Haruto menarik tubuh kecil Doyoung ke dalam pelukannya, menenggelamkan wajahnya di bahu sempit Doyoung untuk menghirup aroma vanilla yang manis di sana.
"Mana mungkin aku melupakan ulang tahunmu? Aku memang tertidur semalam tapi pagi ini aku menyiapkan banyak hal untukmu" Doyoung mengusap lembut punggung lebar Haruto.
"Ayo bangun dan makan sup rumput laut yang sudah aku buat untukmu"
Doyoung dengan lembut melepas pelukan Haruto meminta kekasih nya itu untuk pergi ke kamar mandi dan duduk bersama untuk menikmati sup rumput laut di meja makan.
"Kenapa kau pakai bajuku?"
"Tidak boleh?"
"Bukan begitu tapi kau tidak memakai itu selama perjalanan dari tempatmu kemari kan?" Haruto bertanya serius karena pakaian kebesaran itu membuat Doyoung terlihat sangat cantik dan begitu seksi sekarang.
Haruto akan kesal jika beberapa pria di luar sana menatap kekasihnya karena ini.
"Tidak Ruto. Aku pakai begitu sampai di sini karena memasak lebih nyaman pakai bajumu" jawab Doyoung sambil mengusap lembut tangan Haruto.
"Sepertinya aku tertidur terlalu nyenyak sampai tak menyadari kau datang dan bahkan sudah memasak" Haruto meraih tangan Doyoung untuk dikecup punggung tangannya, mengusap dan memandangi wajah merah merona sang kekasih yang terus tersenyum manis padanya.
"Ish berhenti menatapku seperti itu" Doyoung menunduk malu dan melanjutkan sarapannya.
"Haha kau lucu sekali" ejek Haruto.
Jujur saja ribuan kupu-kupu kini juga sedang berterbangan di dalam perutnya sehingga membuat Haruto tersipu malu karena semua tingkah manis kekasihnya.
Selesai dengan sarapan mereka, Doyoung pergi ke dapur untuk membersihkan semua alat masak dan juga mencuci mangkuk serta sendok.
"Apa hadiahku?" Haruto memeluk tubuh Doyoung dari belakang, dagunya bersandar pada bahu sempit kekasihnya yang sibuk dengan peralatan masak yang kotor.
"Sup rumput laut yang kau makan tadi lalu aku buat milecrepes matcha favoritmu. Ada di kulkas nanti kita makan ya"
"Sudah? Itu saja?" Haruto mencuri kecupan di pipi Doyoung, tak tahan untuk mengecupi leher serta bahu sang kekasih yang benar-benar wangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Doyoung Centric
FanficBxB ⚠️ homopobic dni Adult 🔞 minor please dni Jangan plagiat ya sayang :) yang suka boleh follow dan masukin perpus kalau gak suka cukup skip tanpa meninggalkan kata-kata buruk ya ❤️❤️ Happy Reading Sorry slow update ⚠️